Muqaddimah: Keagungan Syari’at dan Keteladanan Para Sahabat
Para sahabat Nabi Muhammad SAW menunjukkan ketaatan total terhadap setiap perintah syariat, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dan dijelaskan dalam Al-Qur'an:
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah." (QS. At-Taubah: 100)
Ketaatan ini menjadi fondasi kuat dalam perjuangan penerapan syariah Islam secara kaffah, yang pada masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin diwujudkan dalam bentuk Daulah Islamiyah atau Khilafah.
Keimanan Sebagai Pondasi Keterikatan terhadap Hukum Syara’
Iman yang benar melahirkan keterikatan total terhadap hukum Allah:
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman dan tidak (pula) bagi perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan..." (QS. Al-Ahzab: 36)
Maka, memperjuangkan penerapan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan bukan hanya idealisme politik, melainkan ekspresi nyata dari keimanan itu sendiri.
Syariat Islam: Lengkap dan Paripurna
Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan..." (QS. Al-Baqarah: 208)
Islam bukan hanya mengatur ibadah individu, tetapi juga urusan sosial, ekonomi, hukum, hingga politik dan pemerintahan. Dalam artikel Mengenal Syariat Islam secara Kaffah, dibahas lebih jauh mengenai cakupan syariah dalam kehidupan.
Keniscayaan Khilafah dalam Menerapkan Syariah
Banyak hukum Islam tidak bisa ditegakkan tanpa negara, seperti hudud dan jihad. Ulama klasik seperti Imam Al-Mawardi, Imam An-Nawawi, dan Ibn Khaldun menegaskan bahwa menegakkan Khilafah adalah kewajiban syar’i. Tanpa institusi ini, penerapan syariah secara kaffah mustahil terwujud.
"Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menerapkan hukum syara’ dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia." — Al-Mawardi
Metode Dakwah Rasulullah SAW dalam Menegakkan Negara Islam
Perjuangan Khilafah bukan sekadar wacana, tapi meneladani metode dakwah Rasulullah SAW. Dalam sirah, perjuangan Beliau terbagi menjadi tiga fase:
1. Fase Pengkaderan (Tatsqif)
Membina individu dalam lingkaran dakwah seperti yang dilakukan di rumah Al-Arqam.
2. Fase Interaksi dengan Masyarakat
Rasulullah menyampaikan dakwah secara terbuka, menyampaikan kritik terhadap sistem jahiliyah.
3. Fase Tholabun Nushroh
Mencari dukungan pemilik kekuasaan (ahlul quwwah) agar Islam bisa ditegakkan sebagai sistem kehidupan. Hal ini dilakukan Rasulullah kepada kabilah-kabilah seperti Bani 'Amir dan Aus-Khazraj.
Baca juga: Meneladani Dakwah Nabi dalam Mendirikan Peradaban Islam
Menyikapi Perbedaan Metode
Metode yang sesuai syariat adalah yang bersumber dari istinbath nash-nash yang sahih. Mendirikan Khilafah lewat sistem kufur atau demokrasi tidak memiliki dasar dalil yang shahih. Sementara metode Rasulullah SAW terbukti sesuai wahyu dan berhasil menegakkan Daulah Islam.
Data dan Realitas: Urgensi Khilafah Hari Ini
Menurut riset Pew Research 2022, lebih dari 60% Muslim di Timur Tengah dan Asia Tenggara menginginkan penerapan hukum Islam di negara mereka. Di Indonesia, survei Alvara (2023) menyebutkan 45,5% generasi Z Muslim Indonesia menyatakan dukungan terhadap penerapan syariat Islam secara utuh.
Namun, sistem sekuler global pasca runtuhnya Khilafah Turki Utsmani (1924) telah menceraikan hukum Islam dari kehidupan umum. Maka perjuangan menegakkan kembali Khilafah adalah keniscayaan sejarah dan kebutuhan umat.
Kesimpulan
"Metode memperjuangkan syariah dan Khilafah" bukan sekadar wacana politik Islam, tetapi kewajiban iman dan syariat. Metode yang shahih adalah meneladani jejak Rasulullah SAW. Tidak dengan kekerasan, bukan pula melalui sistem kufur, melainkan dakwah ideologis, pengkaderan, pergolakan pemikiran, dan pencarian ahlul quwwah.
"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri teladan yang baik bagi kalian..." (QS. Al-Ahzab: 21)
Jalan ini tidak mudah, tapi akan berbuah manis sebagaimana janji Allah dalam surga-Nya:
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi...” (QS. An-Nur: 55)
Baca juga:
Referensi Eksternal:
Wallahu a’lam bish shawab.
Posting Komentar