Bagaimana kawan? Sudahkah kamu menonton video tentang gunung-gunung jazirah Arab yang memesona dengan warna hijau subur itu? Kabar tentang menghijaunya perbukitan dan tanah Arabia sebenarnya terjadi hampir setiap tahun kala musim dingin tiba. Namun entah mengapa, kali ini ia lebih viral dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bagi teman-teman yang berkuliah di Arab Saudi, pemandangan itu sudah jadi penyejuk mata tahunan.
Menariknya, banyak netizen Indonesia dan negara muslim lainnya yang mentadabburi video hijaunya jazirah Arab itu dan mengaitkannya dengan hadits Rasulullah ï·º tentang tanda hari kiamat. Mari kita simak bersama-sama, "Hari kiamat tidak terjadi sehingga tanah Arab kembali subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai." (HR. Muslim)
Alangkah indahnya jika hati peka mentadabburi hadits itu. Alangkah baiknya jika jiwa kita makin tertunduk dan khusyuk membacanya apalagi setelah melihat bagaimana video tentang pemandangan jazirah Arab mampir di media sosial kita. Nyalakan hatimu, dan saatnya lebih banyak mendekat pada Allah. Iya, ada yang bilang bahwa hijaunya Arab ini memang terjadi di setiap musim dingin dan akan hilang ketika musim panas datang, tidak ada hubungannya dengan hadits itu.
Namun suatu hari satu syaikh kami di Madinah, saat itu tahun 2018, masuk ke kelas sembari memperbaiki syimaghnya yang basah. Kala itu hujan sedang deras, dan beliau berkata, "semakin bertambah tahun, saya merasakan bahwa curah hujan semakin tinggi setiap musim dingin." Ya, setiap musim dingin biasanya ada hujan, namun makin ke sini, kuantitas hujannya semakin besar akibat perubahan iklim. Beliau mentadabburi, "mungkin ini bukanlah hijau yang dimaksud dalam hadits itu, namun jika curah hujan semakin meningkat, potensi Arab menjadi hijau bukanlah mustahil..."
Nah, tapi di tulisan kali ini kita ingin mengajakmu untuk membahas fakta menarik masa lalu, bukan fokus menerka-nerka tentang masa depan yang masih belum kita tahu. Sadarkah engkau bahwa hadits Rasulullah ï·º tadi menginformasikan satu fakta menarik? Rasul bersabda, "...Hari kiamat tidak terjadi sehingga tanah Arab KEMBALI subur..."
Arab kembali subur? Berarti, apakah dulu Jazirah Arab merupakan wilayah yang subur sebelum menjadi gersang?
Itulah yang ditelisik oleh para ulama sejarah. Dalam Kitab Al Mafatih fi Syarhil Mashabih, Al Mudzhiri (wafat 727 H) menulis, "dikatakan bahwa dahulu kala tanah Arab adalah bumi yang subur dan padang luas yang memiliki cabang-cabang sungai penuh dengan air mengalir. Ia memiliki pohon dan buah yang banyak, namun kesuburan itu berganti menjadi gersang. Mudahnya makanan berubah jadi sulitnya mencarinya." Dalam halaman lain beliau menulis, "kemudian ia kelak akan menjadi makmur lagi karena kesibukan manusia mengelolanya di akhir zaman."
Bagaimana? Mind-blowing banget nggak? Menariknya lagi, para arkeolog pun menemukan fakta yang menguatkan hadits Rasulullah ï·º bahwa dulunya Jazirah Arab pernah hijau dan subur. Sebuah majalah ilmiah berjudul Science Advance, bahwa wilayah peneliti menemukan jejak rute eksodus manusia dari Afrika menuju Asia melewati wilayah yang sekarang adalah gurun An Nufudz di Arab bagian Utara.
Michael Petraglia, seorang peneliti dari 'Max Planck Institute for the science of Human History' mengungkapkan bahwa Jazirah Arab dipilih menjadi rute perjalanan manusia dari arah Afrika menuju Asia 120 ribu tahun lalu, tentu karena ia memiliki penunjang seperti kesuburan tanah dan ketersediaan air. Ia juga menemukan bahwa di bawah gurun An Nufudz banyak ditemukan fosil hewan-hewan buas yang memangsa binatang pemakan rumput.
Benarlah Baginda Rasulullah ï·º dalam setiap perkataan beliau. Tidak Nabi kita berkata dengan hawa nafsunya. Beliau mengabarkan pada umatnya tentang fakta sejarah masa lalu Arab yang ternyata subur, dan di saat yang sama pun memberi peringatan bahwa kiamat akan datang jika jazirah itu kembali hijau seperti dahulu kala. Allahu Akbar...
Sumber : Gen Saladin | @gen.saladin | t.me/gensaladin
Posting Komentar