Sajak Ideologis : Doaku Untuk Ibu dan Ayah

Berikut adalah sajak ideologis yang menyentuh banget, untuk anda yang sedang rindu dengan orang tua

Ada saat ketika tadi malam, tak sanggup kupejamkan mata ini

Pikirku melayang, coba membayangkan

Tentang apa yang apa yang ku perjuangkan hingga kini

Ada saat ketika, aku berusaha memahami arti...

Dari suatu kata bernama dakwah

Hingga  aku begitu dekat dengannya.

Seakan tak pernah lepas dari kata ini.

Ada saat ketika, aku terdiam sendiri,

Menyaksikan aku sangat menikmati aktivitas ini.

Jelas tampak raut lelah dari wajahku

Namun  ingat perkataan dari perkataan guru dengan senyum, 

Mengatakan bahwa ini lebih dari sekedar hobi.

Ada juga saat, aku benar-benar iri pada teman-temanku.

Terhadap perhatiannya  pada dakwah

Bahkan kadang hampir 24 jam sehari 

Kalian curahkan energi dan waktumu

Hingga yang tersisa hanya lelah



Kemudian, ada saat…

Diri ini ingin sekali berteriak pada dunia

Bahwa aku bukanlah orang suci,

Aktivitasku tentu tak lepas dari beragam keliru

Namun dengan semua caci maki dari pada pendengki

Aku hanya ingin tetap membawa dakwah ini sepenuh hati.



Dan perlahan, aku mulai mengetahui

Akan suatu cita mulia, yang terus Rosul perjuangkan

Akan sebuah lingkungan terbaik, yang berusaha Rosul ciptakan

Akan segenggam harapan besar, yang dengan sabar di nantikan


Teruntuk ayah dan ibuku tercinta

Dakwah ini merenggut segalanya dariku

Segalanya…


Maafkan aku belum sepenuhnya memahami

Namun, jika memang inilah keniscayaannya

Berilah aku kesempatan,


Untuk dapat lebih bijak memahami dan ikhlas menjalani

Teruntuk ibu tersayang, ayah tercinta!

Terasa amat jauh, antara ketaatanku 

Dibandingkan dengan segala pengorbanan yang engkau berikan

Terlihat begitu tertinggal diriku

Dari jutaan amal kebaikan yang telah engkau wujudkan

Terdengar sangat menyakitkan


Bahwa harapanmu

Justru diteruskan bukan dari generasi yang terlahir dari rahimmu 

Maafkan aku yang sedang berkembang,

Walau tak engkau jumpai torehan prestasi dari anakmu ini

Aku tetap berkarya dengan secuil potensi dalam diri 


Walaupun kadang kupaksakan dengan caraku sendiri

Percayalah…

Akan kuwujudkan harapanmu suatu hari nanti


Dan aku masih ingat ayah… ibu…

Uang telah engkau ajarkan padaku sejak dini

Bahwa jalan hidup, memang tak akan mulus tanpa tebaran duri

Dan ketika aku baru sadar bahwa islam, harus diperjuangkan dengan sepenuh hati


Dan bahwa ujung dari segala usaha, ialah keridhoan ilahi

Doa ku padamu  ayah ibu.

Semoga aku bisa menuntun kalian

Menemui Rasul, di surga nanti.


Sajak Ideologis  Doaku Untuk Ibu dan Ayah




Posting Komentar