Motivasi Kehidupan Agar tidak Galau dan Kecewa - motivasi dapat anda pergunakan untuk menyelesaikan permasalah dalam hidup anda selama ini. Semoga.
Jika otak kita berada dalam kondisi selalu mikir pasti deh dalam pikiran kita akan muncul bibit-bibit rencana. Pasti akan tumbuh benih-benih keinginan buat melakukan ini dan itu. Dan semua berawal dari mimpi, siapa aja boleh dong bermimpi yang sama tentang sesuatu, boleh-boleh aja kita memiliki keinginan yang sama persis. Untuk menjadi ini dan menjadi itu. Tapi apakah dari mimpi yang sama dan keinginan yang sama akan memberikan hasil yang sama juga? Nggak akan. Hasilnya pasti berbeda.
Dari mimpi-mimpi dan keinginan yang sama itu, nanti diakhir ada yang berhasil, ada yang setengah berhasil dan ada juga yang gatot alias gagal total. Ada juga yang kandas seperti kandasnya kapal pesiar di gurun pasir.
Kalo yang udah berhasil nggak perlu dibahas ya, udah jelas pasti mereka seneng banget, tapi bagi yang masih gagal atau kandas gimana dong??? Kenapa sih kita sering gagal dan kandas? Apa sih faktor penyebabnya?
Ternyata banyak faktor dari kegagalan kita salah satunya adalah pesimis, dan selalu mikir kalo nasibnya sial terus. Udah gitu nyerah gitu aja karena udah anggep kalo kegagalan tadi itu udah suratan takdir hidupnya yang udah final, titik, mentok, pasti, yakin, nggak bisa diutik-utik lagi biarpun pakek goyang itik.
Ya kalo udah gitu gimana coba kita mau tergerak untuk berubah. Padahal Allah berfirman: “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan (nasib) suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (TQS. Ar-Ra’d ;11)
Jadi nggak mungkin dong kalo bisa berubah kalo kita nggak merubahnya sendiri. Seharusnya kita tanamkan dalam benak kita dan tuliskan besar-besar:
"STOP…..!!!! terhadap pikiran” aku nggak mungkin bisa,” ini udah nasibku, aku nyerah, aku pasti gagal, ya udah aku terima aja apa adanya."
So, kenapa sih kudu pikiran yang jadi objek utamanya? Karena, itu yang bikin seseorang memiliki rencana mau berubah atau nggak. Jika pikiran kita mau berkata STOP terhadap hal-hal negatif itu, maka pikiran kita akan terisi dengan sesuatu yang positif yang bikin kita cerdas karenanya.
Nggak cuma cerdas deh, tapi bikin kita bener-bener jadi anak gaul. Anak gaul kan harus cerdas dan berpikiran positif. Kalau otak kita nggak cerdas dan pikiran kita negatif terus. Jangan ngaku-ngaku anak gaul ya! Iiih nggak banget deh.
Selain itu kalo pikiran negatif yang bersarang di otak kita, kita biarin gitu aja nggak cepet-cepet berkata STOP. Udah pasti pikiran kita bakal jadi STOPID, hehe.
Dan jangan ngaku anak gaul kalo kamu gampang menyerah dan ngeluh saat ngadepin beragam masalah. Pikirkan kalau semua orang punya masalah. Dan cari tahu bagaimana orang lain mengatasi masalah. Agar kita segera keluar dari situasi yang kita anggap bahwa hanya kitalah yang punya masalah. So, harus burger alias buruan gerak untuk mencari tahu bagaimana mereka mengatasi masalah hingga tuntas dan akhirnya sukses.
Kita mempunyai peluang yang besar untuk menjadi sukses jika mau ngikutin cara-cara yang pernah ditempuh orang-orang yang udah sukses.
Setahap demi setahap dulu dan konsisten. Karena Rosul bersabda yang kesimpulannya gini: “Suatu perbuatan baik yang paling dicintai Allah adalah perbuatan yang dilakukan sedikit demi sedikit tapi konsisten”
Tidak ada yang tidak mungkin
Ibarat sebuah rantai habits kebiasaan adalah upaya yang besar untuk memutus rantai kesialan ini dan menggantikannya dengan rantai keberuntungan. Selalu aja ada jalan pintas, cuma kita harus membayar lebih mahal daripada orang yang menempuh jalan biasa. Memasuki jalan tol perlu biaya lebih mahal, tapi kita dapet kecepatan lebih daripada yang berada di jalan arteri.
Semakin jauh jalan tol yang kita tempuh semakin mahal pula biaya yang harus kita siapkan.” No pain no gain, no consequences no choice”(kata ustadz felix yang artinya bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, tidak ada konsekuensi tidak ada pilihan). Untuk menghancurkan lingkaran terendah harus dengan gaya luar yang cukup. Dengan pengorbanan. Kata orang tak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Pengorbanan adalah kunci mematahkan lingkaran terendah menuju lingkaran kesuksesan.
Pengorbanan memang melahirkan rasa sakit. Tapi kita harus pahami juga bahwa rasa sakit adalah bahan utama pembentuk kesuksesan. Kita bisa melatih otak kita sebagaimana otot dan otak, perlu pengorbanan dengan merasakan sedikit stres dan juga rasa sakit, maka otak kita akan menjadi lebih kuat. With pain there’s gain (dengan rasa sakit ada kebahagian).
Seperti kebanyakan orang, ku mulai perjuangan Islam dari nol, walaupun aku terlahir dari keluarga yang beragama Islam, tapi aku tak tahu banyak tentang Islam, dulu waktu SD hanya diajari baca Al-Qur’an seadanya oleh guru TPA karena orangtuaku tak tahu agama Islam lebih.
Tapi, seiring berjalannya waktu setelah aku mengenal Islam yang sesungguhnya, kemudian muncul dorongan kuat untuk berkontribusi didalamnya dalam barisan dakwah. Dengan menyampaikan Islam sehingga banyak orang yang akan mendapatkan pencerahan seperti yang ku dapatkan.
Sambil terus belajar ku lihat pengemban dakwah yang bukan seorang pustakawan, tapi kecanduan membaca buku-buku sejarah Islam dan referensi Islam lainnya seperti seorang Pottermania di depan buku Harry Potter. Tak hanya itu tapi dia juga bisa menceritakan isi buku yang dia baca seperti isi buku anak TK tentang Sponge Bob Squarepants.
Ada juga yang dia bukan wartawan tapi hasil tulisannya sama cepatnya seperti seorang dokter yang sedang menuliskan resep pada pasiennya plus penjelasannya lengkap. Keren! Ada lagi yang bukan orang Arab tapi membaca arabnya beih seperti kita membaca komik Naruto. Hehe.
Mengamati mereka inspirasi muncul padaku untuk mengikuti jejak mereka. Dimulai dari kata, dan tulisan yang ku buat semoga mampu mengubah dunia. Seperti perubaban yang dilakukan oleh Imam Syafii, yang semua umat muslim pasti mengenalnya. Beliau adalah pendiri Mazhab Syafii dan sangat terkenal bacaan qur’annya, indah lisannya dan kuat akalnya, dan beliau hanya salah satu orang istimewa diantara kaum muslimin. Salah seorang dari sekian banyak kaum muslim yang membuat banyak mata takjub dan banyak lisan membicarakan tentang kehebatannya bahkan setelah ia telah menghadap Allah.
Jika kita sering membaca biografi sahabat dan tokoh tokoh Islam kita akan terpesona, takjub dan juga kagum. Begitu hebatnya dan pernah terbersit dalam diri kita kenapa ada orang yang punya begitu banyak keahlian sementara kita hampi-hampir tak memiliki apapun. Atau ada orang yang belajar udah merasakan hasilnya. Sedangkan kita belajar sangat keras, tapi mendapatkan hasil tak sesuai harapan?
Dan banyak yang berfikir bahwa skill atau ketrampilan adalah bagian dari bakat yang telah ditakdirkan sama Allah. Padahal kenyataannya nggak gitu juga ternyata. Keahlian bukan sesuatu yang diwariskan, tapi keahlian adalah hasil pilihan, latihan, pengulangan pilihan-pilihan yang telah kita buat.
So, melalui tulisan-tulisanku berikutnya, aku ingin berbagai bahwa bukan bakat yang lebih berpengaruh dalam keahlian atau ketidakahlian seseorang, tapi karena habits (pembiasaan). Seseorang yang sukses dalam mengemban dakwah memiliki habits sukses, dan pengemban dakwah serta habits ini yang bertanggung jawab terhadap kebaikan-kebaikan yang muncul.
Dalam suatu penelitian disampaikan bahwa dari 11.000 sinyal yang diterima otak manusia hanya 40 yang diproses secara sadar , sedangkan sisanya diproses secara otomatis. Dan penelitian lain mengatakan bahwa 95% respon manusia terhadap suatu kondisi tertentu terjadi secara otomatis.
Artinya respon kita terhadap satu kondisi tertentu baik respon itu berupa pemikiran, perasaan atau perbuatan sesungguhnya barasal dari kebiasaan ato habits secara otomatis terjadi pada diri kita.
Tak ada yang yang tidak mungkin untuk diraih selama Allah masih mewajibkannya kepada kita. Karena, dalam konsep keyakinan seorang muslim, Allah mustahil mewajibkan sesuatu yang mustahil bagi kita berarti apapun yang diwajibkan pada kita adalah hal yang tak mustahil.
“Allah tidak akan memberikan tugas kepada seseorang melainkan dia mampu mengerjakannya (QS. Al baqarah :268). Jadi kemustahilan adalah gabungan dari hal-hal yang mungkin terjadi, walaupun membutuhan pengorbanan yang luar biasa tapi pasti bisa dilakukan karena Allah telah menjaminnya.
Hidup Adalah Pilihan
Kata Mutiara Motivasi Hidup
Apa yang kita lihat pada diri kita saat ini, bisa jadi sebagian besar adalah pilihan kita sendiri, lebih tepatnya akumulasi dari seluruh pilihan kita pada masa lalu. Posisi kita misal dari pekerjaan kita sekarang adalah hasil dari pilihan-pilihan hidup kita di masa lalu. Atau mungkin pendamping kita bagi yang sudah punya pendamping itu adalah cerminan dari pilihan-pilihan kita di masa lalu. Mungkin, tabungan dan isi dompet kita saat ini pun bisa mewakili pilihan-pilihan yang kita buat semasa hidup di masa lalu. Semua skill kita pun adalah hasil dari pilihan-pilihan yang kita buat di masa lalu.
Mungkin, ketika kita melihat seseorang bisa membaca Al-Qur’an dengan mahir dan baik, itu mencerminkan akan usahanya yang keras dalam belajar membaca Al-Qur’an di masa lalu. Kita dapat mengetahuinya dan dapat memastikannya walaupun kita tidak menyaksikannya. Sama halnya ketika kita melihat seseorang yang sukses dalam materi, ini menandakan betapa banyak dan luas usaha yang yang telah dia lakukan dalam meraih posisi seperti itu, terlepas usahanya halal atau haram, walaupun kita tidak menyaksikannya secara langsung.
Berdasarkan prinsip ini, tidak seorang pun, manusia yang layak untuk dianggap “wah” dan seolah “mengawang”, tak mungkin bisa dikejar. Kebanyakan di antara manusia memandang hanya pada hasil akhir, tanpa memikirkan proses pilihan-pilihan apa saja yang telah dijalani untuk mencapai kondisi akhir tersebut. Kita terkagum-kagum ketika menyaksikan anak kecil berusia 11 tahun dapatmenghafalkan Al-Qur’an, seolah-olah itu adalah sesuatu yang tidak terjangkau oleh kita dan hanya bisa dilakukan hanya karena hidayah dari Allah. Selanjutnya, menjadi legitimasi serta pembenaran kondisi kita yang belum menghafalkan surah apapun dan Al-Qur’an.
Ya, karena hidup adalah pilihan. Oleh karena itu, kita dapat menilai seperti apa pilihan-pilhan yang dibuat pada masa lalu seseorang cukup hanya melihat keadaannya sekarang. Kita juga dapat melihat masa depan seseorang dari pilihan-pilihan yang dia buat saat ini. Keadaan di masa depan ditentukan oleh pilihan-pilihan yang kita buat saat ini.
Sekali lagi, hidup adalah pilihan. Apa yang kita lihat pada diri kita hari ini, dan apa yang kita lihat pada diri orang lain hari ini adalah hasil dari pilihan-pilihan yang kita dan mereka buat di masa lalu. Keadaan hidup kita dimasa depan akan ditentukan oleh apa saja yang kita pilih saat ini. Sekarangpun, sebenarnya kita sedang menulis kisah hidup kita sendiri di sebuah buku yang mempunyai judul dengan nama kita sendiri, dan saat ini pun kita sedang menuliskannya, setiap hari lembar demi lembar. Anehnya, terkadang kita melihat orang-orang yang tidak menyesuaikan pilihan hidupnya dengan yang dia inginkan. Muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga, sebuah slogan yang ngawur, yang tidak mungkin akan terjadi karena hidup adalah pilihan.
Dengan memahami hal ini maka apabila seseorang menginginkan untuk menjadi seperti seseorang yang dia inginkan, dan mendapatkan apa yang dia inginkan, dengan mudah dia dia dapat melakukannya dengan cara mengubah setiap pilihan dalam hidupnya sesuai dengan pilihan orang yang dia inginkan untuk diikuti. Sesederhana itukah? Ya memang sesederhana itu!
Rasulullah Muhammad saw adalah seorang manusia yang sudah pasti masuk ke surga Allah, dan Rasulullah saw memasuki surga Allah karena pilihan-pilihan yang beliau buat semasa hidupnya. Dengan kata lain, apabila kita mengikuti setiap pilihan yang dibuat Rosulullah Saw dalam menjalani hidupnya maka sudah pasti kita akan memasuki surga yang sama-sama dimasuki Rosulullah saw.
Rasulullah saw memilih untuk memperjuangkan dakwah Islam dengan taruhan nyawa dan habisnya seluruh harta. Beliau saw juga mencontohkan kepada kita bahwa beliau memilih untuk mendapatkan resiko dakwah yang menjadi pilihan hidupnya, berupa lemparan batu, cekikan, pukulan, hinaan, dan percobaan pembunuhan daripada harus bergabung dalam sistem yang sama dengan kaum Quraisy jahiliyah. Beliau saw juga memilih untuk menghabiskan seluruh waktunya untuk memikirkan umat dan beribadah kepada Allah, walaupun jaminan surga sudah ada untuknya. Beliau saw memilih untuk beristighfar, berzikir, dan bershadakah di jalan Allah ketimbang memuaskan hawa nafsu. Beliau saw juga memilih menjadi sahabat yang paling setia, dan suami yang paling romantis selain seorang strategis yang unggul.
Semua pilihan yang dibuat Rasulullah adalah pilihan istimewa dan mengantarkannya pada posisi di surga. Jadi bila kita mengikuti dan memilih setiap hal yang beliau saw pilih maka dipastikan kita pun berada di tempat yang sama sebagaimana tempat beliau saw.
Yuk Ngaji : Jangan Merasa Sibuk terus
By: Zahria
Sedih ketika mengajak seseorang untuk mendalami Islam, mereka menjawab, saya sibuk tidak ada waktu, nanti kalau saya ada waktu luang. Saya rasa setiap orang juga punya kesibukan, dan kalau kita tidak meluangkan waktu untuk mendalami islam, kita akan sibuk terus, bahkan kita akan tersibukkan dengan urusan dunia. Jangan sampai kita terpedaya dengan urusan dunia. Ketahuilah bahwa kehidupan dunia, hanyalah sementara, akheratlah negeri yang abadi selamanya, jika kita sibuk dengan urusan dunia, lalu bekal apa yang akan kita bawa untuk menghadap Rabb kita, apa iya kita hanya membawa tangan kosong, betapa malu dan rugi diri ini. Hal ini sebagaimana firman Allah Taala,
“Rugilah ia di dunia dan di akhirat. yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (QS. Al-Hajj [22]: 11)
Selagi waktu masih ada, mari kita gunakan untuk memperbanyak amal sholeh, bukankah dunia ini sebagai tempat atau ladang untuk beramal, salah satunya adalah menuntut ilmu, tanpa ilmu kita tidak akan tahu mana yang haq, mana yang batil. Sebab syarat di terimanya amal seseorang adalah niatnya ikhlas karena Allah, serta caranya sesuai syariatNya.
Nah bagaimana caranya supaya kita tahu bahwa perbuatan kita sesuai syariat sehingga bisa mencapai “ahsanul amal” atau amal yang diterima oleh Allah, yaitu dengan cara kita menuntut ilmu tentunya. Menuntut ilmu sendiri hukumnya adalah fardhu, fardhu sendiri dibagi menjadi fardhu ‘ain dan fardhu kifayah, menuntut ilmu agama hukumnya fardhu ‘ain,
jadi setiap individu akan dikenai kewajiban sebagaimana wajibnya sholat lima waktu, seandainya kita tidak melakukannya karena urusan dunia, maka kita akan menanggung dosanya, sedangkan menuntut ilmu dunia, hukumnya fardhu kifayah, nah fardhu ini, tidak semua orang dikenai kewajiban hanya orang-orang yang mampu saja.
seperti belajar ilmu kedokteran, apalagi kondisi saat ini, untuk pendaftaran saja sudah mnghabiskan ratusan juta, hanya orang yang berduitlah yang mampu menempuh pendidikan ini, dan orang-orang yang berprestasi yang mereka mendapatkan beasiswa, jadi peluangnya sangat kecil.
Islam telah memerintahkan kepada umatnya agar senantiasa meningkatkan keimanan pada dirinya dan giat dalam menuntut ilmu agar kesuksesan dalam hidup dapat tercapai.
“Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di dunia, wajib baginya mempunyai ilmu. Barang siapa menginginkan kebahagiaan akhirat, wajib baginya mempunyai ilmu. Barang siapa menginginkan kebahagiaan keduanya, wajib baginya mempunyai ilmu”.
(H.R. Tabrani)
Ilmu dalam Islam menempati posisi sangat penting. Salah satunya Al-Qur’an menyebut, sehingga orang yang berilmu itu menempati posisi mulia. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman;
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS.Al-Mujadalah: 11)
Dengan ilmu, kita akan dimudahkan masuk ke dalam surgaNya.
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Ketika seseorang meninggal dunia hanya tiga amal yang tidak terputus, yaitu anak sholeh, shodakoh jariyah, dan ilmu yang bermanfaat, hanya tiga hal itulah kelak yang akan menyelamatkan kita di akherat, oleh sebab itu marilah kita tingkatkan thalabul ‘ilmi kita, tetapi harus kita ingat bahwa kita menuntut ilmu tidak sekedar kita jadikan sebagai ilmu pengetahuan saja, tetapi harus kita amalkan dan kita dakwahkan, insha allah ilmu kita bakal mengalir pahalanya. Keren bukan? Tapi sayang kebanyakan orang termasuk anak muda, yang banyak memiliki waktu, justru mereka memilih menghindar, seribu alasan mereka lontarkan, ketika diajak ke majlis ilmu.
Posting Komentar