Motivasi, Kata Mutiara : Hidup adalah Pilihan - Gunakan Skala Prioritas ini adalah gabungan dari 2 artikel yang ditulis oleh seorang muslimah bernama Widhy
Apa yang kita lihat pada diri kita saat ini, bisa jadi sebagian besar adalah pilihan kita sendiri, lebih tepatnya akumulasi dari seluruh pilihan kita pada masa lalu. Posisi kita misal dari pekerjaan kita sekarang adalah hasil dari pilihan-pilihan hidup kita di masa lalu. Atau mungkin pendamping kita bagi yang sudah punya pendamping itu adalah cerminan dari pilihan-pilihan kita di masa lalu. Mungkin, tabungan dan isi dompet kita saat ini pun bisa mewakili pilihan-pilihan yang kita buat semasa hidup di masa lalu. Semua skill kita pun adalah hasil dari pilihan-pilihan yang kita buat di masa lalu.
Mungkin, ketika kita melihat seseorang bisa membaca Al-Qur’an dengan mahir dan baik, itu mencerminkan akan usahanya yang keras dalam belajar membaca Al-Qur’an di masa lalu. Kita dapat mengetahuinya dan dapat memastikannya walaupun kita tidak menyaksikannya. Sama halnya ketika kita melihat seseorang yang sukses dalam materi, ini menandakan betapa banyak dan luas usaha yang yang telah dia lakukan dalam meraih posisi seperti itu, terlepas usahanya halal atau haram, walaupun kita tidak menyaksikannya secara langsung.
Berdasarkan prinsip ini, tidak seorang pun, manusia yang layak untuk dianggap “wah” dan seolah “mengawang”, tak mungkin bisa dikejar. Kebanyakan di antara manusia memandang hanya pada hasil akhir, tanpa memikirkan proses pilihan-pilihan apa saja yang telah dijalani untuk mencapai kondisi akhir tersebut. Kita terkagum-kagum ketika menyaksikan anak kecil berusia 11 tahun dapatmenghafalkan Al-Qur’an, seolah-olah itu adalah sesuatu yang tidak terjangkau oleh kita dan hanya bisa dilakukan hanya karena hidayah dari Allah. Selanjutnya, menjadi legitimasi serta pembenaran kondisi kita yang belum menghafalkan surah apapun dan Al-Qur’an.
Ya, karena hidup adalah pilihan. Oleh karena itu, kita dapat menilai seperti apa pilihan-pilhan yang dibuat pada masa lalu seseorang cukup hanya melihat keadaannya sekarang. Kita juga dapat melihat masa depan seseorang dari pilihan-pilihan yang dia buat saat ini. Keadaan di masa depan ditentukan oleh pilihan-pilihan yang kita buat saat ini.
Sekali lagi, hidup adalah pilihan. Apa yang kita lihat pada diri kita hari ini, dan apa yang kita lihat pada diri orang lain hari ini adalah hasil dari pilihan-pilihan yang kita dan mereka buat di masa lalu. Keadaan hidup kita dimasa depan akan ditentukan oleh apa saja yang kita pilih saat ini. Sekarangpun, sebenarnya kita sedang menulis kisah hidup kita sendiri di sebuah buku yang mempunyai judul dengan nama kita sendiri, dan saat ini pun kita sedang menuliskannya, setiap hari lembar demi lembar. Anehnya, terkadang kita melihat orang-orang yang tidak menyesuaikan pilihan hidupnya dengan yang dia inginkan. Muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga, sebuah slogan yang ngawur, yang tidak mungkin akan terjadi karena hidup adalah pilihan.
Dengan memahami hal ini maka apabila seseorang menginginkan untuk menjadi seperti seseorang yang dia inginkan, dan mendapatkan apa yang dia inginkan, dengan mudah dia dia dapat melakukannya dengan cara mengubah setiap pilihan dalam hidupnya sesuai dengan pilihan orang yang dia inginkan untuk diikuti. Sesederhana itukah? Ya memang sesederhana itu!
Rasulullah Muhammad saw adalah seorang manusia yang sudah pasti masuk ke surga Allah, dan Rasulullah saw memasuki surga Allah karena pilihan-pilihan yang beliau buat semasa hidupnya. Dengan kata lain, apabila kita mengikuti setiap pilihan yang dibuat Rosulullah Saw dalam menjalani hidupnya maka sudah pasti kita akan memasuki surga yang sama-sama dimasuki Rosulullah saw.
Rasulullah saw memilih untuk memperjuangkan dakwah Islam dengan taruhan nyawa dan habisnya seluruh harta. Beliau saw juga mencontohkan kepada kita bahwa beliau memilih untuk mendapatkan resiko dakwah yang menjadi pilihan hidupnya, berupa lemparan batu, cekikan, pukulan, hinaan, dan percobaan pembunuhan daripada harus bergabung dalam sistem yang sama dengan kaum Quraisy jahiliyah. Beliau saw juga memilih untuk menghabiskan seluruh waktunya untuk memikirkan umat dan beribadah kepada Allah, walaupun jaminan surga sudah ada untuknya. Beliau saw memilih untuk beristighfar, berzikir, dan bershadakah di jalan Allah ketimbang memuaskan hawa nafsu. Beliau saw juga memilih menjadi sahabat yang paling setia, dan suami yang paling romantis selain seorang strategis yang unggul.
Semua pilihan yang dibuat Rasulullah adalah pilihan istimewa dan mengantarkannya pada posisi di surga. Jadi bila kita mengikuti dan memilih setiap hal yang beliau saw pilih maka dipastikan kita pun berada di tempat yang sama sebagaimana tempat beliau saw.
Skala Prioritas Dalam Hidup
Buatlah skala prioritas dalam beraktivitas. Karena skala prioritas adalah salah satu yang mmbantu kita dalam penentuan prioritas apa status hukum aktivitas tersebut.
Maksudnya status hukum disini ya wajib, sunah, mubah, makruh dan haram. Yang wajib tentunya harus kita prioritaskan. Termasuk bagamana kita mengatur aktivitas kita sendiri. Luangkan waktu untuk menimba ilmu dan mendidik diri . Sesibuk apapun kita, kita harus meluangkan waktu untuk menambah energi yang kita miliki.
Sumber energi utama adalah shalat ,dzikir,dan doa. Sempatkn membaca alqur'an setiap hari, juga berusaha shalat malam. Jika kita punya hobi trtentu sesekali waktu lakukan, bila dilakukan dalam porsi yang tepat. Hobi bisa menjadi sumber energi yang sangat besar. Contoh menulis adalah hobiku.
Ketika setelah melakukan aktivitas yang melelahkan yang membuat energi kita terkuras. Aku menuliskan sesuatu apapun itu. Dan itu menjadi energi yang luar biasa bagiku. Dan tentunya kita jangan sampai lupa selalu memohon keberkahan Allah SWT. Sang pemilik waktu.
Posting Komentar