Sebagai cewek, lumrah jika ingin disanjung dipuji dan dihargai, aku adalah seorang gadis yang beranjak remaja. Saat itu aku sudah mulai rasa suka pada seseorang, karena memang teman-temanku sudah ada yang mempunyai pasangan.
Entah karena iri atau karena menyelematkan imej rasanya malu banget jika aku tak punya pacar.
Aku sudah mulai berbagai cara untuk menarik perhatian cowok, mulai dari sikapku sudah ku ubah, saat aku masuk SMP aku sudah membuang sifatku yang awalnya sangat pemalu, disaat SD padahal aku amat pemalu tapi sejak kelas enam dan akan masuk SMP aku berusaha ingin membuang jauh sifatku itu karena dunia sudah modern guys. So aku harus mengikuti perkembangan jaman, sayang orang tuaku tak mendukung dengan apa yang aku mau, kalo melihat temen-temenku yang diikuti perkembangan dalam hari-harinya. Aku boro-boro tak pernah diikuti, aku selalu dibiarkan apakah aku tumbuh meranjak remaja ataukah tidak, apa aku sudah beranjak remaja ataukah belum. Sepertinya tak pernah terfikirkan oleh orangtuaku.
Nggak bermaksud merendahkan orangtuaku ya. Karena aku merasa seperti itu. Waktu dulu ortuku gak pernah tanya lo soal masalah remajaku kapan apa yang dirasakan, atau kapan aku mulai merasakan benih-benih cinta pada lawan jenis.
Sempat iri sedikit ya tapi tak berlangsung lama, aku asyik dengan duniaku, jika ortuku tak peduli dengan masa-masaku aku akan mencari orang yang peduli dengan apa yang aku rasakan saat itu.
Aku memiliki banyak teman, karena sejak aku sudah tidak malu-malu lagi aku suka bergaul dengan siapa aja, ada positifnya sih karena aku gampang untuk bergaul dimana aja. Waktu pendaftaran SMP pun tiba, hingga tiba waktu masuk MOS ( Masa Orientasi Siswa) yaitu masa dimana siswa baru dites oleh kakak kelas yang telah menjadi OSIS. Karena memang belum pernah di SD, agak aneh sih kedengarannya , sempat berfikir kok mau masuk jadi siswa harus pake tes yang gitu-gituan.
Tapi menurutku asyik banget karena berbagai permainan dari kakak-kakak OSIS yang memang membuat adek-adeknya mengalami dua rasa kadang takut kadang juga seneng. Diwaktu itu dibentuklah kelompok dalam kegiatan MOS tersebut. Didalam kelompok tersebut biasa terdapat cewek dan juga cowok, kakak-kakak OSIS menyuruh kita untuk saling berkenalan satu sama lain didalam kelompok tersebut, akupun juga . Karena aku memang ingin kenal teman-temanku dalam satu kelompok , akulah pertama kali yang memperkenalkan diri pada teman-temanku. Dengan senang hati aku menyalami semua teman-temanku sambil menyebutkan namaku, mereka menyambutnya sangat antusias.
Walaupun baru kenal aku berusaha menjadi teman yang sudah akrab, aku nimbrung dengan mereka dan mengajaknya berbicara mengajaknya bercanda, hingga mereka mengenalku sebagai sosok yang grapyak (gampang bergaul) dari kelompokku aku sangat mengenal semuanya, baik itu ceweknya ataupun cowoknya. Aku dipercaya sebagai sekretaris dari kelompok tersebut karena kalo mau dipilih sebagai ketua kan masih ada cowok masa’ memilih cewek? Ya malulah yang cowok kalo dipimpin ama cewek!.
Berjalanlah dalam kegiatan MOS yang berlangsung 3 hari, dan dihari ketiga tersebut adalah puncaknya kegiatan. Masing-masing dari kelompok, disuruh menampilkan sesuatu yang menunjukkan kekompakan dari kelompok tersebut. Kami diminta untuk menampilkan yel-yel dan juga sebuah drama.
Kami sekelompokku maksudnya, tak kalah dengan yang lain kami menyiapkan semuanya dengan matang agar kami tak menjadi bahan tertawaan atau memalukan. Kami menyiapkan sebuah konsep drama yang biasa karena memang tidak terlalu kreatif sih, mungkin juga kemakan dengan sebuah dongeng yang berjudul “kerang mutiara”, kisah itu menceritakan bawah merah dan bawang putih, tau kan ceritanya kayak apa, tak perlu aku aku ceritakan sepertinya. Hehe
Yang lebih menarik itu adalah kisah pemainnya , maksud saya aku dan teman-temanku. Tak ada pilihan lain lagi waloupun aku memang gak cantik-cantik amat sih, tapi karena aku itu sosok yang unyuk-unyuk, aku dijadikan pemeran utama yaitu bawang putih.
Dan yang jadi pemeran pangeran yaitu ketua kelompokku. Sudah tau ceritanya?lanjutin baca aja deh.!!
Aku sering latihan dan juga teman-temanku, karena kebetulan aku pemeran bawang putih yang sangat baik itu dan dalam ceritanya adalah happy ending dengan pangeran, aku jadi di cinlokin sama teman-tenku, aku anggap biasa aja sih karena aku pikir itu juga bercandaan aja. Tapi ternyata…jeng…jeng.....!
Ada sesuatu……
(disudut masjid waktu MOS SMP)
Diluar kegiatan, MOS. Ini cuplikan dialognya saat cowok nembak cewek. A adalah cowok dan B adalah cewek. Si cewek sedang duduk bersama teman-teman ceweknya diemperan masjid. Suasana tidak terlalu ramie.
A : Hey, lagi sibuk nggak?
B : Nggak kok ada apa?
A : Em, aku pengen ngomong sesuatu, tapi empat mata aja, boleh nggak?
B : Ada apa sih kenapa nggak ngomong disini aja?
A : Ini penting dan rahasia, gimana aku tnggu disudut masjid ya?
B : Okelah kalo begitu, aku tak kesana nanti.
A : (Menunggu sambil agak gelisah gitu ketika aku datang).
B : Tanpa pikir panjang aku langsung Tanya aja . Ada apa sih pentingkah?
A : Aku minta waktumu sebentar…………aku pengen ngomong kalo aku suka sama kamu.
Aku merasa ini sejak kemarin kita bareng-bareng dalam latihan , maukah kamu
jadi pacarku?
B : (Sambil menundukkan kepala) aku butuh waktu untuk menjawabnya. Beri waktu aku
3 hari lagi.
Setelah itu aku akan menjawabnya, ( sambil malu-malu kuucapkan salam dan aku mengatakan)
Aku pergi dulu ya, sebentar lagi masuk.
A : Iya tidak apa apa akan ku tunggu . ( si cowok juga pergi entah kemana kekelas atau kekantin
Bersama teman-temannya).
Waktu itu aku tak kepikiran dengan sangat sih Cuma aku jalani aja, eh tahu-tahu hari ketiga aku sudah waktunya untuk menjawab …
Jeng-jeng.... aku teringat dengan tempat janjian yang diminta dia aku harus mengambil keputusan disitu, aku datangi tempat itu dan ternyata si cowok sudah ada disitu. Dengan gaya sok biasa aku datang ja, padahal hatiku saat itu sangat takut dan bingung. Mencoba untu setenang mungkin agr tidak kelihatan dengan dia…hehe.
Awalnya aku sok basa basi untuk mengawali pembicaraan , ya Tanya pr lah tugas lah dan aku dengan gaya tenang aku menjawab iya, aku mau untuk jadi ceweknya, wow badoh banget ya aku…..?
Gampangya dikibulin dan saat itu aku memang belum tahu….tak apalah buat pengalaman saja, saat itu ya aku menganggap teman untuk curhat dan untuk jaga imej . untuk member tahu oh ini lho aku punya cowok!
Tak kusangka aku sudah berjalan 3 bulan dan aku lewati tanpa masalah, dan aku merasa bosan banget, karena aku merasa aku harus menyisihkan waktu terus untuk ngobrol dengan si dia…dan aku kadang bosan dengan hal yang sifatnya terus menerus.
Akhirnya aku memutuskan untuk tidak mau pacaran lagi karena membosankan banget. Itu aja alasannya, kejenuhan itu aku alami saat aku ada rasa dengan orang lain sebenarnya , hehe parah kan. Kita putus dengan baik-baik. Dan menjalankan aktivitas masing-masing. Sebelum sempat pacaran lagi, waktu itu ada guru agama baru yang menurutku keren banget.
Guru itu bisa membuat anak-anak paham bahwa pacaran itu tidak boleh dalam islam, bahasanya gaul dan memberikan contoh yang konkrit beliaunya pernah menjadi guru favorit di sekolahku. Sampai kelas 3 aku tak pacaran lagi.
Sebenarnya pacaran waktu smp itu bukan pacaran pertama aku mulai pacaran itu sejak sd kelas enam gara-gara ada teman laki-laki yang lumayan dekat dengan ku dan teman-teman memakcomblangin akhirnya kita istilahnya juga pacaran tapi gak tahulah yang namanya anak sd juga pacaran dengan cinta monyet. Nah dari sini aku sudah 2 kali pacaran. Setelah kelas 3 smp tadi aku memutuskan untuk tidak pacaran lagi, dan aku sepertinya sudah kuat dengan pendapatku.
Beberapa waktu kemudian aku masuk SMA tahun 2007 saat itu. aku sudah dengan keyakinanku untuk tidak pacaran lagi, dari awal masuk hingga dua bulan aku masih bertahan. Akumengikuti peraturan sekolah dengan sangat disiplin. Aku sempat kecewa sama guru agamaku karena tidak seperfect pada saat SMP, sepertinya juga tidak paham kalo pacaran itu tidak boleh, yang diajarkan juga hanya seputar LKS dan sangat membosankan. Awal-awal aku bosan dengan pelajaran agama, aku sering kecewa dengan gurunya, tapi namanya juga sekolah walaupun tidak suka pasti akan dilalap apapun yang diberikan guru untuk mendapatkan nilai.
Akhirnya pelajaran agama ya berklu begitu saja tak ada yang membekas, dan teman-temanku juga berbeda dengan teman-temanku saat SMP, mereka semua punya pacar dan timbul rasa gengsi kalo aku tak punya pacar. Akhirnya aku sering acak-acak nomor untuk cari cowok, akhirnya nemu juga eh pimpinan SH guys. Wah gak papalah, setelah berkenalan dan setelah ngobrol ngalor ngidul si cowok menyatakan perasaannya. Aku tak piker panjang saya terima saja daripada aku malu tak punya pacar, tapi secara fisik si cowok memang lumayan ganteng sih. Hehe
Waktu terus berjalan kami menjalin hubungan pacaran, dan hubungan pacaran itu membuat pribadiku berubah aku menjadi sering jalan-jalan, keluar rumah terus dan banyak menyisakan waktu untuk si dia . karena memang dia suka ngajak jalan terus setiap hari. Dan satu lagi pribadi dia yang buruk adalah karena dia pimpinan SH didaerahnya, sering sekali dia itu berkelahi atau buat masalah, mungkin untuk menonjolkan kekuatannya yang sebagai anak SH.
Sering kali tersandung masalah dengan warga sekitar karena berkelahi, dan suatu saat dia punya masalah anak karang taruna dengan lingkungan rumahku dia sangat tidak disukai oleh anak-anak karang taruna tempatku. Dia itu dimusuhi dan diancam karena berbagai kesalahan, setelah anak-anak karang taruna tahu bahwa si cowok itu tadi adalah pacarku, pada suatu saat kami sedang ngobrol-ngobrol biasa, anak-anak karang taruna bermaksud untuk melabrak kami, karena ketidak sukaannnya pada si cowokku tadi.
Aku diancam jika aku masih punya hubungan dengan cowok tadi, jangan harap kalo aku diakui sebagai warga tempatku tinggal, ih serem ya ancamannya. Akhirnya aku memilih untuk tetap diakui oleh teman-temanku karang taruna, setelah ngomong baik-baik saya memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dengan si cowok tadi. Dia pun setuju, tak ada kisah tangis dalam hubungan itu, karena sebenarnya sebelum putus tadi aku sudah ditembak oleh temanku sendiri usia SMA. Dan aku telah menerimanya sebelum putus dengan cowok yang pertama tadi, karena ketidaknyamananku dengan si cowok SH tadi.
Kisah berlanjut setelah putus dengan si cowok SH tadi saya sudah mulai punya gebetan baru, dan ternyata cowok yang temanku sendiri tadi pemalunya minta ampun, mau ketemu saya saja malu banget, tapi gak papalah , walaupun malu bertemu denganku dia sering belikan apa-apa yang aku mau, mulai pulsa, buku, boneka, dan apapun yang ku minta, padahal dia masih sekolah. Hem aku merasa bermanfaat saat aku punya pacar, lumayanlah aku bisa ngirit, pulsa gak pernah beli.
Hubungan itu berlangsung agak lama sih, walaupun ndak ada rasa suka aku merasa ada manfaatnya gitu ja, karena aku entahlah tak ada rasa suka Cuma punya dalih yang penting punya pacar. Hehe berjalan 3 bulan pertama masih baik-baik saja, setelah itu agak renggang setelah aku kenal dengan orang yang sering datang kekosku, karena waktu itu aku kos dekat sekolah . dan orang yang sering datang kekos itu adalah saudara ibu kos, aku sudah satu tahun disitu dan mereka baik sekali, menganggapku sebagi anak sendiri dan saudara ibu kos tadi mulai menyukaiku, kami sering komunikasi dan bertemu. Karena aku sering berkomunikasi dengan orang itu, cowokku mengetahui karena rumah cowokku tadi dibawah rumah kosku dan mendengar informasi bahwa aku dekat dengan saudara ibu kos tadi, akhirnya dia Tanya-tanya dll yang membuatku terjebak akhirnya dengan berbagai alasan aku emmilih putus dengan dia, dia merasa sayang banget kalo putus semua masalah pasti bisa diselesaikan tapi janngan sampai putus. Tapi apa peduli gue aku gak peduli dengan perasaan orang lain , lha wong aku tidak suka ya sudah putus.
Awalnya aku hanya TTMan dengan si saudar ibu kos sampai akhirnya jadian juga, setelah 2 hari jadian , aku juga punya teman yang beda desa sih dan lumayan lama kenal, dia sering telepon aku dan ngobrol-ngobrol akhirnya juga menyatakan cintanya kepadaku hem tidak tahu setan apa yang merasuk dalam diriku, dia menyatakan cintanya aku juga menerimanya padahal aku posisi punya pacar, wow gila banget kan. Itu belum cukup aku kan punya guru ngaji yang lulusan pondok didaerahku, awalnya guru TPA, dia itu sering juga main kerumah dan seperti saudara , anehnya dia juga menyatakan cintanya , wah aku takut kalo dibilang sombong aku terima juga. So dalam waktu yang sama aku punya pacar 3 orang.
Jahilnya aku tak pernah punya perasaan takut ketahuan dan lain-lain, pacar 3 orang dengan karakter yang berbeda-beda, yang pertama saudara ibu kos tadi adalah orang kaya, dia bahkan ingin serius menikahi saya jika mau , apapun yang aku minta dikasih, dan gak biikin bangkrut pikirku. Yang kedua biasa dia tidak kaya tapi setianya pol, dan yang ketiga sering kasih nasehat-nasehat agama yang menenangkan. Jadi aku akan datang kepada orang yang saat itu aku butuhkan, pada saat aku ingin santai aku datang pada orang yang kedua, pada saat aku ingin sesuatu yang aku beli aku datang pada orang yang pertama, jika aku butuh motivasi aku datang pada orang yang ketiga. Dan entah kenapa tidak pernah ketahuan kalo aku punya pacar 3 orang saking aku pinter bohongin mereka ja. Hingga pada suatu saat ada pasar malam, dan setiap pacarku tadi mengajak keluar untuk jalan-jalan dipasar malam aku mau-mau saja, aku dari rumah sudah punya siasat, aku mengajak kakak sepupuku untuk mengatur rencanaku tadi. Ketika tiba dipasar malam pacar pertama ngajak ketemu . Ya aku menemuinya dan aku masih bersama kakak sepupuku, disaat ngobrol-ngobrol, pacar kedua telepon untuk ngajak makan, akupun menemuinya dan kami makan malam.
Ditengah-tengah makan pacar ketiga telepon kalo suruh temenin beli baju, dan aku suruh memilih, aku mencari-cari alasan akhirnya, aku bilang kalo masku sudah ajak pulang, karena sudah malam pacar keduapun memaklumi dan membiarkanku berlalu. Akhirnya aku menemui pacar ketiga dan aku diminta untuk memilih baju, untuk dia, katanya apapun yang saya pilih itu yang paling cocok. Dan akupun memilih satu baju dan itu yang dibeli pacar ketiga tadi, tidak lupa dia juga membelikan baju buatku saat itu dan yang milih aku juga, hem lumayan dapat baju. Stelah selesai aku pamit untuk pulang karena saya bilang kalo masku sudah menunggu untuk ngajak pulang.
Akhirnya aku menemui masku yang sedang ngobrol dengan pacar pertamaku tadi, karena memang sudah malam kami pulang semua dan aku mengajak masku untuk pulang dan pacar pertamamaku juga ikut pulang. Haha parah gak da yang ketahuan.
Setelah berlangsung 5 bulan aku mulai bosan dengan pacar-pacarku, ya sih banyak pacar emang enak tapi ngeselin, harus banyak akal agar tidak ketahuan, akhirnya aku memutuskannya semua. Memang tidak gampang sih, setelah putus masih aja mereka menghubungi untuk ngakjak kembali. Karena semua ke 3nya tadi niatnya tidak ada yang main-main, tapi aku berfikir tidak mungkin ke tiganya dan aku memang sudah bosan saja, dengan berbagai alasanlah untuk memutuskan mereka.
Karena aku masih saja dihubungi dengan mantan pacar-pacarku tadi, aku mulai berfikir aku harus cari pacar lagi agar tidak ada yang mengganggu, nah waktu itu aku sering komunikasi dengan saudara yang merantau di luar jawa, dan saudaraku tadi punya teman. Saudaraku tadi memperkenalkan temannya kepadaku, karena sering berkomunikasi , kami menemukan kecocokan ngobrol, dan kami memutuskan untuk jadian, perhatian antara satu sama lain dan kami merasa memiliki,! Jie.........
Sejak aku sudah memiliki hubungan dengan teman saudara sepupuku tadi mantan pacarku tak menghubungiki lagi. Aku pun merasa lega tak ada gangguan, pada saat itu aku sudah kelas dua SMA semester II, jadi hampir kelas 3, saya menjalin hubungan tadi secara long distance, aku lama-lama bosan juga dengan alasan aku ingin focus belajar aku memutuskannya.
Kehidupanku terus berjalan, awal kelas 3 SMA aku sudah mulai mengkaji Islam, walaupun hanya ikut-ikutan. Aku sudah ikut kajian rutin tapi ndak tahu apa yang aku dapat aku hanya berdalih kalo ngaji aku bisa alasan untuk keluar rumah, karena memang aku suka jalan-jalan dan traveling. Dalam perjalanan ngaji itu aku masih diuji dengan dengan teman-temanku yang rajin karena punya pacar yang memotivasi dia, entah akupun juga tergoda, kebetulan aku punya teman sekaligus saudara yang punya pacar seorang ustad, dari pacarnya itu aku dikenalkan dengan temannya yang sama-sama masih kuliah.
Proses perkenalan berlanjut, jadi Aku sering komunikasi sama dia dan dia, ternyata dia sangat dewasa, dia juga banyak memberikan nasehat padaku. Karena sering berkomunikasi timbul benih-benih cinta, hingga pada suatu saat dia kecelakaan yang menyebabkan tangan dia patah dan harus dioperasi, yang paling mengharukan adalah pada saat akan operasi itu dia menyatakan cintanya kepadaku. Aku dalam dilemma yang amat sangat, entah ada apa aku semakin takut bagaimana jika dirinya tidak selamat dan lain sebagainya. Aku sebenarnya memang sudah kagum sama orangnya sejak kenal, tapi pas dia menyatakan cintanya juga sempat bingung, tapi dalam hati senengnya luar biasa sebenarnya, hehe.
Karena kebaikannya dan kerahannya, dalam kaca mata orang dia memang sosok mantu idaman, dia juga sering datang kerumah untuk silaturahmi, hingga akhirnya aku sudah digosipkan mau nikah sama dia.
Saat itu dia janji akan jaga aku perhatikan aku, slalu kasih puisi aku , kirim kata-kata yang romantis buat aku, ngingetin aku kalo aku salah pokoknya dia adalah pangeranku yang super perfect n paling aku suka.......
Mengisi disebuah pengajian adalah aktivitas nya bisa dibilang dia adalah orang yang disebut ustads....je ileee pede banget. Tapi bener kok dia itu seorang ustad muda didaerahnya dia sering keluar kota untuk mengisi kajian-kajian. Tak jarang juga ada cewek-cewek yang ngefan ma dia kalo dia keluar di panggung cewek-cewek ni pada teriak- teriak bahkan ibu- ibu juga , huft aku jadi sebel deh. hehe cemburu ni yeee critanya . Ya iya lah secara gitu cowok gua di idolakan ma cewek-cewek ya harus cemburu. Kan ini wujud rasa sayang n cinta aku...hmm lebay.
Aku kadang bingung, aku tu iri tapi juga bangga ma dia coz dia i2 hebat banget sih sedangkan aku belum bisa apa-apa, emang sih aku juga bermimpi jadi seorang ustazdah tapi kalo sekarang aku masih jauh banget ma dia jadi minder nih. Tapi gak ah ngapain minder kan aku juga bisa minta diajarin ma dia pasti mau kok . Dia itu ganteng so pasti , sholeh, rendah hati lagi ..kalo dipuji ma orang2 dia gak mau kata dia kalo orang itu suka puji dia, dia bakal jadi orang yang sombong n akan lupa, dan pastinya gak akan tengok kanan kiri......gak banget gitu seorang ustadz masa gitu....
Hari demi hari hubungan kami maki erat keluarga kita udah pada tahu, lagian aku juga udah yakin kok ,kalo aku dah menemukan orang yang tepat yang bisa membimbingku, yang akan menjadi imam buat aku . Dia pun udah siap ,kan dia juga udah hampir menyelesaikan studynya sekarang udah semester akhir n dia juga udah punya kerjaan yang tetap. Jadi aku gak bakalan kawatir....
Kalo aku sih baru mau masuk kuliah tahun ajaran ini, saran dari keluarga gak da sih terserah aku tapi yang penting masih dekat, artinya gak boleh keluar kota. Kalo saran dari doi nih nyaranin aku supaya ke Universitas yang berbasis Islam, ya harapanya agar aku lebih mengenal Islam secara lebih, n aku menjadi lebih baik. Aku sangat setuju dengan dia tapi masalahnya universitas yang berbasis islam n kualitas bagus harus keluar kota sedangkan ortuku gak ngijinin gimana dong???? Akhirnya aku putuskan aku kuliah dikota sendiri coz aku pikir-pikir walopun menurut kita itu baik , tapi ortu gak ngijinin za bakalan gak berkah deh langkah kita. Hmm sekarang aku berfikir dimanapun aku belajar pasti sama ja, yang penting aku tetap memegang teguh ajaran agama.
Hari ini adalah hari pertama masuk kuliah aku diantar ma dia, karena walopun masih dikota sendiri kampus aku juga lumayan jauh dari rumah, kalo naik bus juga butuh waktu 4 jam, tapi lo motoran Cuma 2 jam lah paling. Dia nganter aku pake motor, jadi aku boncengan ma dia tapi ya gak seperti orang2 sih aku tetep jaga jarak, karena kita kan pacaranya gak seperti orang2 yang mesra mesraan ja. Bagi kami menjalani sebuah hubungan itu gak buat seperti itu tapi dimana kita saling membawa kejaln yang lebih baik, saling menghargai, saling mengingatkan jika ada salah diantara kita, jadi kita saling mengisi.
Karena jaraknya kampus jauh dari rumah untuk hari-hari perkuliahan aktif aku kos didekat campus za sekali kali pulang lah 2 minggu sekali biasanya. Dikampus aku banyak ikut organisasi2 intra kampus maupun ekstra. Salah satu organisasi yang aku ikuti adalah organisasi keislaman, maksudku UKM kerohanian , didalam UKM kerohanian ini sering adakan kegiatan-kegiatan salah satunya adalah kajian yaitu kajian rutin, yang diadakan setiap hari minggu.
Aku sering ikut kajian secara rutin, hatiku tambah tenang , tentram n rasanya enak banget setiap kali mendapat siraman rohani pokoknya beda banget dengan yang laen . Islam gitu lo. Disuatu minggu tema kajiannya tentang CINTA. Siapa sih yang gak kenal dengan cinta yang namanya anak muda pasti kenal lah orang tua ja juga kenal kok tapi gimana dengan anak2 so pasti belum tahu makna cinta....hehe
Aku seneng banget dengan tema itu karena pas banget gitu dengan jiwa anak muda, apalagi yang lagi kasmaran kayak gue...Saking semangatnya aku yang kebetulan sebagai panitia aku yang ngatur semua dari memilih materi, memilih pemateri de el el. Kajian itu dimulai ustazdah Iffa sang pemateri mulai pemaparan2. Aku semakin penasaran nih....
Cinta yang hakiki itu hanya berasal dari Alloh, jika Kita ingin mendapatkan CintaNya jangan kau menduakanNya , Alloh gak suka diduakan. Jadi kita baru dikatakan sebenar-benarnya cinta sama Alloh jika kita Menaati seluruh Perintah Alloh dan meninggalkan larangannya. Dia bilang lagi kalo kita tidak boleh salah mengartikan cinta karena cinta adalah hanyalah sebuah perasaan, bisa benar dan juga bisa salah, artinya apabila cinta itu diekspresikan secara islam maka cinta itu akan bermakna benar tapi sebaliknya adek2 apabila qta memaknai cinta salah tidak tercerdaskan secara islam maka juga akan salah. Contohnya pacaran . Apakah pacaran itu wujud dari cinta, wah itu salah besar, semoga yang disini gak terjerumus kearah situ ya,,,karena qta orang islam impian qta adalah memperoleh cinta dari zat yang memberi cinta yaitu Alloh azza wajalla.
Jadi kita tidak boleh memaknai cinta itu adalah hal yang agung suci dlsb. Dalam islam tidak mengenal pacaran sebelum dihalalkan, maksudnya sebelum nikah, ada tata aturan pergaulan yang mengatur antara pria dan wanita yang bukan mukhrim, dan semua aturan itu adalah aturan yang terbaik untuk meraih cintaNya. Hmm sungguh indah sekali aturan islam itu. Satu lagi dalam islam tak ada pacaran yang islami dimana aktivis pacaran islami katanya tak aneh-anaeh malah mereka katanya saling menjaga, saling mengasihi karena Alloh, saling mengingatkan dalam kebaikan terus, mereka merasa benar dengan hal itu kan yang menjalani pacaran kan aktivis dakwah masa dosa juga?
Mereka gak sadar cara mereka salah, karena tidak sesuai islam, adek adek perlu kita tahu apabila qta ingin memperoleh cinta yang sebenarnya cinta , kita harus mencintai Alloh secara sempurna, jangan mengkhianatiNya, jangan kau sakiti, Insya Alloh Dia tidak akan membalas cinta kita dengan sempurna juga. Caranya? kita harus mengamalkan islam secara sempurna tidak setengah- setengah, apalagi para aktivis dakwah qta harus tahu qta harus dakwah islam dan mengamalkannya secara sempurna tak boleh setengah- setengah, tidak ada tawar menawar, sedikitpun agar semua yang kita lakukan mendapat cinta dan ridhoNya.
Setelah kajian itu aku pulang ke kos dan merenungi kata2 dari ustazdah iffa, aku menangis , hatiku terasa teriris, pikiran tak tenang de el el, aku ambil air wudhu dan sholat untuk tenangkan hatiku . Ya Alloh Ampunilah dosa hambamu ini, kebodohan, kebutaan hamba, hingga hamba menduakan Mu selama ini. Padahal aku selama ini tak pernah merasa salah, dan sadar akan hal itu. Aku sudah tertipu karena cinta manusia. Aku tak pernah sadar kalo aku belum terikat apa2 dengan si dia, aku sudah menganggap dia adalah pemimpinku, yang akan melindungiku dari kesalahan, pengingatku untuk dekat sama Alloh.
Ternyata aku salah malah dia yang menjerumuskan ku , coz seharusnya apabila dia itu pemimpinku seharusnya mengingatkanku untuk tidak melakukan pacaran. Gimana mau mengingatkan wong dia pelakunya, tapi anehnya dia kan orang baik dia itu orang yang paham agama kenapa dia ga tahu ya kalo pacaran dalam islam itu haram, apapun bentuknya baek itu pacaran islami ato bukan . Kan tetap aja namanya pacaran za berarti tetep dosa dong, dia yang ku bayangkan adalah orang yang bisa membimbingku tapi ternyata tidak, dia malah mengantarkan cintaku bukan bersandar sepenuhnya pada Yang Maha Cinta. Aku sadar cinta yang aku tanam selama ini salah. Padahal sebelumnya aku pikir aku gak salah coz aku nganggap dia itu adalah penasehat, bukan pacar aku, tapi lama –lama.... aku kan sering banget mikirin dia, dia sedang apa, udah makan pa belum ..ah banyak banget ah sampe2 aku kadang berfikir lo dia selingkuh , malah bikin gue tambah pusing banget....mikirin orang yang gak jelas.. , maksud aku belum tentu juga dia mikirin aku toh aku bukan siapa2 , nyatanya aku juga lum terikat dalam pernikahan artinya kan aku gak punya hak apa2.
Betapa bodohnya aku sudah banyak sekali yang aku korbankan , waktu ,tenaga , pikiran hanya untuk hal2 yang gak bermanfaat untuk islam , boro2 bermanfaat i2 mah mengantarkan kesuatu hal yang haram yaitu zina. Sebagai orang islam akal pikiran qta harus sehat, ketika qta sadar akan hal yang tidak boleh qta lakukan cepatlah untuk tinggakan karena jika tidak qta akan terperngkap didalamnya selama-lamanya....
Suatu hari dia telphone aku ,dia nanya kenapa sekarang aku gak kasih kabar, gak sms, gak telfon ato kirim kabar lainnya. Aku jawab simpel ja afwan ya akhi ana pengen berubah , hubungan qta cukup ja sampai disini.!
Apa ? apa gerangan yangan membuatmu seperti ini, apa kamu dah punya calon lain selain diriku, pa kamu berubah karena tekanan? .”tanya dia” gak ya akhi ana pengen berubah ana pengen menjadi muslimah sejati, mengamalkan islam secara sempurna.
Apa selama ini kamu tidak mengamalkan islam? Iya akhi tapi kalo qta masih berhubungan dalam status pacar berarti qta belum menjalankan islam secara keseluruhan . kita shalat pas gak punya pacar aja gak khusyuk apalagi lagi pas punya ya akhi, mari kita perbaiki diri kita ya, jika suatu saat kita dipertemukan untuk menjadi jodoh, aku ingin tidak melalui jalan pacaran. Selanjutnya aku kirim sms pada dia tentang syair sebuah lagu yang isinya cukup menyentuh. Lagu ini juga yang membantuku meninggalkan aktivitasku dulu. Ini dia syairnya: “Kau tahu tentang hatiku yang tak pernah bisa melupakanmu,kau tahu tentang diriku yang selalu mengenangmu selamanya, kini kusadari bahwa semua itu adlh salah dan juga keliru. Akan membuat hati menjadi ternodai , maafkanlah sgala khilaf yang tlah qta lewati telah membawamu kejalan yang melupakan Tuhan,qta memang harus berpisah untuk menjaga diri,untuk kembali arungi hidup dalam ridho illahi, ku tahu bahwa dirimu mendambakan kasih suci yang sejati, kuyakin bahwa dirimu merindukan kasih sayang yang hakiki, kini kusadari bahwa semua itu adalah salah dan keliru akan membuat hati menjadi ternodai, maafkanlah segala khilaf yang tlah kita lalui , tlah membawamu kedalam jalan yang melupakan Tuhan, qta memang harus berpisah tuk menjaga diri, tuk kembali arungi hidup dalam ridho Illahi Dan bila takdirnya kita bersama pastilah Alloh akan menyatukan qta “.....(By Tashiru).
Dari sms yang kukirim sama dia itu, dia memberikan komentar karena merasa tersinggung, selama ini dia tak pernah melupakan Tuhan, aku suka sama kamu itu juga sewajarnya gak sampai aku melupakan Allah.
Membaca jawaban itu aku juga agak gimana gitu, entah mulai saat itu aku juga tidak menghubungi dia, dia juga tidak menghubungiku. Cuma kirim kata-kata motivasi saja. Intinya dia tidak mau diputus, karena dia yakin bahwa aku adalah jodohnya. Aku biarkan saja, karena pada saat itu aku juga masih sedih juga kadang ya namanya orang belum paham banget wajarlah. Kadang takut, kalo aku tidak bisa lagi mendapatkan orang sebaik dia dan macam-macam kekawatiranku.
Dia bilang sama aku bahwa dia selalu shalat istiqarah, agar mendapatkan ketetapan hati. Setelah berminggu-minggu dia shalat istiqarah akhirnya dia mendapatkan jawaban. Pada saat itu dia datang kerumah dan menangis sejadi-jadinya, karena sedih dan bingung. Karena jawaban dari shalatnya itu dia malah muncul orang lain bukan aku, nah yang dia sedihkan adalah itu karena selama ini dia sudah yakin banget kalo jodohnya adalah aku ternyata bukan aku.
Pada saat itu, dia bersujud dihadapanku layaknya seorang pangeran memohon kepada seorang putri, hehe, untuk meminta maaf sambil menangis. Pada saat itu karena bodoh atau apa aku juga ikut-ikutan menangis. Akhirnya kami menangis, bareng-bareng. Dengan munculnya orang lain itu, padahal dia tidak yakin dan tidak pernah membayangkannya.
Tapi apa boleh buat, dia juga harus mengambil sikap dewasa walaupun sedih , dia juga berfikir “ini mungkin jalan yang dikehendaki oleh Allah, dan yang terbaik. Akhirnya dia memutuskan mengenali gadis yang muncul dalam doanya tadi dan menikah.
Awal-awal aku memang juga agak sedih sih, tapi aku tak boleh terpuruk, aku melanjutkan studiku, dan untungnya aku masih suka kajian islam, dan aku terus mengkaji islam dan mendalaminya, hingga aku benar-benar yakin tidak akan terjerumus dengan pacaran lagi.
Tadi walaupun aku sudah tahu pacaran tidak boleh ya aku masih galau-galau jika aku ditinggalkan pacarku. Itu menunjukkan bahwa aku belum memahaminya, hingga suatu saat aku ikut kajian dikampus , itu kajian sebenarnya aku sudah sering mendengarnya, dan entah kenapa aku mendengar kata yang membuatku sadar benar-benar sadar, “ jika kita sudah tahu sebuah ilmu dan kita tidak menjalankannya , maka tidak aka nada pertolongan dari Allah.
Pada saat itu aku berfikir, jika Allah tidak menolongku siapa yang akan menolongku, aku benar-benar takut, maka sejak saat itu , aku yang memang menjadi aktivis dakwah tidak hanya menyandang sebagai aktivis dakwah saja tapi juga menjalankan apa yang memang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang memang dilarang.
Sejak saat itu aku terus menyampaikan apa yang aku pahami pada teman-temanku saudara dan orang-orang sekitar, agar apa yang aku pahami itu tidak hanya sekedar setatus saja, aku tidak ingin apa yang aku alami itu juga dialami oleh teman-temanku, dan orang-orang yang aku sayangi, cukup aku saja yang melakukan aktivitas bodoh itu.
Aku terus menularkan pemahamanku, karena baru aku pahami kalo belajar islam itu sangat indah, sebenarnya ada dua perasaan yang aku rasakan. Yaitu perasaan sedih dan juga gembira, aku sedih karena aku merasa terlambat mengenal islam, dan aku merasa sangat bodoh karena semakin aku mengenal islam semakin banyak ilmu yang aku belum tahu. So itu yang memacu semangatku untuk terus belajar.
Yang kedua adalah perasaan bahagia, karena aku masih diberi kesempatan mengenal islam, dengan mengenal islam secara keseluruhan aku tahu siapa diriku, untuk apa dan mau kemana diriku. Sebuah kebahagiaan yang tiada tara ketika aku mendapatkan hidayah berupa islam. Dengan hidayah islam aku tidak terjerumus kejalan yang salah lagi.
Tanpa terasa aku sudah semester 8 hampir saja aku lulus kuliah dan umurku sudah 23 tahun saat itu. Sebagai seorang gadis yang berumur 23 tahun sudah waktunya untuk menikah dan membina keluarga. Kondisi umur yang memang sudah matang untuk menikah itu kemudian menimbulkan perasaan untuk ingin segera menikah. Sebagai pengemban dakwah dan aktivis tentu jika dalam diri sudah siap untuk menikah, maka kemudian sebaiknya segera mengajukan sebuah biodata kepada musrifah (guru ngaji) guna mencarikan jodoh. Cara itupun saya lakukan karena semata-mata ingin meraih ridhoNya Allah disetiap langkah termasuk dalam hal menikah, tidak terjerumus kedalam jalan yang salah.
Pertama yang saya lakukan adalah bilang pada guru ngaji saya bahwa saya sudah siap nikah, dan saya meminta tolong untuk dicarikan pasangan yang siap nikah, waktu itu kami ngobrol-ngobrol tentang pernikahan dan pengalaman beliau (guru ngaji saya) sebelum nikah. Setelah beberapa lama saya disuruh untuk membuat biodata pribadi jika sudah siap menikah karena ada ikhwan yang sudah siap menikah.
Tak perlu waktu lama, keesokan harinya saya menyerahkan sebuah biodata pribadi saya kepada guru ngaji saya tersebut, karena akan segera diproses. Setelah saya menyerahkan biodata tersebut saya menunggu keputusan yang telah diproses oleh ustadzahku tersebut. Saya menunggu beberapa hari saya lupa harinya tapi ada seminggu lebih belum ada kabarnya, apakah bisa lanjut atau tidak, nah ketika sudah dua mingguan ada kegiatan kajian rutin bulanan dan pada saat itu saya membonceng ustadzahku dan dengan penuh kehati-hatian beliaunya berkata: “ dek proses ta’arufnya tidak bisa lanjut, karena pada saat saya menyerahkan data sampeyan ternyata si ikhwan sudah terlanjur proses dengan orang lain”. Ceritanya begini si ikhwan itu sudah proses hari ini, terus data saya baru masuk hari esuknya. Otomatis itu tidak jadi ta’aruf ceritanya.
Pada saat ustadzahku mengatakan hal itu, saya agak tidak mudang karena posisi itu pas dijalan naik motor jadi kurang jelas suaranya, tapi akhirnya saya mengerti maksudnya walaupun kurang jelas masih bisa terdengar. Saya merasa biasa ketika mendengar perkataan ustadzahku tersebut, karena pada saat itu walaupun saya sudah siap nikah posisinya tidak mendesak banget, jadi biasa saja.
Waktu berlalu beberapa bulan dengan berbagai kesibukan mengerjakan skripsi, dan akhirnya wisuda dan semua itu berlalu. Setelah wisuda masih dengan kesibukan yang padat tidak sempat terfikirkan tentang nikah lagi, mungkin dihati kecil ada seglenyit pikiran kapan saya menikah dan dengan siapa saya menikah tapi itu berlalu beberapa waktu dan tetap dengan kesibukan akhirnya tidak menjadi prioritas.
Setahun kemudian setelah wisuda mendengar kabar bahwa saudara-saudara saya mau menikah, teman mau menikah berbagai undangan datang dan saya dengan enjoy saja mendatangi undangan pernikahan mereka. Mungkin yang membuat saya agak deg gitu, pada saat itu yang menikah adalah saudara sepupu saya dan jelas disitu dihadiri berbagai macam saudara datang dan kami pun bercakap-cakap dan bercanda, mereka mengatakan , bahwa kapan kamu menikah, teman-temanmu sudah besar anaknya, dan orangtuamu sudah tua kasihan, mbok kasihan sama orang tuamu. Itu yang membuat saya agak kepikiran karena sebetulnya bukan saya yang tidak mau menikah tapi memang jodohnya belum datang.
Merekapun tidak percaya kata mereka saya terlalu pilih-pilih jadi agak sulit jodohnya, itu juga menjadi pikiran saya , walaupun sebenarnya dari pihak ortupun tidak menuntut untuk segera menikah karena mereka tidak pernah berkata namun saya tahu harapan itu ada pada mereka tapi hanya tidak diucapkan.
Informasi-informasi itu berlalu saja , dan tidak membuat saya lupa untuk mencari jodoh dan berdoa kepada Allah supaya didekatkan jodoh saya. karena memang itu adalah sebuah ujian dari Allah yang kita harus hadapi dengan sabar dan ikhlas.
Pas lebaran tahun 2015 itu membuat keluarga berkumpul dan juga datang berbagai macam orang, saat itu ada orang yang lulusan pondok itu sangat usil sekali pada saya, saya merasa terganggu dengan keadaannya itu. ucapan sayang dan cinta keluar dari dirinya untuk menyatakan kata-kata gombal itu. Itu tidak menjadi perhatian bagiku karena akan sibuk mengurusi sesuatu yang tidak penting.
Tak disangka tak dinyana apa yang saya anggap sebuah guyonan dan itu lelucon dan gombalan itu, ternyata sebuah keseriusan, orang yang dari pondok tadi datang kerumah datang pada orang tua saya kemudian mengungkapkan maksud hatinya bahwa dirinya akan bermaksud meminang saya. anehnya orang tua saya tidak kaget karena memang orangtua saya sudah tahu bahwa saya sudah saatnya menikah dan mungkin dengan datngnya pemuda kerumah dan jika cocok itu tidak apa-apa.
Pada saat itu saya tidak ada dirumah, saat itu saya diberi kabar dari mbak sepupu saya bahwa ada orang yang datang meminangku. Mendengar kabar itu saya agak shock karena orang yang dimaksud itu adalah orang yang tidak paham agama dan akhlaknya buruk. Saya sudahh antisipasi jika orangtua saya mengatakan kepada saya. dan sehari kemudian orangtua saya telepun pada saya , dalam hati saya sudah kaget minta ampun jangan-jangan akan ditanya itu dan membicarakan itu. tapi ternyata saya telepun disuruh pulang karena adek saya sakit, aku sempat bilang Alhamdulillah, bukan itu, tapi saya juga sedih dengan kabar duka itu. akhirnya saya segera pulang dengan beberapa persiapan, dan pada saat itu saya mengajak sahabat saya satu kosan untuk menyertai saya. karena saya kawatir jika dirumah ditanya-tanya sama orangtua saya. teman sayapun mengikuti saya maksud saya saya ajak untuk ikut kerumahku. Karena pada saat itu saya bersama teman saya dirumah orang tua saya tidak menyinggung masalah itu tapi sebenarnya saya tahu jika suatu saat saya juga akan ditanya, hanya saja saya belum siap untuk ditanya. Beberapa minggu berlalu saya sudah balik kekos-kosan dan saya pulang lagi mengunjungi orangtua. Saat itu dalam kondisi kurang sehat ,terserang batuk sama flu, ditambah pusing, jadi ketika sampai dirumah saya tidur saja untuk istirahat.
Kebetulan sorenya mati lampu jadi memang mendukung untuk cepat tidur untuk melepas kepenatan perjalan jauh dan istirahat jkarena badan tidak enak, aku bangunnya pagi dari sore, pas paginya bangun rasa badan sakit semua pusing tambah dan batuh tambah flu tambah. Masya Allah akhirnya sakit juga, sudah agak siang saya istirahat karena sakit ada beberapa orang datang entah tahu dari mana , mereka datng untuk menjengukku dan orang-orang tadi adalah saudara-saudara dari orang yang pernah datang untuk meminangku.
Berbagai macam barang jajanan dibawa kerumahku sebagi oleh-oleh untuk menjenguk orang sakit, aku bilang terima kasih untuk semuanya dan saya Tanya siapa yang memberitahu karenan saya hanya sakit kecil kok sampek repot-repot menjenguk. Mereka mengatakan bahwa tidak apa-apa hanya ingin dolan (main) saja. Aku juga keheranan melihat kedatangan mereka selain mereka adalah tetangga tetapi ada maksud dibalik dibalik batu.
Beberapa waktu kemudian mereka pergi berpamitan untuk pulang dan mengucapkan semoga cepet sembuh ke padaku. Sejak mereka pulang saya merasa tidak tenang terus karena pasti ada apa-apa dari semua ini. ternyata benar mereka pulang , kemudian ayah saya mengatakan sesuatu bahwa, ada seorang yang datang kesini dengan maksud untuk meminangku, dengan nama….., ingin menjalin kehidupan bersama.
Saya pun menghela nafas panjang, dan ternyata dugaanku benar, akhirnya akupun mengatakan sebuah kalimat dengan terbata-bata. Dan saya berusaha menjelaskan berbagai maslah tentang keinginanku mendapatkan suamai yang seperti apa. Aku pun mengatakan dengan hati hati dalam artian saya menolak lamaran orang itu dengan berbagai alasan yang syar’i.
Saya bilang jika saya tidak mungkin membina kelurga dengan orang itu karena dia itu adalah orang yag tidak tahu sopan-santun dalam beragama dan walaupun pernah belajar dipondok pesantren namun dia itu adalah santri gadungan. Bahkan maslah agama tak ada yang nyambung blas.
Ketika saya mengatakan itu kepada ayah saya, sebenarnya ayah saya bilang kalau ini adalah proses yang menjalankan saya dan jika pean ga suka, tidak akan memaksa, tiba-tiba ibuku datang dan mengatakan , jika kau tidak mau dengan si…..mau dengan siapa, umur sudah tua dan saatnya menikah ada orang yang mau malah ditolak, dia itu sudah dekat rumah dan tidak muluk-muluk.
Saya bilang bu, saya ini adalah seorang yang sering jadi contoh adek-adekku saya itu seorang yang kegiatannnya adalah menyebarkan islam setiap waktu dan saat , jika saya dibandingkan dengan orang itu, saya tidak nyambung dengan apa yang diomongkan. Semuanya tidak ada arah yang baik dan menenangkan dan saya berfikir dan mengatakan bahawa saya sat ini masih butuh pembimbing jika suamiku sendiri malah aku yang membimbing bagimana saya, saya akan sibuk ngurusi akhlak suami yang tidak jelas.
Aku terus berkata pada orang tuaku bahwa berkeluarga itu bukan perkara gampang harus tahu tujuan kedepan dan bagimana menjalankan, saya sebenranya tidak akan memilih orang berdasarkan fisiknya tapi berdasarkan agamanya jika agamanya baik siapapun ia pasti ada yang bisa diharapkan tapi jiak agamanya buruk bagaimana mau membimbing padahal suami adalah sebagai kepala rumah tangga, jadi harus lebih bisa disbanding istri dalam hal apapun.
Awalnya ibuku tetap ngotot dengan pendapatnya, agar saya tetap dengan orang itu, tapi ayahku alhamdulillah bapakku bilang itu terserah kamu dan yang akan menjalankan ini semua adalah kamu jadi saya sebagai orang tua tidak akan memaksa. Tetapi karena orang ini sudah datang dan jika mau menolak karena alasan seperti itu kamu harus mencari calon segera dan saya bisa bilang kalo kamu sudah punya calon.
Saya cepat-cepat menghubungi musrifah untuk mencerikan masalahku dan meminta bantuan untuk dicarikan ikhwan yang siap untuk nikah, setelah saya mengirimkan beberapa biodata pribadi paginya hari minggu saat itu, musrifahku memberi kabar kepadaku bahwa ada ikhwan dari jogya yang siap nikah umurnya 34 tahun lebih tua 1 tahun dari suami musrifahku.
Setelah mendengar itu saya mendiskusikan dengan orangtuaku, setelah ada persetujuan dari orang tua saya mengatakan bersedia untuk proses dengan orang yang ditawarkan dengan musrifahku. Berbagi data yang diperlukan sya kirimkan dan dari pihak laki-laki mengirimkan datanya.
Sontak kaget pada awal-awal ketika melihat dari segi fisik, dan secara saya masih merasa muda diumurku yang sekarng 24 tahu sebenarnya dan berjarak 10 tahun dengan orang itu. setelah profil dikirimkan lewat whatsapp dan mengetahui orangya saya tidak langsung memutuskan masih berbagi pertimbangan dan diskusi dan juga istiqarah doa.
Karena kekanak-kanakan saya saya merasa kurang sreg dengan orang itu dan saya belum siap dengan cemoohan orangtua dan tetangga dan juga teman. Karena mereka akan bilang sayya sudah jauh-jauh dapat orang Jogja tapi dapatnya sudah tua dan berbagai pemikiran berkecamuk dalam hatiku. Saya pun gelisah dan pada saat itu saya menyatakan untuk mundur dari prose itu. Ketika saya menyatakan hal itu kepada musrifahku, tidak ada jawaban karena ustadzahku sempat shock dengan keputusanku karena saya mundur sebelum proses dimulai. Beliau hanya menanyakan apa alasan yang membuatku mundur dari proses itu. Saya menjawab itu setelah 2 hari karena saya juga berfikir kenapa saya mundur, dan kenapa kok tidak ada sopan santun dan alasan yang syar’I saya menolak hal itu.
Pada suatu saat saya sebelum menjawab sms itu saya selain berdoa juga berfikir, apa tujuan dari proses ini dan apakah aku hanya mementingkan fisik atau wajah bukan agama yang saya utamakan? Pertanyaan itu terus ada dalam hatiku, dan saya teringat ketika ada orang beriman yang datang kepada kita kemudian kita menolaknya akan timbul sebuah fitnah, atau Allah akan menguji kita yang kita tidak bisa menduganya. Entah saat itu saya begitu takut dan berfikir ulang dengan semua itu.
Dengan berfikiran yang lebih jernih saya akhirnya memberikan keputusan bahwa saya bisa lanjut dengan proses ta’aruf itu, saya memohan maaf atas sikap saya yang menolak sebelum dimulai dengan mengungkapkan berbagi alasan dan gejolak hati.
Akhirnya proses dimulai, dengan berbagi pertanyaan yang ada atau telah dicantumkan antara aku dan pihak yang ikhwan. Komunikasi agak tersendat dan tidak ada jawaban yang pasti. Saya mmpunyai teman dari pondok pada saat itu temanku menawari saya bahwa ada ikhwan yang telah siap nikah, umurnya 32 tahun, apa mau diproses ? saya bilang dicoba aja dulu tidak apa-apa.
Akhirnya profil dari ikhwan tersebut dikirimkan dan saya membaca dari profil orang itu secara fisik lebih muda dari yang pertama. Tapi saat itu saya tidak ada kecenderungan dengan siapapun dari keduanya. 2 hari ikhwan tersebut mengirimkan profilnya saya , telah bilang sama teman saya bahwa saya tidak bisa maju dengan prosenya karena lagi-lagi saya mengatakan tidak cocok. Tapi pernyataanku tersebut belum disampaikan kepada pihak yang bersangkutan. Temanku mengatakan bahwa saya masih istiqarah dalam memutuskan hal ini.
Akhirnya aku juga berfikir kenapa saya seperti ini seharusnya saya lebih dewasa dalam menghadapi semua ini. akhirnya saya juga mengirimkan profil saya melalui email. Dan besuknya telah dibaca oleh pihak yang bersangkutan, setelah saya mengirimkan profil saya tersebut, teman saya tersebut yang telah menghubungkan saya tersebut akan ada keputusan 2 hari lagi setelah mempelajari profil saya.
Pada saat itu saya juga mengatakan hal yang sama kepada musrifahku bahwa harus ada keputusan dari ikhwan yang ditawarkan tersebut pada hari yang sama dengan keputusan ikhwan yang ditawarkan oleh teman saya. pada hari itu hari jum’at dan sudah dua hari dari kesepakatan bahwa ada jawaban dari dua ikhwan apakah lanjut atau tidak.
Saya sempat gelisah , karena memang pada saat itu saya berfikir bagimana jika jawaban keduanya ia, saya malah jadi bingung, harap-harap cemas membuaka email untuk melihat jawaban tersebut yaitu jawaban dari ikhwan yang ditawarkan teman saya. ketika saya buka email tak ada email yang masuk dan teman saya menghubungi saya menanyakan apa saya sudah buak email atau belum. Sayabilang sudah tapi belum masuk.
Karena belum bisa masuk temanku mengatakan bahwa proses ini tidak bisa lanjut beliau lebih memilih untuk tidak lanjut. Pada saat itu dalam hati saya Alhamdulillah satu telah lepas berarti tinggal menunggu jawaban dari satunya. Tetapi disisi lain saya juga merasa sedih, ya Allah saya telah ditolak oleh orang beriman, ya Allah berikan kekuatan untuk menerima semua takdirMu.
Saya tunggu sampai sore malam tidak ada jawaban dari ikhwan yang ditawarkan musrifahku, akhirnya saya menanyakan untuk kejelasannya. Melaui WA musrifahku dan dikirimkan kepada saya beliaunya menjawab bahwa “dari awal sudah tidak nyambung dengan komunikasi ini”.
Saya sebenarnya tidak terlalu kaget karena saya dari awal merasa tidak cocok, begitu rendah diri ini, begitu jauh status saya dengan beliaunya, saya merasa tidak yakin karena memang perbedaan itu dan lebih tepatnya agak minder karena status yang tidak sepadan.
Proses itu masih berlanjut dengan berbagai pertanyaan yang disampaikan, akhirnya 2 minggu berjalan dengan keputusan yang jelas beliaunya menyampaikan kepada pihak yang menghubungkan ta’aruf itu yaitu musrifah saya bahwa beliau memutuskan untuk tidak melanjutkan proses ta’aruf .
Ketika menerima keputusan itu sebenarnya tidak sedih sih tapi ya ada deh rasa sedih saya pikir itu adalah suatu hal yang wajar karena, saya ditolak 2 ikhwan tapi saya merasa tidak apa-apa karena memang itu yang terbaik, Alhamdulillah saya masih berfikir seperti itu.
Hanya dalam hati saya juga sedih , saya ditolak oleh dua ikhwan yang beriman, dan sempat juga terbersit pikiran jika orang yang beriman saja menolak saya apa ada yang mau dengan saya. Astagfirullah segera kubuang jauh pemikiran yang kotor tersebut. Sebuah keputusan yang diambil seseorang yang diambil seseorang itu tidak sembarangan pasti memiliki berbagai pertimbangan dan butuh waktu. Jadi ketika telah memutuskan berarti itu adalah hasil yang terbaik.
Secara jujur padahal sebenarnya ikhwan-ikhwan tadi saya tidak menginginkannya, kerena saja keadaan saya yang terdesak harus mencari pasangan dengan segera maka saya menerima proses dengan siapapun, saya tidak mau menegecewakan orangtuaku siapapun dia jika agamanya baik maka harus mencobanya. Saya berfikir dijalani aja dulu, siapa tahu ini adalah jalan yang ditentukan oleh Allah untuk menjemput jodoh saya. baik buruk hanya Allah yang tahu yang terpenting kita menjalankan dengan syariatNya. Dalam hati muncul rasa takut dan bimbang tapi dengan berjalannya waktu itu menjadi suatu hal yang biasa.
Ya Allah tiada jalan yang baik kecuali jalan yang telah Engkau tentukan. Melalui peristiwa itu membuat saya instropeksi dan mengambil hikmah dari kejadian yang telah terjadi dan jika memang keputusan itu telah terjadi berarti saya memang belum terbaik untuk mereka.
Setiap kejadian ada hikmahnya dan ini merupakan sebuah ujian bagi saya agar saya semakin mendekatkan diri kepada Allah . Janji Allah itu pasti Allah akan memberikan sesuatu yang terbaik bagi kita, dan aku yakin aku akan mendapatkan yang lebih baik. Ketika Allah menguji hambanya tidak mungkin Allah menguji hambanya diluar batas kemampuannya. Memang berat ujian saya tapi saya harus terus mendekatkan diri saya pada Allah agar saya mendapat ampunan, karena mungkin dari semua yang terjadi adalah akibat dari dosa saya dimasa lalu.
Terus berdoa, tawakal dan ikhlas dengan semua keputusan yang telah terjadi bahwa yang terjadi adalah yang terbaik buat saya. Saya semakin menyibukkan diri dengan dakwah dan menulis karena saya harus mendapat kesuksesan dalam keadaan apapun aku tidak boleh terpuruk dalam keadaan apapun. So dalam keadaan apapun kita harus bersandar kepada Allah saja bukan yang lain.
Dengan tetap menjalankan aktivitasku setiap hari, aku sambil berdoa, dulu aku menargetkan menikah tahun 2015 pada saat aku berumur 24 tahun, dengan perjalanan hidup yang tak seorangpun bisa menjangkaunya, tanpa terasa akhir tahun 2015 sudah berlalu dan berganti menjadi tahun 2016. Tapi itu tak menyurutkan semangatku, dalam segala hal termasuk mencari jodoh karena memang jodoh harus dijemput tidak hanya ditunggu.
Kini umurku hampir 25 tahun dan jodohku belum datang juga, namun aku yakin jodohku pasti datang, diawal tahun ini tak lupa aku membuat target baru untuk 2016 termasuk target untuk menikah. Walaupun aku tidak tahu kapan, siapa, dan dimana jodohku tapi aku yakin itu pasti datang seperti halnya kematian. Kita tak tahu kapan, dimana dan bagaimana kita mati, tapi mati adalah suatu hal yang pasti.
Maka begitu dengan jodoh aku akan selalu yakin terhadap Allah tentang jodoh karena semua adalah hak preogratif Allah.
Kembali ke cerita hidup selanjutnya…...
Waktu itu aku sedang ada acara kajian diskusi tentang Islam yaitu tanggal 24 Januari 2016 lalu ,aku mendapat sms dari temanku dari pondok.
A : Assalamu’alaikum wr wb, gimana kabarnya?
B : Wa’alaikumusalam, Alhamdulillah sehat.
A : Gimana rencana mau nikah dulu sudah terwujudkah?
B : Belum jadi.
A : Saya diberikan kabar sama Ustadku kalo ada ikhwan yang siap nikah, beliau bergabung
Dalam ngaji 4 bulan lalu gimana mau coba?
B : Boleh.
A : Oke, nanti akan ku sampaikan, sama ustadku.
B : Oke .
Jam 9 malam
A : Sudah ku sampaikan sama ustadku, dan telah disampaikan sama ikhwan tersebut. Kata
Ikhwan tersebut bersedia langsung datang ke Pacitan untuk ta’aruf, biar tahu langsung
Dan jelas. Jika cocok bisa lanjut dan jika tidak cocok tidak lanjut.” begitu kata
si ikhwan”.
B : Ya bagus itu, aku akan menghubungi musrifahku dulu, setelah itu yang mengatur
Prosesnya biar beliau.
A : Oke, jika sudah disampaikan segera dikabari.
B : Yoi.
Setelah konfirmasi dengan guru ngaji atau musrifah. Akhirnya kami menyetujui bahwa ta’aruf akan dilaksanakan pada hari kamis malam jam 8 dirumah ustadzahku. Hem aku memang aneh, itu masalah jodoh dan ta’;aruf sama orang tapi aku masih pada aktivitasku setiap hari yaitu les privat untuk anak SD. Sehingga telat datang krumah ustadzahku. Tapi tak apalah yang penting bisa datang telatnya gak lama banget kok, ya cukup menunggu 15 menit saja.
Setelah aku sampai disitu ta’aruf dimulai, dan percakapan diwali oleh sang tuan rumah yaitu suami dari ustdzahku. Setelah perbincangan yang agak menegangkan akhirnya selesai, karena aku baru pertama kali proses ta’aruf tapi langsung ketemu orangnya langsung langsung tahu orangnya dan berbicara langsung kepadanya. Sedikit banyak nerveous.
Ketika sebelum bertemu aku sudah yakin bahwa itu adalah orang yang cocok, untuk menjadi pendampingku. Hik-hik hik ternyata masih ada sesuatu yang sangat penting yang berbeda dengan prinsip saya. akhirnya aku gagal lagi dalam ta’aruf ini.
Hem entah kenapa aku sudah mulai biasa jika dalam usaha trus gagal , tidak begitu sedih dan aku akan bangkit lagi. Aku yakin aku akan mendapatkan yang terbaik. Tak perlu bersedih ini jalan yang terbaik yang diberikan oleh Allah special untuk ku, dan setiap kejadian dan ujian ada hikmahnya .
Dengan gagal lagi itu berarti aku telah gagal ta’aruf yang ke 4 kali, maka yang selanjutnya ku serahkan pada Allah, baik kapan siapa dan bagaimana hanya Allah yang tahu, yang ku tahu hanyalah berusaha dengan niat yang ikhlas dan dengan cara yang baik pula, masalahhasilnya bagaimana itu adalah hak priogatif Allah yang akan memberikan nilai tersebut.
Semua orang pasti menginginkan kebahagian ibarat sebuah bunga yang yang kuncup hingga mekar merekah, bunga tersebut jika dilihat begitu indah dan kita pun tak akan bosan melihatnya. Aku juga berharap seperti itu akan menjadi bunga yang mekar yang berbau wangi hinga mengharumkan suasana disekitarku, hingga setiap orang yang mengenalku akan merasakan bau wangi semerbak dengan penuh bahagia. Walaupun bunga itu sampai saat ini tak kuncung mekar…
Wasalam…
Posting Komentar