Oleh: Aniza
Sejak hari bahagia itu, dimana ayah telah melafalkan janji suci kepada Allah Swt dihadapan para saksi dan wali untuk menjadikan seorang wanita cantik menjadi partner hidup dalam meraih Jannah-Nya. Adanya seorang anak dalam sebuah rumah tangga tentu sangat di harapkan. Hingga tiba masanya Allah Swt memberikan anugerah yang paling indah yaitu seorang anak kepada ayah dan ibu.
Ibu mengandungku selama 9 bulan, dengan susah payah ibu lalui dengan penuh suka cita. Setelah aku melihat dunia ternyata aku semakin menyusahkannya. Ibu menyusuiku, merawatku, begadang setiap malam untuk menemaniku, dan ayah mencari nafkah untuk memenuhi semua kebutuhanku dan ibu.
Aku semakin tumbuh besar dan mulai sekolah. Ayah dan ibu membimbingku dengan baik. Aku bisa shalat dan mengaji adalah hasil bimbingan mereka. Aku juga mulai bisa membantah perkataan mereka, karena aku hanyalah manusia biasa yang diberi hawa nafsu oleh Allah Swt. Namun dalam setiap langkahku aku selalu ingat pesan mereka “Nak, ingatlah Allah selalu melihatmu” dan yang paling aku ingat “Nak, dimanapun kamu berada jangan pernah tinggalkan shalat”.
Remaja? Yahh saat ini aku seorang remaja bahkan menuju dewasa, itu artinya orang tuaku sudah semakin tua. Roda selalu berputar begitupun dengan hidup ini. Yang dulunya mereka merawatku, saat ini akulah yang harus merawat mereka. Aku sangat mencintai kedua orang tuaku.
Proses menuju dewasa ternyata tak semudah yang aku bayangkan jika tak memaknai hakikat hidup. Aku sangat bersyukur memiliki orang tua seperti mereka, dan aku juga bersyukur memiliki sahabat yang selalu menasehatiku dalam kebaikan. Aku ingat sekali perkataan sahabatku bahwa “ Kita hidup diciptakan oleh Allah Swt, kita hidup untuk beribadah kepada Allah Swt, dan kelak kita akan kembali kepada Allah Swt”. Deg, hatiku bergetar. Terimakasih sahabat sudah mengingatkanku.
Tidak ada seorang anak yang tidak mencintai kedua orang tuanya. Orang tua lah yang merawat kita dari kecil tanpa mengharap imbalan apapun. Mencintai orang tua adalah sebuah fitrah kita sebagai manusia. Cintailah mereka namun jangan melebihi cintamu kepada Allah Swt dan Rasul mu. Berat ya? Banget, tapi harus ingat bahwa orang tua memang milik kita tapi orang tua dan diri kita sendiri adalah milik Allah Swt.
So, letakkan cintamu kepada Allah Swt dan Nabi Muhammad saw dalam hatimu sedangkan cintamu kepada orang tua letakkan pada genggaman tanganmu. Agar kelak ketika Allah Swt memanggil mereka, kita dapat dengan ikhlas melepaskan mereka dan juga tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Aamiin!
Posting Komentar