Bersyukurlah Masih Diberikan Kehidupan dari Allah

  

Bersyukurlah Kepada Allah Masih diberi Kesempatan Hidup




By: Zahria


Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah, yang senantiasa memberikan kesempatan untuk hidup, serta menikmati pernak-pernik kehidupan. Saya rasa banyak sekali manusia yang ingin hidup di dunia selama-lamanya, meskipun faktanya, dunia ini hanya sementara, namun mereka tidak rela meninggalkannya, apakah ini yang di maksud seseorang yang terjangkiti penyakit wahn, yaitu cinta dunia dan takut mati. 


عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».


Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat,) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, shahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud).




Ketahuilah bahwa dunia bagaikan fatamorgana, sebatas hiasan semu, yang sifatnya terbatas, semua yang nampak indah akan hancur dan lenyap, tinggal amal sholeh yang kelak menyelamatkan kita dari ganasnya siksaan api neraka. Terlalu banyak manusia yang silau oleh kemilau dunia, mengejar sesuatu yang seharusnya tidak dikejar. Saling menyikut dan menjatuhkan dengan menghalalkan segala cara, demi meraih tahta jabatan, dan harta kekayaan. Padahal, semua itu hanyalah sementara, tidak setia, dan akan terpisah darinya saat kematian datang menjemput.


Malaikat Jibril pernah datang mengingatkan Nabi SAW, ''Hai Muhammad, hiduplah sesukamu namun engkau pasti mati. Berbuatlah sesukamu namun engkau pasti akan diganjar, dan cintailah siapa yang engkau sukai namun pasti engkau akan berpisah dengannya.'' (HR Ath-Thabrani).




Maha Suci Engkau Ya Rabb, yang telah memberikan kesempatan kedua untuk hidup, bukan karena cinta dunia dan takut mati, melainkan belum ada bekal untuk pulang, kami ingin semangat lagi dalam memperjuangkan tegaknya syariah-Mu, kami ingin menyaksikan Islam Rahmatan Lil’alamin, menghiasi seluruh alam semesta.


 Kami akan sedikit cerita, ini kisah nyata bukan fiktif. Kala itu kami mengendarai sepeda motor, menuju jalan Gajah Mada Baleharjo, ke rumah salah satu teman yang ingin mendalami islam. Ketika kami berada di jalur peremapatan PLUT kami akan belok ke kanan, Qodharullah ada seseoarang yang dari belakang menabrak, hingga kami terjatuh dan berguling-guling kendaran berlalu lalang, dalam hati berbesik, ya Allah kepalaku lindungilah. Dalam bayangan, jika kepalaku di tindas mobil, ya Allah pastilah kami mati, tetapi hanya Engkaulah yang Tahu rahasia kematian, atas izin Engkau ya Rabb, kami selamat dari maut. 


Alhamdulillah tidak ada satupun badan terluka, kami segera berdiri dan berjalan, sedangkan orang-orang banyak yang berkrumun, dan ingin tahu bagaimana kondisi kami. Dengan gemetar kami mengucapkan, alhamdulillah kami selamat, kami tidak apa-apa. Di mana motor saya, saya sudah ditunggu teman, ada seorang laki-laki mengambil motor dan di serahkan kepada kami, alhamdulillah motor kamipun masih selamat, tetapi orang-orang yang menyaksikan kejadian kami mereka tertegun, seakan-akan tidak percaya jika kami selamat. 


Akhirnya kami melanjutkan perjalanan, tak henti-hentinya mulut ini berkomat-kamit mengucapkan tasbih, di sepanjang jalan, bahkan saat kami di tabrak, kami saat itu mengucapkan kalimat tasbih. Amazing bukan kalimat ini, mampu menolak marabahaya, sebab Allah senantiasa mengingat hambaNya, ketika hambaNya pun mengingatNya, dan melindungi dari marabahaya.

Posting Komentar