Oleh : Widhy Lutfiah Marha
Mungkin, kalo dengan orang lain kita bisa berkata bohong untuk nutupi rasa malu. Tapi, kalo menulis dalam hal pribadi, kita bisa menulis apa aja, baik rahasia atau ekspos. Saat mengatakan apa yang ada dalam pikiran kita yang sangat rahasia pun, kita hanya bisa mengungkapkan dalam bentuk tulisan. Karena, dengan menuliskannya perasaan kita akan lega dan bisa melepaskan kekesalan, kesedihan, dan bahkan semua yang ada dalam hati.
Hanya dengan menulis kita bisa jujur dengan diri kita sendiri, karena yang tahu hanyalah si penulis dengan Allah. Tulisan curhat tentu nggak bertujuan untuk diekspos, jadi kita bisa menuliskan apa aja sampai hati kita benar–benar puas.
Baca Juga :
Mungkin saat mulai pertama kali terasa sulit dan takut kalo kita nggak punya ide untuk dituliskan. Padahal, ide justru nggak akan muncul kalo ditunggu terus, tapi ide itu akan muncul gitu aja, saat kita mengayunkan tangan dan menuangkannya dalam bentuk tulisan.
Ide itu muncul secara spontan dan nggak terduga, bisa aja saat kita jalan, berhenti, istirahat, atau sedang ngapain aja. Jadi, agar nggak hilang kita harus tuliskan apa yang ada dalam pikiran kita. Karena, dengan menuliskannya akan mengurangi beban pikiran kita. Saat kita sedih, kita harus menulis sedih, saat kita senang, kita harus tulis senang dan saat kita kecewapun kita harus tulis kecewa.
Menulis dengan hati dan pikiran kita itu lebih baik daripada menuliskan sesuatu yang kita nggak tahu tentang hal itu. Ya, biasanya kalo kita menuliskan hal yang baru kita tahu, kita akan repot sendiri, karena ketika kita nggak tahu tentang hal yang kita tuliskan akan sulit untuk mencari bahan yang akan dijadikan referensi. Dan akhirnya kita sibuk mencari referensi yang pas untuk dituliskan tapi nggak nulis-nulis.
Menulis dengan baik itu butuh proses, kalo kita ingin menjadi penulis yang hebat, kita harus melalui proses tersebut. Dan proses itu yang unik, ada yang mengalami berbagai macam rasa dalam menjalani proses tersebut. Proses itu memang berbeda-beda dan membuat kita lebih mengerti dalam menjalani sebuah proses itu.
Mungkin proses yang kita jalani nggak ngalamin perubahan yang besar, tapi sebenarnya perubahan yang nggak besar itu akan membentuk perubahan yang besar suatu saat. Jadi, yang menjadi kewajiban bagi kita adalah dengan menjalani proses itu, bukan merancang sebuah proses, karena tanpa menjalani proses itu, kita nggak akan bisa merealisasikan apa yang telah kita imajinasikan.
Dengan terealisasinya imajinansi kita dalam bentuk tulisan, akan mempermudah merealisasikan impian kita. Tentunya imajinasi seseorang itu bukan hal yang buruk dalam hidupnya. Tidak mungkin.
Siapapun orangnya kalau manusia normal pasti mempunyai mimpi yang baik, dengan berimajinasi. Nah, dengan menuliskannya kita akan meluapkan imajinasi kita dalam bentuk tulisan. Dan terbukti imajinasi dalam tulisan lebih cepat mengantarkan terealisasinya impian dalam kenyataan. []
Posting Komentar