Sahabat Medan Dakwah, dibulan Ramadhan ini semangat beribadah tentunsaja meningkat bagi umat Islam. Tidak hanya yang dewasa. Anak anak juga demikian.
Masjid masjid di bulan Ramadhan penuh di saat shalat shalat fardhu. Nah ada fenomena di masjid yang kadang membuat sebagian dari kita mengkerutkan jidad..ya, fenomena anak anak yang ribut. Kali ini ada pembahasan menarik dari ustadz Ahmad Syahrin Thoriq, soal keributan anak anak di masjid. Silahkan dibaca sampai tuntas agar tidak salah faham. Semoga bermanfaat..
ANAK-ANAK RIBUT DI MASJID ; SOLUSINYA
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
1. Secara syariat, Islam melarang mengusir anak-anak dari masjid. Justru tuntunan agama ini memerintahkan agar mereka dibiasakan dekat dan akrab dengan tempat yang mulia tersebut.
2. Namun di satu sisi ketenangan dan kekyusu'an jama'ah dalam beribadah tentu harus tetap dijaga. Adab-adab masjid harus senantiasa terpelihara. Di mana acapkali yang jadi masalah, anak-anak berbuat gaduh ketika berada di rumah Allah.
3. Solusinya sebagian ulama tidak menganjurkan anak-anak di bawah 5 tahun untuk dibawa ke masjid. Jika telah genap lima tahun baru dibiasakan untuk shalat berjamaah.
Pendapat ini diantaranya difatwakan oleh imam Malik. Karena di masa lalu, karena baiknya penanaman adab, anak seusia 5 tahun telah mengenal adab-adab bertamu ke rumah Tuhannya.
Maka sangat bermasalah bila hari ini anak yang sudah remaja masih belum mengenal tuntutan seperti ini.
4. Di masa sayidina Umar bin Khattab, anak-anak dipisahkan di tempat shalat tersendiri dengan pengawasan dan pembinaan secara khusus.
5. Sebagian ulama yang lain menganjurkan bahwa hendaknya para orang tua yang masih memiliki anak-anak yang sering gaduh dimasjid untuk tidak berada di shaf-shaf awal. Namun berada di shaf anak-anak dan mendampingi mereka sampai mereka bisa dilepas.
6. Ibu-ibu yang membawa anak kecil ia mengutamakan menjaga buah hatinya. Jika mereka berbuat gaduh atau menangis maka lebih baiknya ia batalkan shalat dan menjaga mereka.
7. Inilah diantara hikmah mengapa kaum ibu secara asalnya dianjurkan shalat di rumah. Agar mereka bisa menjaga anak-anak yang belum tamyiz.
8. Tapi hari ini, anak-anak yang ribut di masjid, bukan lagi masalah apa dia sudah tamyiz atau belum. Ada yang sudah usia baligh, tapi shalat masih suka mainan.
Masalah sebenarnya adalah adab-adab masjid yang perlu ditanamkan dengan baik kepada mereka.
Sebagai solusi bagi anak yang datang kemasjid,
PENGAMANAN ANAK DI MASJID
1. Anak kecil yang membuat gaduh di masjid, memang tidak boleh dibiarkan, harus diamankan. Tapi mengusir mereka, itu juga bukan solusi yang baik.
2. Anak-anak yang kita usir dari mesjid karena alasan ribut, dia jugalah yang nanti kita harapkan untuk mau datang menghadiri shalat berjama'ah ke masjid.
Bahkan di pundaknya kita titipkan amanah Islam ini, yang mana ternyata bapak-bapaknya telah lalai dan tak sanggup lagi untuk memikulnya.
3. Lalu bagaimana mungkin anak-anak itu bisa mencintai masjid jika kenangan masa kecilnya tentang rumah Allah adalah kebengisan dan pengusiran ?
4. Hendaknya kita harus lebih bersabar atas tingkah anak-anak tersebut, karena sungguh ributnya mereka di dalam masjid masih lebih baik dari diamnya mereka di tempat maksiat.
5. Nasehati mereka dengan lembut, beri pemahaman dengan baik. Tidakkah kita ingat masa kecil kita juga tak ubahnya seperti mereka ?
6. Gereja-gereja mengiming-imingi anak-anak agar kerasan di dalamnya dengan aneka permen dan hadiah menarik. Lalu di mana kita dari mengamalkan hadits "tahaddu tahabbu" salinglah memberi hadiah maka kalian akan saling mencintai.
7. Seharusnya takmir masjid mulai berfikir kreatif. Jadikanlah kencleng tarawih sebagiannya untuk dana "Pengamaman anak di masjid". Jangan dana umat untuk proyek megah-megahan bangunan saja.
8. Berikan hadiah yang menyenangkan kepada anak- anak yang shalatnya rajin dan tidak mainan. Buatkan iklan besar-besar. Pajang kalau perlu hadiahnya, gantung beberapa sepeda. Dan nanti setiap pekan dan akhir Ramadhan bagikan itu ke mereka.
9. Demi Allah. Tenaga, pikiran dan dana yang dikeluarkan untuk membina anak-anak agar cinta masjid sekaligus mampu menjaga adab di dalamnya, Akan menjadi investasi besar dunia akhirat kita semua...
10. Slogan "dari masjid kita bangkit" hanya bisa terwujud, jika anak-anak kaum muslimin bisa dibuat dekat dengan masjidnya. Suara riuh mereka yang energik hari ini, itulah yang kelak akan mengemakan kalimat suci di seluruh penjuru bumi Allah.
Bukan suara dengkur para tetua yang tertidur kelelahan di tiang-tiang dan sandaran masjid lainnya.
Wallahu a'lam.
Posting Komentar