Goresan. Entah apa pun difikirkan setiap kali kata ini tertulis dan terucap. Goresan cinta kah? Goresan kalbu kah? Goresan luka kah? Hmmm...bermacan-macam, tapi bukan itu.
Goresan. Lebih kepada sebuah pena dan selembar kertas putih. Meluapkan tetesan tinta yang memberi warna padanya. 1..2..3..a..b..c..merangkai angka dan huruf yang berserakan, menjadikannya sebuah kata yang menguntai makna.
Goresan. Tinta yang ku punya bermacan-macam. Memilih warna itu sebuah tantangan. Warna birukah? Merahkah? Hitamkah? Kelabu kah? Atau....merah muda?? :) memilih warna, melihat dimana kondisi jiwa berada. Mungkin sedikit sulit bila jiwa enggan memilih. Aihhh....ini tidak menyenangkan.
Goresan. Memuntahkan segala yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Adakah yang mampu membaca bila tangan tak lagi berkenan menari-nari diatas ladangnya yang putih? Merajuk dan memaksa jiwa membaca raut yang tampak di mata. Heyy...egois ituu..tidak..tidak..jangan!! Biarkan merka membaca goresan, jangan biarkan membaca rasa jiwa, itu akan menyakiti pembaca.
Goresan. Luapan rasa ketika mulut tak mampu lagi bicara dan air mata tak lagi mampu menjelaskan semua, serta bahagia yang tak bisa terungkap dengan ekspresi raga. Hanya dengan 'goresan' cerita menjadi sebuah kisah yang sempurna.
Posting Komentar