Sobatku semua yang kece-kece, khususnya yang muslimah, nih. Tapi yang cowok juga nggak boleh ketinggalan, loh. Bahwa, kita itu harus banget, punya yang namanya harga diri. Gambarannya gini, harga diri itu termasuk sesuatu yang wajib kita bawa kemana-mana. Barengannya sama iman dan ilmu. Harga diri juga bisa diibaratkan sebagai pelindung kita.
Mungkin kamu udah tahu kalauk di dalam Islam, ada yang namanya aturan hidup. Segala sesuatu yang berkaitan dengan berlangsungnya hidup kita di alam kehidupan ini, pasti ada pedoman dan aturannya dari Islam. Termasuk dalam penjagaan diri. Lebih khususnya lagi menyangkut hubungan antara laki-laki dan perempuan. Nah, Islam itu sungguh luar biasa bagus dalam pengaturannya. Islam sangat memuliakan perempuan.
Contohnya, di dalam pengaturan hubungan laki-laki dan perempuan, tujuan pengaturannya adalah untuk menjaga Izzah, Iffah, dan Amniyah. Yaitu, kehormatan, kesucian, dan keamanan.
Jadi intinya, kita itu harus, pake banget, punya harga diri yang tinggi. Jangan sampai salah pengertian dengan sombong, ya. Karena emang beda artinya, sih. Maksudnya itu, punya harga diri yang tinggi di sini adalah tidak bersikap gampangan dan murahan. Jangan mudah tergoda untuk melakukan maksiat. Khususnya nih para cewek, yang berurusan dengan cowok. Pacaran, misalnya. Ini nih, contoh yang paling pas. Padahal nih, cowok yang keren itu nggak akan ngajak pacaran. Nah, cewek yang nggak mau diajak pacaran, beuh… itu lebih keren lagi.
Mungkin kebanyakan dari kamu kepikiran kayak gini, “Gimana, dong? Cowoknya keren, sih. Kan sayang kalau nggak diambil.”
Atau mungkin gini, “Gengsi, dong, sama temen-temen yang lain. Masa’ aku doang yang masih jomblo. Ngenes amat.”
Sobat, Ingat kan, kalau kesenangan dunia hakikat sebenarnya adalah sementara? Dunia ini ibaratnya cuma tempat persinggahan kita menuju tempat yang kekal nanti, yaitu akhirat. Di tempat persinggahan ini, kita harus menyiapkan apa-apa yang akan membawa kita kepada akhir yang baik, yaitu Surga.
Hmm, jadi sekali lagi khususnya untuk para cewek, nih. Kita sebagai remaja muslimah harus mau untuk berpikir jauh ke depan. Bener banget. Untuk masa depan kita. Mungkin godaan-godaan untuk maksiat itu memang terlihat menyenangkan. Tapi kita harus sadar bahwa kesenangan itu sesungguhnya hanya kenikmatan sesaat. Tidak semua yang terlihat oleh kita itulah kebenaran dan kesenangannya. Mengapa? Karena di balik kesenangan itu, ada masa depan suram yang siap menjemput kita kalo mendekati (apalagi doyan) maksiat.
Itu sebabnya, kita jangan mudah tergoda kenikmatan yang sesaat itu, yang pada akhirnya akan merugikan masa depan kita sendiri. Termasuk juga masa depan akhirat, loh. Nanti bakal jadi judul suram, deh. Ruginya dobel, loh. Masa depan suram di dunia, dan kelam juga di akhirat. Kan nggak enak banget, ya. Karena tergoda melakukan pacaran, eh, rugi dunia-akhirat. Hii.. Jangan sampai, deh.
Oh ya sobat. Hampir aja kelupaan. Ada loh, lawan tingkatan dari cewek gampangan atau murahan. Yang lawan tingkatannya ini perbedaan derajatnya jauh banget. Apa, tuh? Yaitu Muslimah yang Sholihah. Yup! Bener banget. Muslimah shalihah adalah tingkat kemuliaan seorang perempuan. Ada loh, haditsnya.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR Muslim)
Nah gitu, sobat. Jangan jadi cewek yang gampangan dan murahan. Tapi jadilah sebaik-baik perhiasan dunia, yaitu muslimah sholihah. Artinya adalah muslimah yang baik. Baik dalam ibadahnya, cara hidupnya, keilmuannya, dan tentu saja yang menjaga kehormatan dirinya. Siapa coba yang nggak mau?
Tentu aja mau. So, supaya nggak terciduk godaan syaitan dan nggak mau rugi dunia-akhirat. Nggak keren banget, deh. Iya lah. Remaja muslim yang kece kan pastinya ingin mendapatkan kebahagiaan dunia-akhirat. Aamiin sama-sama, yuk! Aamiin…
Jadi apa nih, yang harus kita lakukan? Emang nggak mudah ya, untuk selalu berada dalam kondisi keimanan yang tinggi. Bener. Sebab tentu saja kita tidak hidup di dunia ini sendirian. Ada banyak syaitan yang menunggu-nunggu (termasuk yang aktif menggoda) lemahnya keimanan kita. Misalnya aja, nih. Kita memang sudah bertekad untuk menjadikan diri kita baik. Tapi, tanpa kita inginkan, pasti ada saja gangguannya. Yah, mau bagaimana lagi? Iblis dulu sudah bertekad ingin menjerumuskan umat manusia ke dalam neraka. Nah, maka kitalah yang harus menguatkan benteng keimanan kita. Iya kan, Bro en Sis? Iya, dong.
Nggak usah pake bingung, sobat. Banyak kok, cara-cara supaya kita bisa menjauh dari kemaksiatan. Yah, supaya sobat semua, khususnya buat sobat muslimah nih, nggak bengong-bengong atau bingung-bingung nanggepin godaan-godaan maksiat. Ada kiat-kiat nih, buat membentengi diri.
Kiat pertama adalah bergaul dengan orang-orang yang beriman. Jangan salah, sobat. Cara ini adalah cara yang lumayan manjur untuk menjaga diri kita. Kenapa? Karena dengan adanya teman-teman yang satu visi dan tujuan dengan kita, maka kita akan bisa saling menjaga. Apalagi ada haditsnya, nih.
“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)
Jadi, memiliki teman yang baik agamanya, bisa menjadi satu cara untuk membentengi diri dari maksiat. Kalau sobat ingin menjadi muslimah sholihah, maka bertemanlah dengan teman-teman yang memiliki kriteria muslihat sholihah. In Syaa Allah bakalan ketularan sholihah juga. Aamiin..
Kiat selanjutnya nih, adalah selalu dekat dengan ilmu dan mencintainya. Iya! Ikutin aja terus kajian-kajian keislaman. Nah, di sana juga akan ada teman-teman yang sama-sama ingin menjaga dirinya. Dan juga, Allah Ta’alaa pastinya akan menurunkan kebaikan bagi orang yang selalu dekat dengan Ilmu.
Ada haditsnya nih, “Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Dia akan memahamkan baginya agama (Islam).” (HR Bukhari)
Intinya, syaitan tidak akan mampu menggoda kita jika kita selalu memperbarui keimanan kita. Bagaimana? Tentu saja dengan me-refresh keislaman kita. Ngaji. Kita akan berada dalam komunitas orang-orang yang baik. Dan tentu saja untuk meningkatkan kualitas iman kita. Setuju, kan? Setuju, dong
Posting Komentar