001
BEKAL UNTUK MENGHADAPI BALA'
Hasan al-Bashri berkata, "Kebanyakan orang sama ketika mendapatkan nikmat, tetapi saat ujian (bala') ditimpakan, mereka berbeda (satu sama lain)".
Ibnu al-Jauzi berkomentar : "Akal adalah simpanan terbaik & bekal untuk menghadapi perang melawan bala'".
(Ibnu al-Jauzi. Shoydul-Khoothir,78)
002
SYAITHON TIDAK AKAN MENOLONG AHLI MAKSIAT
al-Imam al-Hafizh Ibnu Katsir -rohimahullah- berkata :
الذنوب والمعاصي والشهوات تخذل صاحبها عند الموت، مع خذلان الشيطان له
"Dosa-dosa dan kemaksiatan akan menyebabkan pelakunya ditelantarkan ketika menghadapi kematian, di samping Syaithon tidak akan mau (dan memang tidak akan bisa) menolongnya."
(al-Bidayah wan-Nihayah, jilid 9 hlm. 179)
003
BODOH & BERSELISIH KARENA MENINGGALKAN BAHASA ARAB
Imam Syafi'i berkata, "Manusia tidaklah menjadi bodoh dan berselisih kecuali ketika meninggalkan bahasa Arab dan cenderung kepada bahasa Aristoteles (bahasa orang barat)."
(Imam adz-Dzahabi, Siyaru A'lamin Nubala 10/74)
004
MENGAMBIL ILMU DILIHAT DARI SHOLATNYA
Berkata Imam Abul 'Aliyah (rohimahullah) :
"Kami jika hendak mengambil ilmu dari seseorang, maka kami melihat bagaimana sholatnya. Jika sholatnya baik, maka kami pun duduk mengambil ilmu darinya, dan kami nyatakan,"... amalannya yang lain (juga) baik". Namun apabila jelek sholatnya, maka kamipun pergi meninggalkannya, dan kami nyatakan, "amalannya yang lain juga jelek.".
(Sunan ad-Darimi, 1/93-94)
005
BELAJAR ADAB & AKHLAQ DARI KISAH PARA ULAMA
Imam Abu Hanifah berkata :
الْحِكَايَاتُ عَنْ الْعُلَمَاءِ وَمُجَالَسَتِهِمْ أَحَبُّ إلَيَّ مِنْ كَثِيرٍ مِنْ الْفِقْهِ لِأَنَّهَا آدَابُ الْقَوْمِ وَأَخْلَاقُهُمْ
"Kisah-kisah dari para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku cintai daripada menguasai beberapa bab fiqh. Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai adab dan akhlaq luhur mereka."
(al-Madkhol, 1 : 164)
006
MEMPERBANYAK BERAMAL SHOLIH DAN BERKATA YANG BERMANFAAT SAJA
'Umar ibn 'Abdul 'Aziz (rohimahullah) berkata :
من عدَّ كلامه من عمله ، قلَّ كلامُه إلا فيما يعنيه
"Siapa yang menghitung-hitung kata-katanya dibanding perbuatannya, tentu ia akan sedikit bicara kecuali dalam hal yang bermanfaat."
Berkata Ibnu Rojab :
"Benarlah kata beliau. Kebanyakan manusia tidak menghitung perkataannya dari perbuatannya."
(Jami'ul 'Ulum wal-Hikam, 1: 291)
007
MEMBACA AL-QUR'AN & DZIKIR
al-Imam al-Hafizh an-Nawawy rohimahullahu berkata :
قراءة القرآن أفضل من سائر الأذكار، إلا في المواضع التي ورد الشرع فيها بهذه الأذكار، كأذكار الطعام والنوم.
"Membaca al-Qur'an lebih afdhol dari semua dzikir, kecuali di waktu-waktu yang Syari'at menetapkan dzikir-dzikir tertentu padanya, seperti dzikir ketika hendak makan dan tidur."
(al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab, jilid 1 hlm. 164)
008
DUSTA
Abu Bakr ash-Shiddîq rodhiyallahu'anhu berkata :اَلْكَذِبُ يُجَانِبُ اْلإِيْمَانَ.
"Dusta (akan) menjauhkan keimanan."
(al-Hâfizh Ibnu Hajar al-‘Asqolâni, Kitab Fathul-Bâri X/508, dari al-Baihaqi)
009
PEMIMPIN YANG TAKUT MUSIBAH KARENA KEMAKSIATAN
Ketika Madinah terguncang gempa, Kholifah 'Umar ibn Khotthob mengetukkan tongkatnya ke bumi dan berkata, "Wahai bumi adakah aku berbuat tidak adil ?" Lalu berkata lantang, "Wahai penduduk Madinah, adakah kalian berbuat maksiat ? Tinggalkan perbuatan itu, atau aku akan meninggalkan kalian !"
(Ibnu Hajar al-'Asqolani, Fath al-Bari,IX/244)
010
KEUTAMAAN BACAAN TASBIH DI BULAN ROMADHON
al-Imam Muhammad ibn Muslim az-Zuhry rohimahullah berkata :
تسبيحة في رمضان أفضل من ألف تسبيحة في غيره.
"Satu kali (bacaan) tasbih di (bulan) Romadhon lebih utama daripada seribu (bacaan) tasbih di (bulan) lainnya."
(Mausu'ah Ibnu Abid-Dunya, Jilid 1, hlm.368)
011
TIDAK ADA OBAT BAGI PENOLAK HIDAYAH
al-Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rohimahullah berkata :
إنّ الجاهل إذا عَرَف وعَلِم فهو قريبٌ إلى الانقياد والاتباع، وأما المعاند فلا دواء فيه.
"Sesungguhnya Orang yang bodoh jika telah mengerti dan mengetahui, maka dia akan mudah tunduk dan mengikuti kebenaran, adapun orang yang suka menentang maka tidak ada obat baginya."
(Miftah Daaris Sa'adah, Jilid 1 hlm. 332)
012
MUNAFIQ YANG BERILMU
قال عمر رضي الله عنه :
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى هَذِهِ الْأُمَّةِ الْمُنَافِقُ الْعَلِيمُ،
قِيلَ : وَكَيْفَ يَكُونُ منافقاً عليماً ؟
قَالَ : عَالِمُ اللِّسَانِ، جَاهِلُ الْقَلْبِ وَالْعَمَلِ.
(إحياء علوم الدين, ١/٥٩)
Berkata 'Umar rodhiyallahu'anhu :
"Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan terhadap umat ini adalah Orang Munafiq yang berilmu."
(Para Shohabat) bertanya :
"dan bagaimana bisa seseorang itu menjadi Munafiq yang berilmu ?"
Beliau berkata (menjawab) :
"(yaitu) orang yang pandai bicaranya (layaknya seorang 'alim), (namun) jahil hati dan perilakunya."
(Ihyaa' Ulumiddin, 1/59)
013
TEGURAN UNTUK PARA PENJUAL AKHIRAT
Berkata asy-Syaikh 'Abdul Qodir al-Jailani :
"Dengarlah perkataan kenabian, wahai orang-orang munafiq, wahai orang yang menjual akhirat dengan dunia, wahai orang yang menjual Allah ta'ala dengan makhluq, wahai orang yang menjual sesuatu yang kekal dengan sesuatu yang fana, perdagangan kalian pasti merugi dan modal kalian pasti hilang."
(Syaikh 'Abdul-Qodir al-Jailani; Kitab Fathur-Robbani wa Faydhur-Rohmani; Bab.48)
014
TENTANG SEMANGAT, TEKAD, PIKIRAN, JIHAD, KERINDUAN, DAN HARAPAN
Syair Muhammad al-Fatih (rohimahullah) :
"Wa Hamasi (dan semangatku); adalah mengeluarkan semua upaya untuk mengabdi pada Agamaku, Diinullah.
Wa 'Azmi (dan tekadku); aku akan membuat Orang-orang Kafir bertekuk-lutut dengan bala-tentaraku, berkat kelembutan Allah.
Wa Tafkiri (dan pikiranku); terpusat pada kemenangan yang datang dari Rahmat Allah.
Wa Jihadi (dan jihadku); adalah dengan jiwa raga dan harta benda, lalu apa makna dunia setelah ketaatan kepada Perintah Allah ?
Wa Asywaqi (dan kerinduanku); dan perang ratusan ribu kali untuk mendapatkan Ridho Allah.
Wa Rojai (dan harapanku); adalah pertolongan Allah, dan kemenangan Daulah ini atas musuh-musuh Allah."
(al-'Utsmaniyyah fit-Tarikh wal-Hadhoroh, hlm.258)
015
NIKMAT DUNIA, KESIBUKAN, DAN PELAJARAN
قال الامام علي بن أبي طالب :
إن من نعيم الدنيا يكفيك الإسلام نعمة، وإن من الشغل يكفيك الطاعة شغلا، وإن من العبرة يكفيك الموت عبرة.
Berkata al-Imam 'Ali ibn Abi Tholib :
"Dari sekian banyak nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmat bagimu. Dari sekian banyak kesibukan, cukuplah keta'atan menjadi kesibukanmu. Dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian menjadi pelajaran bagimu."
(Imam an-Nawawiy, Nasho'ih al-'ibad, hlm. 18)
016
WAJIBNYA MENDENGARKAN KHUTBAH JUM'AT DAN TIDAK MEMPERINGATKAN SIAPAPUN SAAT KHOTIB BERKHUTBAH
Rosulullah ﷺ bersabda :
إذا قلت لصاحبك يوم الجمعة أنصت والإمام يخطب فقد لغوت.
"Jika engkau berkata kepada temanmu pada hari Jum'at, "(diam dan) perhatikanlah !", dan (padahal) imam sedang berkhutbah, maka engkau telah berbuat sia-sia."
(HR. al-Bukhori [934], diriwayatkan juga oleh Muslim, Ahmad, Malik, Abu Dawud dan an-Nasa'i)
017
DAMPAK DARI KEMURKAAN-NYA TENTU LEBIH BURUK
كَانَ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ فِي سَفَرٍ مَعَ سُلَيْمَانَ بْنَ عَبْدِ الْمَلِكِ، فَأَصَابَتْهُمُ السَّمَاءُ بِرَعْدٍ وَبَرْقٍ وَظُلْمَةٍ وَرِيحٍ شَدِيدَةٍ حَتَّى فَزِعُوا لِذَلِكَ، وَجَعَلَ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ يَضْحَكُ،
فَقَالَ لَهُ سُلَيْمَانُ : مَا ضَحِكُكَ يَا عُمَرُ ؟! أَمَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ ؟
قَالَ لَهُ : يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ ! هَذَا آثَارُ رَحْمَتِهِ فِيهِ شَدَائِدُ كَمَا تَرَى، فَكَيْفَ بِآثَارِ سَخَطِهِ وَغَضَبِهِ ؟
"Suatu hari 'Umar ibn 'Abdul 'Aziz sedang bepergian bersama Sulaiman ibn 'Abdul Malik. Lalu turun hujan disertai kilatan petir dan gemuruh halilintar dalam suasana gelap dan hembusan angin yang dahsyat hingga membuat orang-orang ketakutan. Dan (hal tersebut) membuat 'Umar ibn 'Abdul 'Aziz tertawa.
Maka Sulaiman bertanya kepadanya, "Mengapa tertawa wahai Umar ?! Tidakkah engkau sadar dengan kondisi kita saat ini ?"
Berkata ('Umar) menjawabnya, "Wahai Amirul Mukminin ! Ini adalah dampak dari Rahmat-Nya daripada-Nya seperti yang engkau saksikan, maka bagaimana dampak dari kemarahan dan kemurkaan-Nya ?"."
(Abu Bakr ad-Dinawari, al-Mujalasah wa Jawahirul-'Ilmi)
018
SEBAB DICABUTNYA BERBAGAI KENIKMATAN
al-Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rohimahullah berkata :
من نظر في أحوال أهل عصره، وما أزال الله عنهم من نعمه، وجد ذلك كله من سوء عواقب الذنوب.
"Siapa yang memperhatikan keadaan orang-orang yang hidup di masanya dan apa yang Allah cabut dari mereka berupa berbagai kenikmatan dari-Nya, dia akan menjumpai itu semua karena akibat buruk dosa-dosa."
(Badai'ul Fawaid, jilid 2 hlm. 206)
019
HINGGA AKHIRNYA MELENYAPKAN SEMUA KENIKMATAN
al-Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rohimahullah berkata :
لا تزال الذنوب تزيل النعم نعمة نعمة حتى تسلب النعم كلها.
"Dosa-dosa terus-menerus akan melenyapkan kenikmatan satu demi satu hingga merenggut kenikmatan semuanya."
(Thoriqul Hijrotayn, jilid 1 hlm. 271)
020
DAMPAK DARI INGKAR TERHADAP KEKUFURAN KAUM KAFIRUN
Berkata Imam an-Nawawiy dalam (kitab) Roudhotut-Tholibiin :
مَنْ لَمْ يُكَفِّرْ مَنْ دَانَ بِغَيْرِ الْإِسْلَامِ كَالنَّصَارَى، أَوْ شَكَّ فِي تَكْفِيرِهِمْ، أَوْ صَحَّحَ مَذْهَبَهُمْ، فَهُوَ كَافِرٌ، وَإِنْ أَظْهَرَ مَعَ ذَلِكَ الْإِسْلَامَ وَاعْتَقَدَهُ.
"Siapa yang tidak meyakini kekufuran Pemeluk Agama selain Islam, seperti Pengikut Agama Nashroni, atau meragukan kekufuran mereka atau justru membenarkan ajaran-ajarannya, sungguh ia telah Kafir, meski masih mengaku Beragama Islam."
(an-Nawawiy, Roudhotut-Tholibiin, 3/444)
021
MARAHNYA ORANG DUNGU, DAN MARAHNYA ORANG BERAKAL
al-Imam Ibnu 'Abdil-Barr rohimahullah berkata :
الأحمق يغضب من الحق، والعاقل يغضب من الباطل.
"Orang yang dungu, marah terhadap kebenaran. Sedangkan orang yang berakal, marah terhadap kebatilan."
(Bahjatul-Majalis, hlm. 584)
022
KAUM MUNAFIQ MEROBEK-ROBEK ATURAN SYARI'AT
Berkata Syaikh 'Abdul-Qodir al-Jailani :
"Wahai Orang Munafiq, keraguan telah menggantung dalam hatimu, menguasai lahir dan batinmu. Gunakanlah tauhid dan keikhlasan dalam semua keadaan, maka kamu pasti sembuh dan masalahmu akan hilang. Namun, betapa seringnya kalian merobek-robek aturan syari'at, mengoyak baju besi ketaqwaan kalian, mengurai pakaian tauhid kalian, meredupkan cahaya iman kalian, dan kalian marah kepada-Nya dalam segala perbuatan dan keadaan kalian."
(Syaikh 'Abdul-Qodir al-Jailani; Kitab Fathur-Robbani wa Faydhur-Rohmani; Bab.24)
023
KALIMAT YANG "AJAIB"
Ibnu Hajar al-'Asqolani (rohimahullah) berkata :
إِذَا تَكَلَّمَ الْمَرْءُ فِي غَيْرِ فَنِّهِ أَتَى بِهَذِهِ الْعَجَائِب.
"Jika seseorang berbicara di luar bidang keahliannya, ia akan mengucapkan kalimat yang 'ajaib'."
(Ibnu Hajar al-'Asqolani, Fath al-Bari, III/683)
024
MENELADANI ROSULULLAH ﷺ SEBAGAI SATU-SATUNYA JALAN
al-Hafizh Ibnu Rojab al-Hanbali -rohimahullah- berkata :
فإن محبة الله لا تتم إلا بطاعته، ولا سبيل إلى طاعته إلا بمتابعة رسوله.
"Maka sesungguhnya cinta (kepada) Allah tidak akan sempurna kecuali dengan menaati-Nya, dan tidak ada jalan untuk menaati-Nya kecuali dengan meneladani Rosul-Nya."
(Fathul-Baari, libni Rojab, 1/48)
025
KELEDAI TIDAK MARAH
قال الشافعي رحمه الله : من استغضب فلم يغضب فهو حمار ومن استرضى فلم يرضى فهو شيطان.
Berkata (Imam) asy-Syafi'iy rohimahullah :
"Siapa yang dibuat marah tapi dia tidak marah, maka dia adalah keledai; dan siapa yang diminta keridhoannya dan dia tidak mau ridho, maka dia adalah Syaithon."
(Ihya Ulumuddin Juz 2/34, Hilyatul Auliya Juz 4/112, Quutul Quluub 2/194, az-Zawaajir 'an Iqtiroofil Kabaair 1/144, Bariiqotun Mahmudiyatun fiy syarhi thoriqotin 1/388, 1/409)
026
DIPANCARKAN CAHAYA DI ANTARA DUA JUM'AT
Dari Abu Sa'id al-Khudri (rodhiyallahu'anhu), Rosulullah ﷺ bersabda :
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ.
"Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jum'at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at."
(Hadits Riwayat al-Hakim : 2/368, dan al-Baihaqi : 3/249)
027
MENGHIDUPKAN ISLAM
Berkata Sayyidina 'Umar rodhiyallahuánhu :
من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد أحيا الإسلام.
"Siapa saja (yang) mengagungkan Maulid Nabi ﷺ, maka sesungguhnya (ia telah) menghidupkan Islam."
(Imam Ibnu Hajar al-Haytami, an-Ni'matul-Kubro 'alal-'alami fi Maulidi Sayyidi Walidi Adam hal. 5-7)
028
HARI LAHIRNYA MANUSIA YANG DIMULIAKAN
قال ابن إسحاق : ولد رسول اللّٰه ﷺ يوم الاثنين، لاثنتى عشرة ليلة خلت من شهر ربيع الأول، عام الفيل.
(محمد بن عبد الملك بن هشام؛ السيرة النبوية؛ ولادة رسول اللّٰه ﷺ، ورضاعه)
Berkata Ibnu Ishaq : Lahirnya Rosulullah ﷺ (adalah) di hari Senin, pada 12 malam yang telah berlalu dari bulan Robi'ul-Awwal, Tahun Gajah.
(Muhammad ibn 'Abdul-Malik ibn Hisyam; as-Siroh an-Nabawiyyah; [pada Bab] Lahirnya Rosulullah ﷺ, dan penyusuannya)
029
TOTALITAS DALAM MENGIKUTI ROSULULLAH ﷺ
Abu Bakr ash-Shiddiq rodhiyallahu'anhu berkata :
لست تاركا شيئا كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعمل به إلا عملت به إني أخشى إن تركت شيئا من أمره أن أزيغ.
"Tidaklah aku biarkan satupun yang Rosulullah ﷺ amalkan kecuali aku mengamalkannya karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang."
(Hadits Riwayat Bukhori no.3093 dan Muslim no.1759)
030
MENGAGUNGKAN MAULID NABI ﷺ
Sayyidina 'Ali -rodhiyallahuánhu- berkata :
من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم وكان سببا لقراءته لا يخرج من الدنيا إلا بالإيمان ويدخل الجنة بغير حساب.
"Siapa (yang) mengagungkan Maulid Nabi ﷺ, dan ia menjadi sebab (dilaksanakan) pembacaannya, (maka) tidaklah ia keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan dimasukkan ke dalam Surga tanpa hisab."
(Imam Ibnu Hajar al-Haytami, an-Ni'matul-Kubro 'alal-'alami fi Maulidi Sayyidi Walidi Adam hal. 5-7)
031
HATI YANG MATI PADA SEPULUH PERKARA
Suatu hari, Ibrohim ibn Adham rohimahullah berlalu melewati pasar Bashroh. Manusia pun berkumpul kepadanya seraya berkata, "Wahai Abu Ishaq, sesungguhnya Allah berfirman dalam kitab-Nya, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagi kalian.' Sudah sekian lama kami berdoa tapi tidak dikabulkan ?"
Beliau menjawab :
يَا أَهْلَ الْبَصْرَةِ، مَاتَتْ قُلُوبُكُمْ فِي عَشَرَةِ أَشْيَاءَ،
أَوَّلُهَا : عَرَفْتُمُ اللَّهَ ولَمْ تُؤَدُّوا حَقَّهُ،
الثَّانِي : قَرَأْتُمْ كِتَابَ اللَّهِ ولَمْ تَعْمَلُوا بِهِ،
وَالثَّالِثُ : ادَّعَيْتُمْ حُبَّ رَسُولِ اللَّهِ وَتَرَكْتُمْ سُنَّتَهَ،
وَالرَّابِعُ : ادَّعَيْتُمْ عَدَاوَةَ الشَّيْطَانِ وَوَافَقْتُمُوهُ،
وَالْخَامِسُ : قُلْتُمْ نُحِبُّ الْجَنَّةَ ولَمْ تَعْمَلُوا لَهَا،
وَالسَّادِسُ : قُلْتُمْ نَخَافُ النَّارَ وَرَهَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِهَا،
وَالسَّابِعُ : قُلْتُمْ إِنَّ الْمَوْتَ حَقٌّ وَلَمْ تَسْتَعِدُّوا لَهُ،
وَالثَّامِنُ : اشْتَغَلْتُمْ بِعُيُوبِ إِخْوَانِكُمْ وَنَبَذْتُمْ عُيُوبَكُمْ،
وَالتَّاسِعُ : أَكَلْتُمْ نِعْمَةَ رَبِّكُمْ ولَمْ تَشْكُرُوهَا،
وَالْعَاشِرُ : دَفَنْتُمْ مَوْتَاكُمْ وَلَمْ تَعْتَبِرُوا بِهِمْ.
"Wahai penduduk Bashroh, hati kalian telah mati pada sepuluh perkara :
Pertama, kalian mengenal Allah tapi tidak menunaikan hak-Nya.
Ke-dua, kalian membaca al-Qur’an, tapi kalian tidak mengamalkannya.
Ke-tiga, kalian mengaku mencintai Rosulullah, tapi kalian meninggalkan sunnahnya.
Ke-empat, kalian mengaku memusuhi syaithon, tapi kalian mencocokinya.
Ke-lima, kalian mengatakan bahwa kami mencintai surga, tapi kalian tidak beramal untuk (memasuki)nya.
Ke-enam, kalian mengatakan bahwa kami takut dari neraka, tapi kalian menggadai diri-diri kalian untuk neraka.
Ke-tujuh, kalian mengatakan bahwa kematian adalah benar adanya, tapi kalian tidak bersiap untuknya.
Ke-delapan, kalian sibuk membicarakan aib-aib saudara-saudara kalian, sedang kalian mencampakkan aib-aib kalian sendiri.
Ke-sembilan, kalian memakan nikmat-nikmat Robb kalian, tapi kalian tidak menunaikan kesyukuran kepada-Nya.
Ke-sepuluh, kalian telah mengubur orang-orang wafat (dari) kalian, tapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya."
(Abu Nu'aim, Hilyatul-Auliyaa', 8/15-16)
032
TIGA PERKARA YANG PALING BERAT
al-Imam Muhammad ibn Idris asy-Syafi'iy -rohimahullah- berkata :
ﺃﻋﺰ اﻷﺷﻴﺎء ﺛﻼﺛﺔ :
اﻟﺠﻮﺩ ﻣﻦ ﻗﻠﺔ، ﻭاﻟﻮﺭﻉ ﻓﻲ ﺧﻠﻮﺓ، ﻭﻛﻠﻤﺔ اﻟﺤﻖ ﻋﻨﺪ ﻣﻦ ﻳُﺮﺟﻰ ﺃﻭ ﻳُﺨﺎﻑ.
"Perkara yang paling berat ada tiga; dermawan ketika sedikit harta, waro' ketika sendirian, dan mengatakan kebenaran di sisi seseorang yang diharapkan atau ditakuti."
(Jami’ul-Ulum wal-Hikam, jilid 1 hlm. 408)
033
MENJAGA LISAN LEBIH UTAMA DARIPADA SHOLAT SUNNAH DAN BERPUASA
'Umar ibn 'Abdul 'Aziz rohimahullah berkata :
أدركنا السلف وهم لا يرون العبادة في الصوم، ولا في الصلاة، ولكن في الكف عن أعراض الناس، فقائم الليل وصائم النهار؛ إن لم يحفظ لسانه؛ أفْلَس يوم القيامة.
"Kami menjumpai Salaf (Para Shohabat) mereka tidak menilai ibadah yang utama pada Puasa dan tidak pula pada Sholat (yang sunnah), tetapi pada menahan lisan dari mencela kehormatan orang lain, karena orang yang banyak mengerjakan Sholat Malam dan Puasa, jika dia tidak menjaga lisannya, dia akan bangkrut pada hari kiamat nanti."
(at-Tamhid, jilid 17 hlm. 443)
034
KEBURUKAN PADA SUATU KAUM
Imam al-Auza'i berkata :
"Jika Allah menghendaki keburukan kepada suatu kaum, maka Dia akan membukakan kepada mereka pintu perdebatan dan menghalangi mereka beramal. Celakalah orang-orang yang mendalami agama tetapi bukan untuk beribadah, melainkan untuk menghalalkan keharoman dengan adanya syubhat."
(al-Khotib al-Baghdadi, Kitab Iqtidho' al-'Ilmi al-'Amal)
035
BELAJARLAH UNTUK DIAM JIKA BICARA TIDAK MEMBIMBINGMU
Abu adz-Dzayyal rohimahullah berkata :
تعلم الصمت كما تتعلم الكلام، فإن يكن الكلام يهديك، فإن الصمت يقيك، ولك في الصمت خصلتان : تأخذ به علم من هو أعلم منك، وتدفع به عنك من هو أجدل منك.
"Belajarlah diam seperti engkau belajar bicara, karena jika bicara tidak membimbingmu, maka sesungguhnya diam akan menjaga dirimu, dan dengan diam engkau akan mendapatkan dua hal; dengannya engkau bisa mengambil 'ilmu dari orang yang lebih berilmu darimu, dan dengannya engkau bisa menolak keburukan orang yang lebih pintar debat dari dirimu."
(Jami' Bayanil-'Ilmi wa Fadhlih, jilid 1 hlm. 550)
036
PUNCAKNYA ADAB
Imam al-Fudhoyl ibn 'Iyadh rohimahullah berkata :
رأس الأدب عندنا أن يعرف الرجل قدره.
"Puncaknya Adab menurut kami adalah seseorang mengerti kadar dirinya."
(al-Muntakhob min Mu'jam Syuyukh as-Sam'ani, hlm. 668)
037
DIAM DARI KEBENARAN DAN MENYERUKAN KEBATHILAN
Dari Abi al-Qosim al-Qusyairy, dia meriwayatkan dari Abu 'Ali ad-Daqoq an-Naisaburi as-Syafi'i, beliau berkata :
الساكت عن الحق شيطان أخرس، والمتكلم بالباطل شيطان ناطق.
"Orang yang diam dari menyampaikan kebenaran (adalah) Syaithon yang bisu, dan orang yang berbicara (menyeru) kepada kebathilan (adalah) Syaithon yang berbicara."
(Dinukil oleh Imam an-Nawawi dalam Syarh Muslim; Ibnu Taimiyyah juga menyebutnya dalam Majmu' al-Fatawa; Ibnu Qoyyim al-Jauziah juga menukilnya)
038
HINDARILAH MERUGI DUNIA & AKHIRAT
al-Hasan al-Bashri -rohimahullah- berkata :
يا إبن آدم بعْ دنياك بآخرتك تربحهما جميعًا, ولا تبيعن آخرتك بدنياك فتخسرهما جميعًا.
"Wahai Bani Adam, jual-lah duniamu demi akhiratmu, (niscaya) engkau akan mendapatkan semuanya, dan janganlah menjual akhiratmu demi duniamu hingga kerugian (akan menimpa pada) semuanya."
(Shifatush-Shofwah jilid 3 hlm.165)
039
DUNIA AKAN TEGAK DENGAN EMPAT HAL
قال علي بن أبي طالب رضي الله عنه لجابر بن عبد الله الأنصاري :
قوام الدنيا بأربعة :
١. بعالم يعمل بعلمه ،
٢. وجاهل لا يستنكف من تعلمه ،
٣. وغني لا يبخل بماله ،
٤. وفقير لا يبيع آخرته بدنياه ،
فإذا لم يعمل العالم بعلمه استنكف الجاهل من تعلمه،
وإذا بخل الغني بمعروفه باع الفقير آخرته بدنياه،
فالويل لهم والثبور سبعين مرة.
Berkata 'Ali ibn Abi Tholib rodhiyallahu'anhu kepada Jabir ibn 'Abdillah al-Anshori :
"Dunia akan tegak dengan empat hal :
Seorang 'Alim yang mengamalkan 'ilmunya,
Orang Bodoh yang tidak bosan untuk belajar,
Orang Kaya yang tidak pelit dengan Hartanya,
Orang Miskin yang tidak menjual akhiratnya dengan Dunia.
Apabila orang 'Alim tidak mengamalkan 'ilmunya, maka Orang Bodoh akan berhenti belajar 'ilmu. Apabila Orang Kaya pelit dengan Hartanya, maka Orang Miskin akan menjual Agamanya dengan Dunia. Maka sungguh celaka dan binasalah mereka."
(Imam Fakhruddin ar-Rozi, Tafsir ar-Rozi, 2/201)
040
BERBURUK SANGKA KEPADA ORANG-ORANG YANG BAIK
al-Imam Abu Sulaiman ibn Muhammad al-Khoththobi rohimahullah berkata :
قال بعضهم : معاشرة الأشرار تورث سوء الظن بالأبرار.
"Sebagian dari mereka (Para Ulama) ada yang berkata : Bergaul (dengan) orang-orang yang buruk (akan) menyebabkan berburuk sangka kepada orang-orang yang baik."
(al-'Uzlah, halaman. 416)
041
HINGGA AKHIRNYA MELENYAPKAN SEMUA KENIKMATAN
al-Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rohimahullah berkata :
لا تزال الذنوب تزيل النعم نعمة نعمة حتى تسلب النعم كلها.
"Dosa-dosa terus-menerus akan melenyapkan kenikmatan satu demi satu hingga merenggut kenikmatan semuanya."
(Thoriqul Hijrotayn, jilid 1 hlm. 271)
042
LARANGAN MENYERUPAI KAUM KAFIR
Dari ‘Amr ibn Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rosulullah ﷺ bersabda :
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا.
“Bukan termasuk dari (golongan) kami siapapun yang menyerupai dengan selain (golongan) kami.”
(Hadits Riwayat at-Tirmidzi no. 2695)
043
DAMPAK DARI INGKAR TERHADAP KEKUFURAN KAUM KAFIRUN
Berkata Imam an-Nawawiy dalam (kitab) Roudhotut-Tholibiin :
مَنْ لَمْ يُكَفِّرْ مَنْ دَانَ بِغَيْرِ الْإِسْلَامِ كَالنَّصَارَى، أَوْ شَكَّ فِي تَكْفِيرِهِمْ، أَوْ صَحَّحَ مَذْهَبَهُمْ، فَهُوَ كَافِرٌ، وَإِنْ أَظْهَرَ مَعَ ذَلِكَ الْإِسْلَامَ وَاعْتَقَدَهُ.
"Siapa yang tidak meyakini kekufuran Pemeluk Agama selain Islam, seperti Pengikut Agama Nashroni, atau meragukan kekufuran mereka atau justru membenarkan ajaran-ajarannya, sungguh ia telah Kafir, meski masih mengaku Beragama Islam."
(an-Nawawiy, Roudhotut-Tholibiin, 3/444)
044
SALAFUSH-SHOLIH TIDAK PERNAH TERLIBAT DALAM PERAYAAN KEKUFURAN APAPUN
Imam as-Suyuthi asy-Syafi’iy berpendapat :
واعلم أنه لم يكن على عهد السلف السابقين من المسلمين من يشاركهم في شيء من ذلك. فالمؤمن حقاً هو السالك طريق السلف الصالحين المقتفي لآثار نبيه سيد المرسلين.
"Dan ketahuilah bahwa tidak pernah ada seorang pun pada masa Generasi Salaf terdahulu dari Kaum Muslimin yang ikut serta dalam hal apapun dari perayaan mereka (orang-orang Kafir). Maka seorang Mukmin yang benar (imannya) adalah seseorang yang menempuh jalan Salaf ash-Sholih yang mengikuti jejak sunnah Nabi-Nya, Penghulu Para Rosul (Muhammad ﷺ)."
(as-Suyuthi, Haqiqot as-Sunnah wa al-Bid’ah, hlm. 125)
045
MENGINGKARI KEKUFURAN KAUM KAFIRUN
Ibnu Hazm berkata :
وَمن أنكر كفرهم فَلَا خلاف من أحد من الْأمة فِي كفره وَخُرُوجه عَن الْإِسْلَم.
"dan siapa yang mengingkari kekufuran mereka (Yahudi dan Nashroni), maka tidak ada perbedaan pendapat dari Umat ini tentang kekufurannya dan keluarnya ia dari Islam."
(al-Fashl fi al-Milal, 3/111)
046
TIDAK ADA PERBEDAAN PENDAPAT DI ANTARA PARA AHLUL HAQ TENTANG WAJIBNYA MENGANGKAT KHOLIFAH
Imam 'Alauddin al-Kasani menyatakan :
وَلِأَنَّ نَصْبَ الْإِمَامِ الْأَعْظَمِ فَرْضٌ. بِلَا خِلَافٍ بَيْنَ أَهْلِ الْحَقِّ.
"... dan karenanya sesungguhnya mengangkat Imam Agung (Kholifah) itu adalah fardhu. Tidak ada perbedaan pendapat diantara Ahlul Haq dalam permasalahan ini."
(Imam 'Alauddin al-Kasani al-Hanafi, Badaai' al-Shonaai' fiy Tartib asy-Syarooi', juz 14/406)
*) Imam 'Alauddin al-Kasani termasuk Ulama bermadzhab Hanafiy.
047
IMAMAH / KHILAFAH ADALAH KEPEMIMPINAN TOTAL DALAM URUSAN AGAMA MAUPUN DUNIA
اَلْإِمَامَةُ رِيَاسَةٌ تَامَّةٌ وَزَعَامَةُ عَامَّةٌ تَتَعَلَّقُ بِالْخَاصَّةِ والْعَامَّةِ في مُهِمَّاتِ الدِّينِ وَالدُّنْيَا.
"Imamah (Khilafah) itu adalah kepemimpinan total menyeluruh dan kepemimpinan umum yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat khusus dan umum dalam urusan-urusan agama maupun dunia."
(Imam al-Haromain, Abu al-Ma'ali al-Juwaini, Ghiyatsul-Umam fil-Tiyatsi adz-Dzulam, hal 15)
048
PENJAGA AGAMA DAN MENGATUR URUSAN DUNIA
Ibnu Kholdun berkata :
وأنه نيابة عن صاحب الشريعة في حفظ الدين وسياسة الدنيا به تسمى خلافة و إمامة والقائم به خليفة وإماما .فأما تسميته إماماً فتشبيهاً بإمام الصلاة في اتباعه والاقتداء به، ولهذا يقال: الإمامة الكبرى. وأما تسميته خليفة فلكونه يخلف النبي في أمته.
"Wakil Pemilik Syari'ah dalam menjaga agama serta mengatur urusan dunia disebut dengan Khilafah dan Imamah, yang menempati kedudukan itu adalah Kholifah atau Imam. Penamaannya dengan Imam diserupakan dengan Imam Sholat dalam hal wajibnya untuk diikuti dan dipanuti, oleh karena itu dinyatakan al-Imâmah al-Kubro (Kepemimpinan Agung). Adapun penyebutannya dengan Kholifah karena menggantikan Nabi ﷺ dalam (mengatur) urusan umatnya."
(Ibnu Kholdun, al-Muqoddimah, hlm. 190)
049
IBARAT SATU TUBUH
وعن النعمان بن بشير رضي الله عنهما قال :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم، مثل الجسد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى.
(متفق عليه)
Dan dari Nu'man ibn Basyir rodhiyallahu'anhu ia berkata, bersabda Rosulullah ﷺ :
"Permisalan kaum Mu'minin dalam hal saling mencintai, dan menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan demam." (Mutaffaq 'Alayh)
(Riyadhush-Sholihin I/224)
050
AL-IMAMAH = AL-KHILAFAH = IMAROTUL-MUKMININ
الإمامة والخلافة وإمارة المؤمنين مترادفة.
"al-Imamah, dan al-Khilafah, dan Imarotul-Mukminin (adalah) sinonim."
(Syaikh Muhammad Najib al-Muthi'iy dalam takmilahnya atas Kitab al-Majmuu' Karya Imam an-Nawawiy)
051
KHILAFAH ADALAH FARDHU
وقال الشيخ عبد الرحمن الجزيري (1360 ه) :
Syaikh 'Abdurrohman al-Jaziri berkata (w. 1360 H) :
إِتَّفَقَ اْلأَئِمَّةُ رَحِمَهُمُ اللهُ تَعَالىَ عَلىَ أَنَّ اْلإِمَامَةَ فَرْضٌ وَأَنَّهُ لاَ بُدَّ لِلْمُسْلِمِيْنَ مِنْ إِمَامٍ يُقِيْمُ شَعَائِرَ الدِّيْنِ وَيُنْصِفُ الْمَظْلُوْمِيْنَ مِنَ الظَّالِمِيْنَ وَعَلىَ أَنَّهُ لاَ يَجُوْزُ أَنْ يَكُوْنَ عَلىَ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ وَقْتٍ وَاحِدٍ فِيْ جَمِيْعِ الدُّنْيَا إِمَامَانِ لاَ مُتَّفِقَانِ وَلاَ مُفْتَرِقَانِ.
(الفقه على المذاهب الأربعة ج 5 ص 416)
"Telah sepakat para imam (yang empat; Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, dan Ahmad) bahwa Imamah (Khilafah) adalah fardhu; dan bahwa tak boleh tidak kaum muslimin harus mempunyai seorang Imam yang menegakkan syiar-syiar agama dan melindungi orang-orang yang dizholimi dari orang-orang zholim; dan bahwa tak boleh kaum muslimin pada waktu yang sama di seluruh dunia mempunyai dua Imam, baik keduanya sepakat maupun bertentangan."
('Abdurrohman al-Jaziri, al-Fiqh ‘Ala al-Madzahib al-Arba’ah, V/416)
052
FATWA ULAMA TERHADAP PENISTA NABI ﷺ
قال النووي :
وقد أفتى العلماء بكفر كلِّ وَصفٍ فيه إشعارٌ بتنقُّصِ قدرِ الرسول ﷺ ولو لم يكن صريحا في ذلك.
Berkata an-Nawawi :
"Sungguh (telah) dikeluarkan fatwa (dari) Para Ulama (dengan fatwa) Kafir (terhadap) siapa pun yang didapati merendahkan martabat Rosulullah ﷺ walaupun tidak secara terang-terangan padanya."
(Kitab Syarh Muslim 1/169)
053
BINATANG TERNAK BERWUJUD MANUSIA
أَبُنَيَّ إنَّ مِنْ الرِّجَالِ بَهِيمَةً،
فِي صُورَةِ الرَّجُلِ السَّمِيعِ الْمُبْصِرِفَطِنٌ بِكُلِّ مُصِيبَةٍ فِي مَالِهِ،
وَإِذَا يُصَابُ بِدِينِهِ لَمْ يَشْعُر.
"Wahai Anakku sesungguhnya dari jenis orang (ada yang bagaikan) binatang ternak. Ia berupa orang (yang bisa) mendengar (dan) melihat (serta) cerdik jika ada musibah pada hartanya. Dan apabila (ada) musibah menimpa Agamanya, ia tidak peduli."
(Imam al-Mawardi asy-Syafi'iy, Kitab Adabud-Dunya wad-Diin 1/126; Quutul Quluub 1/227; al-Madkhol 1/492)
054
MARAHNYA ORANG DUNGU, DAN MARAHNYA ORANG BERAKAL
al-Imam Ibnu 'Abdil-Barr rohimahullah berkata :
الأحمق يغضب من الحق، والعاقل يغضب من الباطل.
"Orang yang dungu, marah terhadap kebenaran. Sedangkan orang yang berakal, marah terhadap kebatilan."
(Bahjatul-Majalis, hlm. 584)
055
KAUM MUNAFIQ MEROBEK-ROBEK ATURAN SYARI'AT
Berkata Syaikh 'Abdul-Qodir al-Jailani :
"Wahai Orang Munafiq, keraguan telah menggantung dalam hatimu, menguasai lahir dan batinmu. Gunakanlah tauhid dan keikhlasan dalam semua keadaan, maka kamu pasti sembuh dan masalahmu akan hilang. Namun, betapa seringnya kalian merobek-robek aturan syari'at, mengoyak baju besi ketaqwaan kalian, mengurai pakaian tauhid kalian, meredupkan cahaya iman kalian, dan kalian marah kepada-Nya dalam segala perbuatan dan keadaan kalian."
(Syaikh 'Abdul-Qodir al-Jailani; Kitab Fathur-Robbani wa Faydhur-Rohmani; Bab.24)
056
MENCELA SELENDANG & KANCING BAJU NABI ﷺ PUN WAJIB DIHUKUM
al-'Allamah al-Qodhi Iyadh mengutip riwayat :
وروى ابن وهب عن مالك : من قال إن رداء النبي ﷺ - ويروى : زرَّ النبي ﷺ - وسخ؛ أراد به عيبه قُتِل.
Dan (telah) meriwayatkan Ibnu Wahb dari (Imam) Malik berkata : "Siapa saja (yang) berkata (bahwa) sesungguhnya Selendang* Nabi ﷺ -diriwayatkan (dalam riwayat lain) Kancing Baju Nabi ﷺ- (dalam kondisi) kotor; dengan maksud menghina (beliau), maka ia (hukumnya) dibunuh."
(Kitab asy-Syifa bi-Ta'rif Huquq al-Mushthofa ﷺ, hlm. 768, Dar al-Basya'ir al-Islamiyyah)
*) Rida' bisa dimaknai Selendang atau Kain Serban yang disemampirkan pada bahu atau pundak.
057
KALIMAT YANG "AJAIB"
Ibnu Hajar al-'Asqolani (rohimahullah) berkata :
إِذَا تَكَلَّمَ الْمَرْءُ فِي غَيْرِ فَنِّهِ أَتَى بِهَذِهِ الْعَجَائِب.
"Jika seseorang berbicara di luar bidang keahliannya, ia akan mengucapkan kalimat yang 'ajaib'."
(Ibnu Hajar al-'Asqolani, Fath al-Bari, III/683)
058
MENELADANI ROSULULLAH ﷺ SEBAGAI SATU-SATUNYA JALAN
al-Hafizh Ibnu Rojab al-Hanbali -rohimahullah- berkata :
فإن محبة الله لا تتم إلا بطاعته، ولا سبيل إلى طاعته إلا بمتابعة رسوله.
"Maka sesungguhnya cinta (kepada) Allah tidak akan sempurna kecuali dengan menaati-Nya, dan tidak ada jalan untuk menaati-Nya kecuali dengan meneladani Rosul-Nya."
(Fathul-Baari, libni Rojab, 1/48)
059
KELEDAI TIDAK MARAH
قال الشافعي رحمه الله : من استغضب فلم يغضب فهو حمار ومن استرضى فلم يرضى فهو شيطان.
Berkata (Imam) asy-Syafi'iy rohimahullah :
"Siapa yang dibuat marah tapi dia tidak marah, maka dia adalah keledai; dan siapa yang diminta keridhoannya dan dia tidak mau ridho, maka dia adalah Syaithon."
(Ihya Ulumuddin Juz 2/34, Hilyatul Auliya Juz 4/112, Quutul Quluub 2/194, az-Zawaajir 'an Iqtiroofil Kabaair 1/144, Bariiqotun Mahmudiyatun fiy syarhi thoriqotin 1/388, 1/409)
060
HUKUMAN BAGI PARA PENGHINA NABI ﷺ
وقال محمد بن سحنون :
أجمع العلماء على أن شاتم النبي صلى الله عليه و سلم و المتنقص له كافر و الوعيد جار عليه بعذاب الله له و حكمه عند الأمة القتل و من شك في كفره و عذابه كفر.
(ابن تيمية، الـصـارم الـمـسـلـول عـلـى شـاتـم الـرسـول، ص (٩))
Dan berkata Muhammad ibn Sahnun :
"Telah bersepakat Para 'Ulama terhadap Pencela Nabi ﷺ dan Penghina-nya bahwa ia (statusnya menjadi) Kafir. Dan ia layak untuk mendapat ancaman berupa adzab Allah padanya. Dan hukumannya di sisi Umat (adalah) dibunuh. Dan siapa (yang) meragukan kekufurannya dan adzab (atasnya) (maka ia) Kafir."
(Ibnu Taimiyyah, ash-Shoorim al-Maslul 'ala Syatim ar-Rosul, hlm. 9)*
*) Tarjamah judul kitab : Pedang terhunus atas Pencela Rosul, karya Ibnu Taimiyyah.
061
MENGHIDUPKAN ISLAM
Berkata Sayyidina 'Umar rodhiyallahuánhu :
من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد أحيا الإسلام.
"Siapa saja (yang) mengagungkan Maulid Nabi ﷺ, maka sesungguhnya (ia telah) menghidupkan Islam."
(Imam Ibnu Hajar al-Haytami, an-Ni'matul-Kubro 'alal-'alami fi Maulidi Sayyidi Walidi Adam hal. 5-7)
062
HAKIKAT TAKUT & DZIKIR
Sa'id ibn Jubair rohimahullah berkata :
إن الخشية أن تخشى الله حتى تحول خشيتك بينك وبين معصيتك، فتلك الخشية، والذكر طاعة الله، فمن أطاع الله فقد ذكره، ومن لم يطعه فليس بذاكر، وإن أكثر التسبيح وتلاوة القرآن.
"Sesungguhnya takut yang hakiki adalah engkau takut kepada Allah hingga takutmu itu menghalangimu untuk bermaksiat kepada-Nya, itulah takut yang benar, dan dzikir yang hakiki adalah mentaati Allah, sehingga siapa yang mentaati Allah berarti dia telah berdzikir, sedangkan siapa yang tidak mentaati-Nya maka hakikatnya dia tidak berdzikir, walaupun dia banyak bertasbih dan membaca al-Qur'an."
(Hilyatul Auliya', jilid 1 hlm. 276)
063
AWAL MUNCULNYA KEDZOLIMAN
Ibnul-Jauzi rohimahullah berkata :
وإنما ينشأ الظلم من ظلمة القلب، ولو استنار بنور الهدى لنظر في العواقب.
"Kedzoliman muncul disebabkan Hati yang gelap, sebab seandainya Hati mendapatkan Cahaya dari Sinar Hidayah tentulah ia akan berfikir apa akibat dari tindakannya."
(Kasyful Musykil, II/560)
064
DUSTA
Abu Bakr ash-Shiddîq rodhiyallahu'anhu berkata :
اَلْكَذِبُ يُجَانِبُ اْلإِيْمَانَ.
"Dusta (akan) menjauhkan keimanan."
(al-Hâfizh Ibnu Hajar al-‘Asqolâni, Kitab Fathul-Bâri X/508, dari al-Baihaqi)
065
ALLAH ﷻ TAK MEMBUTUHKAN PUASANYA SEORANG PENDUSTA
Dari Abu Huroiroh (rodhiyallahu'anhu), Rosulullah ﷺ bersabda :
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ.
"Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, dan malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan (puasanya)."
(Hadits Riwayat Bukhori no. 1903)
066
PEMIMPIN YANG TAKUT MUSIBAH KARENA KEMAKSIATAN
Ketika Madinah terguncang gempa, Kholifah 'Umar ibn Khotthob mengetukkan tongkatnya ke bumi dan berkata, "Wahai bumi adakah aku berbuat tidak adil ?" Lalu berkata lantang, "Wahai penduduk Madinah, adakah kalian berbuat maksiat ? Tinggalkan perbuatan itu, atau aku akan meninggalkan kalian !"
(Ibnu Hajar al-'Asqolani, Fath al-Bari,IX/244)
067
TIGA ORANG YANG DOANYA TIDAK DITOLAK
Rosulullah ﷺ bersabda :
ثلاثة لا ترد دعوتهم : الصائم حتى يفطر والإمام العادل ودعوة المظلوم.
(أخرجه أحمد وغيره وصححه ابن حبان)
"(ada) tiga orang (yang) tidak tertolak doa mereka :
[1] Orang yang berpuasa hingga ia berbuka,
[2] dan Pemimpin yang adil,
[3] dan doanya al-madzlum (orang yang didzolimi)."
(Diriwayatkan (Imam) Ahmad dan yang lainnya, dan dishohihkan oleh Ibnu Hibban)
068
KEUTAMAAN BACAAN TASBIH DI BULAN ROMADHON
al-Imam Muhammad ibn Muslim az-Zuhry rohimahullah berkata :
تسبيحة في رمضان أفضل من ألف تسبيحة في غيره.
"Satu kali (bacaan) tasbih di (bulan) Romadhon lebih utama daripada seribu (bacaan) tasbih di (bulan) lainnya."
(Mausu'ah Ibnu Abid-Dunya, Jilid 1, hlm.368)
069
PENGHAPUS DOSA
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu'anhu, Rosulullah ﷺ bersabda :
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ.
“Sholat Lima Waktu, Sholat Jum’at hingga Jum’at berikutnya, dan Puasa Romadhon hingga Romadhon berikutnya, adalah penghapus-penghapus dosa di antara waktu-waktu tersebut, selama dosa besar tidak dilakukan.”
(Hadits Riwayat Muslim)
070
WAJIBNYA MEMENUHI HAK-HAK PARA PEKERJA
Dari 'Abdullah ibn 'Umar, Nabi ﷺ bersabda :
أَعْطُوا الأَجِيرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ.
"Berikan kepada Seorang Pekerja upahnya sebelum keringatnya kering."
(Hadits Riwayat Ibnu Majah)
071
DUA KEGEMBIRAAN ORANG YANG BERPUASA
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu'anhu, Rosulullah ﷺ bersabda :
للصائم فرحتان : فرحة حين يفطر، وفرحة حين يلقى ربه.
"Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan, (yakni) kegembiraan tatkala berbuka, dan kegembiraan tatkala berjumpa dengan Robb-nya."
(Shohih Bukhori (7492), dan Shohih Muslim (1151))
072
DIAMPUNI DOSA-DOSA YANG TELAH LALU
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu'anhu, Rosululloh ﷺ bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
"Siapa saja (yang) berpuasa Romadhon (atas dasar) keimanan dan mengharap keridhoan (dari Allah), (maka) diampuni dosanya yang telah lalu."
(Hadits Riwayat Bukhori no.38 dan Muslim no.760)
073
ADAB BERPUASA
Dari Abu Huroiroh -rodhiyallahu'anhu-, Rosulullah ﷺ bersabda :
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ.
"dan Puasa adalah Perisai, jika suatu hari salah seorang di antara kalian dalam keadaan berpuasa, maka hendaknya dia tidak berkata kotor dan menghardik. Jika seseorang mencela dan mencacinya, hendaknya ia mengatakan, 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa.'"
(Shohih al-Bukhori (II/228) Kitaabush-Shoum bab Hal Yaquulu innii Sho-im dan Shohih Muslim (II/807) Kitaabush-Shiyaam bab Fadhlu ash-Shiyaam)
074
ANJURAN BERDOA SAAT SEDANG BERPUASA
Berkata al-'Imam al-'Allamah Abu Zakariya Muhyiddin ibn Syarof an-Nawawiy ad-Dimasyqiy (Imam an-Nawawiy) :
يستحبّ للصائم أن يدعو في حَالِ صَوْمِهِ بِمُهِمَّاتِ الْآخِرَةِ وَالدُّنْيَا لَهُ وَلِمَنْ يُحِبُّ وَلِلْمُسْلِمِينَ.
"Dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa sepanjang waktu puasanya (selama ia berpuasa) dengan doa-doa yang sangat penting bagi urusan akhirat dan dunianya, bagi dirinya, bagi orang yang dicintai, dan untuk kaum muslimin."
(Imam an-Nawawiy, dalam al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab)
075
TENTANG ROMADHON
Ibnu al-Jauzy -rohimahullah- berkata :
الليالي والأيام الفاضلة لا يصلح للمريد أن يغفل عنهنّ، لأنه إذا غفل التاجر عن موسم الربح فمتى يربح ?!
"Malam-malam dan hari-hari yang memiliki keutamaan yang tidak pantas -bagi orang yang ingin meraih keutamaan- untuk melalaikannya, karena jika seorang Pedagang melalaikan musim untung, maka kapankah dia akan meraih keuntungan ?!"
(Minhajul-Qoshidin, jilid 1 hlm. 343)
076
KEGILAAN YANG PALING BURUK
فُنونُ جُنونِ الجاهلينَ كثيرةٌ. وَأَقبَحُها قردٌ يَرى نفسهُ بَدرا.
(الشيخ يوسف النبهاني، الرائية الصغرى في ذم البدعة و مدح السنة الغراء)
"Ragam macam Kegilaan Orang-orang bodoh begitu banyak. Yang paling buruk adalah Kera yang menganggap dirinya Bulan Purnama."
(asy-Syaikh Yusuf an-Nabhani, ar-Roiyyatush-Shughro fii Dzimmil-Bid'ati wa Madhis-Sunnatil-Ghiro')
077
BODOH KARENA MENGIKUTI PRASANGKA
Syaikh Ibnu Atho'illah rohimahullah berkata :
أَجْهَلُ النَّاسِ مَنْ تَرَكَ يَقِيْنَ مَا عِنْدَهُ لِظَنِّ مَا عِنْدَ النَّاسِ.
"Sebodoh-bodoh manusia adalah orang yang meninggalkan keyakinannya karena mengikuti sangkaan orang-orang."
(Syaikh Ibnu Atho'illah as-Sakandari dalam al-Hikam)
078
DIHISAB ATAS DASAR PENGENDALIAN DIRIMU SENDIRI
قال الحسن البصري رحمه الله :
المؤمن قوام على نفسه يحاسب نفسه.
(إغاثة اللهفان [1/79]، إحياء علوم الدين [4/404])
Berkata al-Hasan al-Bashri rohimahullah :
"Seorang Mukmin (adalah) Pengendali atas Dirinya Sendiri, (dan akan) dihisab (berdasarkan) Dirinya Sendiri."
(Ighotsatul Lahafan [1/79], Ihyaa' Ulumiddin [4/404])
079
BEKAL UNTUK MENGHADAP ROBB SEMESTA ALAM
"Orang berakal wajib menyiapkan bekal untuk perjalanannya, karena tidak tahu kapan keputusan Robb (kematian) akan datang dan kapan ia akan dipanggil (Allah). Banyak Orang dininabobokan masa mudanya, melupakan kesempatan baiknya dan dilalaikan panjangnya angan-angan."
(Ibn al-Jauzi, Shoidul-Khothir, 4)
080
MENINGGALKAN SEGALA YANG DILARANG ALLAH ﷻ
المُهَاجِرُ مَنْ هَاجَرَ مَا نَهَى الله عَنْهُ.
"Orang yang hijroh adalah yang meninggalkan segala yang dilarang Allah."
(Musnad Ahmad, II h.205, Shohih Ibn Hibban, I h.467)
081
HAKIKAT ZUHUD
ليس الزهدُ أن تترك الدنيا من يدك وهي في قلبك، إنما الزهد أن تتركها من قلبك وهي في يدك.
(طريق الهجرتين لابن القيم ص ٢٥٢)
"Tidaklah zuhud itu (dengan cara) membuang dunia dari tanganmu sedangkan ia (masih ada) di (dalam) hatimu, tetapi zuhud itu membuang (dunia) dari hatimu sedangkan ia ada di tanganmu."
(Thoriqul-Hijrotayn, 252)
082
TENTANG WALI SYAITHON
Hujjatul-Islam al-Ghozali berkata :
لو رأيت إنسانا يطير في الهواء ويمشي على الماء وهو يتعاطى أمرا يخالف الشرع فاعلم أنه شيطان.
(الدكتور عبد الحليم محمود / أبحاث في التصوف ودراسات عن الإمام الغزالي، ص: ٢٠)
"Andai engkau melihat seorang manusia dapat terbang di awan dan berjalan di atas air, namun melakukan perkara yang melanggar Syari'at, maka ketahuilah bahwa dia adalah Syaithon."
(Dr. 'Abdul Halim Mahmud, Abhats fi at-Tashowwuf wa Dirosat 'an al-Imam al-Ghozali, hal. 20)
083
TENTANG KAROMAH DAN PERINTAH SERTA LARANGAN ALLAH ﷻ
Berkata Abu Yazid al-Busthomi :
لو نظرتم إلى رجل أعطي من الكرامات حتى يرتقي في الهواء فلا تغتروا به حتى تنظروا كيف تجدونه عند الأمر والنهي وحفظ الحدود وأداء الشريعة.
(الدكتور عبد الحليم محمود / أبحاث في التصوف ودراسات عن الإمام الغزالي، ص: ١٩)
"Andai engkau melihat seorang lelaki diberikan berbagai karomah (keramat) hingga bisa terbang di awan, janganlah engkau tertipu olehnya, hingga engkau membuktikan bagaimana engkau mendapatinya di hadapan perintah dan larangan (dari Allah), bagaimana ia menjaga batasan-batasan (dari Allah) dan melaksanakan Syariah (-Nya)."
(Dr. 'Abdul Halim Mahmud, Abhats fi at-Tashowwuf wa Dirosat 'an al-Imam al-Ghozali, hal. 19)
084
SETIAP HARI JUM'AT JUGA MERUPAKAN HARI 'EID (HARI RAYA)
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu'anhu, "Aku mendengar Rosulullah ﷺ bersabda :
إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ يَوْمُ عِيدٍ فَلَا تَجْعَلُوا يَوْمَ عِيدِكُمْ يَوْمَ صِيَامِكُمْ إِلَّا أَنْ تَصُومُوا قَبْلَهُ أَوْ بَعْدَهُ
"Sesungguhnya Hari Jum'at adalah Hari 'Eid (Hari Raya), maka janganlah kalian jadikan Hari Raya kalian sebagai hari kalian berpuasa, kecuali jika kalian berpuasa sebelumnya atau setelahnya."."
(Hadits Riwayat Ahmad no.8012)
085
TIDAK MEMPERLIHATKAN PISAU KEPADA HEWAN YANG HENDAK DISEMBELIH
Dari Ibnu 'Abbas (rodhiyallaahu'anhuma), ia berkata, "Rosulullah ﷺ mengamati seseorang yang meletakkan kakinya di atas sisi Kambing dalam keadaan ia mengasah Pisaunya, sedangkan Kambing itu memandangnya. Kemudian Nabi ﷺ bersabda :
أَتُرِيْدُ أَنْ تَمِيْتَهَا مَوْتَات هَلاَ حَدَدْتَ شَفْرَتَكَ قَبْلَ أَنْ تَضْجَعَهَا.
"Apakah sebelum ini engkau hendak membunuhnya dengan beberapa kali kematian ?! Hendaklah pisaumu sudah diasah sebelum engkau membaringkannya !"."
(Hadits Riwayat al-Hakim [4/257]; al-Baihaqi [9/280]; 'Abdur-Rozaq no.8608)
086
NIAT SEBELUM MENYEMBELIH HEWAN QURBAN
واشترط الشافعية والحنابلة : أن تكون النية عند ذبح الأضحية؛ لأن الذبح قربة في نفسه. ويكفيه أن ينوي بقلبه، ولا يشترط أن يتلفظ بالنية بلسانه؛ لأن النية عمل القلب، والذكر باللسان دليل عليها.
"Kalangan Syafi'iyah dan Hanabilah mensyaratkan : hendaknya berniat sebelum menyembelih, karena menyembelih (hewan qurban) merupakan qurbah. Telah mencukupi bahwa niat adalah di hati. Tidak disyaratkan melafazkan niat dengan lisan, karena niat adalah amalan hati, dan pengucapan di lisan merupakan petunjuk bagi amalan di hati."
(al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 1/187)
087
WAKTU PENYEMBELIHAN
Rosulullah ﷺ bersabda :
وَكُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ ذَبْحٌ.
"Setiap hari-hari tasyriq merupakan waktu penyembelihan."
(Hadits Riwayat Ahmad No.16751; ath-Thobaroni dalam al-Mu'jam al-Kabir No.1583; al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubro No.10006, 19021; Berkata Imam al-Haytsami : rijaluhu mautsuqun / para periwayat haditsnya tsiqat [terpercaya]. [Majma' az-Zawaid, 3/251])
088
MENYEMBELIH SETELAH SHOLAT IED
Diriwayatkan oleh Jundab al-Bajali rodhiyallaahu'anhu :
شَهِدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى يَوْمَ أَضْحًى ثُمَّ خَطَبَ فَقَالَ مَنْ كَانَ ذَبَحَ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَلْيُعِدْ مَكَانَهَا وَمَنْ لَمْ يَكُنْ ذَبَحَ فَلْيَذْبَحْ بِاسْمِ اللَّهِ.
Aku melihat Rosulullah ﷺ Sholat pada 'Idul Adha, kemudian berkhutbah dan berkata : "Siapa yang menyembelih sebelum Sholat maka dikembalikan tempatnya, dan siapa yang belum menyembelih maka sembelihlah dengan menyebut nama Allah."
(Hadits Riwayat Bukhori No.6674; Muslim No.1960; ath-Thobaroni dalam al-Mu'jam al-Kabir No.1713; al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubro No.6058)
089
AZAB TAK SELALU KARENA DOSA-DOSA BESAR
Abu Bakr rodhiyallahu'anhu berkata :
إن الله يغفر الكبائر فلا تيئسوا، ويعذب على الصغائر فلا تغتروا.
"Sesungguhnya Allah (bisa saja) mengampuni (dosa-dosa) besar maka janganlah berputus asa, dan (bisa juga) mengazab atas (dosa-dosa) kecil maka janganlah tertipu."
(Syarh Shohih al-Bukhory, karya Ibnu Baththol, jilid 19 hlm. 267)
090
BANYAK TERJADI GEMPA BUMI
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh rodhiyallahu'anhu, beliau berkata, Rosulullah ﷺ bersabda :
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ.
"Tidak akan tiba hari Kiamat, hingga banyak terjadi Gempa bumi."
(Shohih al-Bukhori, kitab al-Fitan (XIII/81-82, al-Fat-h))
091
WAKIL-WAKIL IBLIS
al-Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rohimahullah berkata :
نُواب إبليس في الأرض وهم الذين يُثبِّطون الناس عن طلب العلم والتفقه في الدين، فهؤلاء أضرّ عليهم من شياطين الجن.
"Wakil-wakil Iblis di muka bumi, yaitu orang-orang yang menggembosi manusia dari menuntut 'ilmu dan mempelajari agama, mereka ini lebih membahayakan Manusia dibandingkan Para Syaithon dari golongan Jin."
(Miftah Daaris Sa'adah, jilid 1 hlm. 160)
092
'ADIL MENURUT PARA 'ULAMA
Syaikh Wahbah az-Zuhaili rohimahullah ta'ala menuturkan :
والعدل كما أجمع العلماء هو تنفيذ حكم الله.
(شيخ وهبة الزحيلي رحمه اللّٰه تعالى، الفقه الإسلامي وأدلته)
"Dan 'adil itu sebagaimana yang telah disepakati Para 'Ulama yaitu menerapkan Hukum Allah."
(Syaikh Wahbah az-Zuhaili rohimahullah ta'ala, al-Fiqhul-Islami wa Adillatuhu)
093
TIGA TAHAP YANG DITEMPUH
العلم ثلاثة أشبار من دخل. في الشبر الأول تكبر. والثاني تواضع. الثالث علم أنه ما يعلم.
"'Ilmu itu (ada) tiga tahapan (berdasarkan) dari hasilnya. Pada tahapan awal, (ia akan) sombong. Dan kedua, (ia akan) tawadhu'. Ketiga, (ia akan) tahu (bahwa) dirinya tidaklah berilmu."
(Ibnu Jama'ah, Tadzkirot as-Sami' wa al-Mutakallim fi Adab al-'Alim wa al-Muta'allim)
094
TIDAK BERTAUBAT SECARA MUTLAK
Ibnu Taimiyyah berkata :
من يعزم على ترك المعاصي في شهر رمضان دون غيره فليس هذا بتائب مطلقاً ولكنه تارك للفعل في رمضان.
"Barangsiapa bertekad meninggalkan maksiat di bulan Romadhon saja, tanpa bertekad di bulan lainnya, maka ia bukan seorang yang bertaubat secara mutlak, akan tetapi ia hanyalah sekedar orang yang meninggalkan perbuatan maksiat di bulan Romadhon."
(al-Majmu' al-Fatawa 10/743)
095
HAK ALLAH UNTUK DISEMBAH ADALAH BUKAN SAAT ROMADHON SAJA
قال بشر الحافي :
بئس القوم لا يعرفون لله حقاً إلاّ في
شهر رمضان. إنّ الصالح الـذي يتعبّد ويجتهد السنة كلها.
(لطائف المعارف لابن رجب 222)
Berkata Bisyr al-Haafi :
"Seburuk-buruk kaum (adalah yang) tidak mengetahui hak Allah (untuk disembah) kecuali di bulan Romadhon (saja). Sesungguhnya Orang Sholih (adalah yang) menghamba (kepada Allah) dan bersungguh-sungguh (dalam ketaatan kepada-Nya) sepanjang tahun."
(Lathoiful-Ma'arif li Ibni Rojab 222)
096
SUNNAH PUASA ENAM HARI DI BULAN SYAWWAL
Dari Abu Ayyub al-Anshori rodhiyallahu'anhu, Rosulullah ﷺ bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ.
"Siapa (yang) berpuasa Romadhon kemudian dilanjutkan (berpuasa) enam (hari) di bulan Syawwal, maka (ia) seperti berpuasa setahun penuh."
(Hadits Riwayat Muslim no.204)
097
HAKIKAT HARI RAYA 'IED
Imam al-Hasan al-Bashri rohimahullah berkata :
كُلُّ يَوْمٍ لَا يُعْصَى اللهُ فِيْهِ فَهُوَ عَيْدٌ، وَكُلُّ يَوْمٍ يَقْطَعُهُ الْمُؤْمِنُ فِيْ طَاعَةِ مَوْلَاهُ وَذِكْرِهِ وَشُكْرِهِ فَهُوَ لَهُ عَيْدٌ.
"Setiap hari (yang) tidak ada kedurhakaan (kepada) Allah (di dalamnya) maka hari itu adalah (hari raya) 'ied, dan setiap hari dimana Seorang Mukmin (tetap berada) dalam ketaatan (kepada) Penolongnya (yakni Allah) dan berdzikir kepada-Nya serta bersyukur kepada-Nya maka hari itu baginya adalah (hari raya) 'ied."
(al-Lathoif hal. 465)
098
'IDUL FITHRI ADALAH UNTUK SIAPA SAJA YANG KETAATANNYA BERTAMBAH
ليس العيد لمن لبس الجديد إنما العيد لمن طاعته تزيد.
"Bukanlah (Hari Raya) 'Ied itu untuk siapa saja (yang) berpakaian baru, akan tetapi (Hari Raya) 'Ied itu untuk siapa saja (yang) ketaatannya (kepada Allah) bertambah."
(Ibrohim al-Baijuri, Hasyiyah al-Bajuri 'ala Ibni Qosim al-Ghozi; Beirut : Dar al-Fikr, 1994; juz 1, hlm.331)
099
MENEGAKKAN LAILATUL-QODR
Rosulullah ﷺ bersabda :
وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
"Dan siapa (yang) menegakkan (sholat pada) Lailatul-Qodr (karena) Iman dan mengharap (ridho Allah), (akan) diampuni padanya apa-apa (yang) telah lalu dari dosa-dosanya."
(Hadits Riwayat Bukhori no.35,38,1802; Muslim no.760)
100
MEMBURU LAILATUL-QODR DI MALAM KE-27
Dari Ibnu Abbas rodhiyallahu'anhu, ia berkata :
أن رجلا أتى النبي فقال : يا نبي الله، إني شيخ كبير عليل يشق علي القيام، فأمرني بليلة، لعل الله يوفقني فيها لليلة القدر. قال : عليك بالسابعة.
Datang seorang laki-laki kepada Rosulullah kemudian mengadu, "Ya Nabiyallaah... Sesungguhnya aku laki-laki tua yang berat menjalankan qiyam. Maka perintahkanlah aku (untuk fokus) pada (satu) malam, Semoga Allah mempertemukanku pada malam itu dengan (pahala) lailatul-qodr." Berkata Nabi ﷺ, "Hendaknya engkau (mencari) di (malam) ke tujuh (dari sepuluh malam terakhir, yakni malam ke dua puluh tujuh).".
(Hadits Riwayat Ahmad 1/240)
101
MAKSIMAL BERAMAL MENJELANG AKHIR ROMADHON
قال ابن رجب رحمه الله :
ألا و إن شهركم قد أخذ في النقص، فزيدوا أنتم في العمل.
(لطائف المعارف ص ٢٦٢)
Berkata Ibnu Rojab rohimahullah :
"Ketahuilah bahwa bulan kalian (Romadhon) terus berkurang, maka tambahlah frekuensi amalan kalian !"
(Lathoiful Ma'arif 262)
102
SEBERAPA SIAPKAH KONDISIMU MENGHADAPI LAILATUL-QODR ?
Berkata al-Imam Ibnul-Qoyyim rohimahullah :
لو كانت ليلة القدر ليلة واحدة بالسنة لقمت السنة حتى أدركها، فمـا بالك بعشر ليـال.
"Seandainya malam Lailatul-Qodri itu ada di satu malam dalam setahunnya maka aku akan menegakkan malam selama setahun hingga aku mendapatkannya, maka bagaimana lagi kondisimu yang ternyata ia berada di sepuluh malam terakhir."
(Bada'iul Fawaid 1/55)
103
KHATAM KURANG DARI TIGA HARI TIDAK AKAN MEMAHAMI AL-QUR'AN
Dari 'Abdullah ibn Amir ibn Ash rodhiyallahu'anhu ia berkata, Rosulullah ﷺ bersabda :
لَا يَفْقَهُ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ فِي أَقَلَّ مِنْ ثَلَاثٍ.
"Tidak (akan) memahami siapa saja yang membaca (mengkhatamkan) al-Qur'an pada kurang dari tiga (hari)."
(Hadits riwayat Abu Dawud dalam Kitab ash-Sholah II/116, no.1394; at-Tirmidzi V/182, no.2949; an-Nasa'i dalam al-Kubro 8067; ad-Darimi 1493; Ibnu Syaibah II/384; Ibnu Hibban sebagaimana dalam Kitab al-Ihsan 758; Abdurrozaq 5958; ath-Thoyalisi 2275; Ibnu Majah no. 1347; Ahmad II/164, 165, 189, 193, 195; al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab 2168; dan Firyabi dalam Fadhoilul-Qur'an 142-145)
104
AL-QUR'AN BUKAN SEKEDAR UNTUK DIBACA NAMUN WAJIB DIAMALKAN DAN DITERAPKAN
Imam al-Hasan al-Bashri -rohimahullah- berkata :
"al-Qur'an itu diturunkan untuk diamalkan, tetapi banyak manusia yang menganggap membaca al-Qur'an sebagai amal."
Dengan kata lain, mereka hanya mencukupkan diri dengan membacanya saja dan tidak mengamalkan isinya.
(Ibnu al-Jauzy, Talbis Iblis, Bab.VI)
105
KHIANAT & DUSTA ADALAH DI LUAR KEWAJARAN
Sa'ad ibn Abi Waqqosh rodhiyallahu'anhu berkata :
الْمُؤْمِنُ يُطْبَعُ عَلَى الْخِلالِ كُلِّهَا إِلا الْخِيَانَةَ وَالْكَذِبَ.
"Seorang Mu'min tabiatnya memiliki semua kekurangan, kecuali sifat Khianat dan Dusta."
(Shohih, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam kitab al-Imam, no. 81)
106
HUKUMAN BAGI PARA PENCELA ALLAH ﷻ MENURUT MADZHAB MALIKI
al-Qodhi ‘Iyâdh rohimahullah berkata :
"Tidak ada khilaf bahwa pencela Allâh Azza wa Jalla dari kalangan Kaum Muslimin adalah Kafir, halal darahnya."
Kemudian al-Qodhi 'Iyâdh rohimahullah menukil pernyataan Imam Mâlik rohimahullah :
"Siapa yang menistakan Allâh Azza wa Jalla dari kaum Muslimin, dibunuh tanpa dimintai taubat."
(asy-Syifâ` 2/1047)
107
TIDUR SAAT KHOTIB BERKHUTBAH
Muhammad ibn Sirin (tabi'in) -rohimahullah- berkata :
كانوا يكرهون النوم والإمام يخطب ويقولون فيه قولا شديدا.
Mereka (para shohabat) membenci orang yang tidur ketika imam sedang berkhutbah. Mereka mencela dengan celaan yang keras.
قال ابن عون: ثم لقيني بعد ذلك فقال: تدري ما يقولون ؟
Berkata Ibnu 'Aun : "saya bertemu lagi dengan Ibnu Sirin. Beliau pun bertanya, "Apa komentar shohabat tentang mereka ?"
قال: يقولون مثلهم كمثل سرية أخفقوا.
Ibn Sirin mengatakan : "Mereka (para shohabat) berkata, orang semisal mereka (yang tidur ketika mendengarkan khutbah) seperti pasukan perang yang gagal (tidak menang dan mendapatkan ghonimah)."
(Tafsir al-Qurthubi 18/117, Darul Kutub al-Mishriyyah, Kairo, cet.II, Syamilah)
108
PADA HAKIKATNYA DIA KALAH
Imam al-Ashma'iy rohimahullah berkata, seorang Arab Badui pernah berpesan kepada anaknya :
يَا بُنَيَّ ، إِنَّ الْغَالِبَ بِالْشَر، هُوَ الْمَغْلُوْب.
"Wahai anakku, sesungguhnya Seorang yang menang dengan cara yang buruk, pada hakikatnya dia kalah."
(Imam Ahmad, al-'Ilal wa Ma'rifah ar-Rijal, hlm. 301)
109
LIMA SIFAT SAHABAT PILIHAN
Ibnu Qudamah al-Maqdisi rohimahullah berkata :
وفى جملة، فينبغى أن يكون فيمن تؤثر صحبته خمس خصال : أن يكون عاقلاً حسن الخلق غير فاسق اي معروف بالصلاح ولا مبتدع ولا حريص على الدنيا.
"Secara umum, hendaknya Orang yang engkau pilih menjadi Sahabat memiliki lima sifat berikut; Orang yang berakal, memiliki akhlaq baik, bukan Orang Fasiq (dikenal dengan kebaikan), bukan Ahli Bid'ah, dan bukan Orang yang rakus terhadap Dunia."
(Mukhtashor Minhaajul-Qosidin, 99)
110
TIGA MACAM HAKIM
عَنْ بُرَيْدَةَ رضي الله عنه قَالَ :
قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم :
اَلْقُضَاةُ ثَلَاثَةٌ :
اِثْنَانِ فِي اَلنَّارِ, وَوَاحِدٌ فِي اَلْجَنَّةِ.
رَجُلٌ عَرَفَ اَلْحَقَّ, فَقَضَى بِهِ, فَهُوَ فِي اَلْجَنَّةِ.
وَرَجُلٌ عَرَفَ اَلْحَقَّ, فَلَمْ يَقْضِ بِهِ, وَجَارَ فِي اَلْحُكْمِ, فَهُوَ فِي اَلنَّارِ.
وَرَجُلٌ لَمْ يَعْرِفِ اَلْحَقَّ, فَقَضَى لِلنَّاسِ عَلَى جَهْلٍ, فَهُوَ فِي اَلنَّارِ.
رَوَاهُ اَلْأَرْبَعَةُ,وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ.
(بلوغ المرام من ادلة الاحكام - كِتَاب اَلْقَضَاء)
Dari Buroidah Rodhiyallahu'anhu, bahwa Rosulullah ﷺ bersabda : "Hakim (Qudhot) itu ada tiga; dua orang di neraka dan seorang lagi di surga. Seorang yang tahu kebenaran dan ia memutuskan dengannya, maka ia di Surga; seorang yang tahu kebenaran, namun ia tidak memutuskan dengannya, maka ia di Neraka; dan seorang yang tidak tahu kebenaran dan ia memutuskan untuk masyarakat dengan ketidaktahuan, maka ia di Neraka."
Riwayat Imam Empat, dan dishohihkan oleh al-Hakim.
(Kitab Bulughul Marom - Ibnu Hajar al-Asqolani ; Bab Memutuskan Perkara)
111
MENGANGKAT AL-IMAM AL-A'DZOM (IMAM AGUNG / KHOLIFAH) ADALAH FARDHU KIFAYAH SEPERTI PERADILAN
Imam Zakariya ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Zakariya al-Anshoriy* menyatakan :
(فصل) في شروط الامام الاعظم، وفي بيان طرق انعقاد الامامة، وهي فرض كفاية كالقضاء.
"(Pasal) tentang syarat-syarat Imam Agung (Kholifah), dan penjelasan metode in'iqod Imamah (Khilafah), dan ia adalah fardhu kifayah seperti al-Qodlo' (peradilan)."
(Imam Zakariya ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Zakariya al-Anshoriy, Fath al-Wahab bi Syarh Minhaj al-Thulaab, juz 2/268)
*) Imam Zakariya ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Zakariya al-Anshoriy termasuk Ulama bermadzhab Syafi'iy.
112
ANJURAN UNTUK SERING MENYEMBUNYIKAN AMAL SHOLIH
قال الإمام مالك رحمه الله :
من أحب أن تفتح له فرجة في قلبه وينجو من غمرات الموت وأهوال القيامة فليكن عمله في السر أكثر منه في العلانية.
(ترتيب المدارك ٢-١)
Berkata Imam Malik rohimahullah :
"Siapa yang suka agar dilapangkan hatinya, serta terselamatkan dari kesengsaraan menjelang kematian, dan ketakutan (terhadap) hari kiamat, maka hendaklah amalan kebaikannya secara sembunyi-sembunyi lebih banyak daripada amal kebaikannya secara terang-terangan."
(Tartiibul-Madaarik 1/2)
113
SIKAP WARO' SHOHABAT ABU DZAR TERHADAP HARTA
al-Hafidz Ibnu Rojab al-Hanbali rohimahullah menuturkan :
ودخل رجل على أبي ذر، فجعل يقلب بصره في بيته، فقال :
يا أبا ذر أين متاعكم ؟
قال :
إنا لنا بيتا نوجه إليه،
قال :
إنه لا بد لك من متاع ما دمت هاهنا،
قال :
إن صاحب المنزل لا يدعنا فيه.
Dan telah masuk seseorang ke Rumah Abu Dzar (rodhiyallahu'anhu), maka ia memperhatikan kondisi rumahnya, lalu berkata :
"Wahai Abu Dzar, dimanakah barang-barangmu ?"
Berkata (Abu Dzar) :
"Sesungguhnya untuk kami Rumah (di Surga) yang tujuan (kami adalah) ke arah tersebut."
Berkata (orang tersebut) :
"(engkau) semestinya memiliki barang-barang selama engkau di (dunia) sini."
Berkata (Abu Dzar) :
"Sesungguhnya Pemilik tempat (Dunia) ini (Allah) tidak menyia-nyiakan kami di sini."
(Jaami' al-'Uluum wal-Hikam, 397)
114
SYARAT MERAIH TAUFIQ
al-Imam Ibnu Katsir rohimahullah berkata :
فإن من اتَّقى الله بفعل أوامره وترك زواجره، وُفِّق لمعرفة الحق من الباطل.
"Maka sesungguhnya siapa saja yang bertaqwa kepada Allah dengan cara melakukan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya, dia akan diberi taufiq untuk mengetahui kebenaran dan kebatilan."
(Tafsir Ibnu Katsir, jilid 4 hlm. 43)
115
PARA TOKOH YANG MENGAJAK KEPADA KESESATAN
Dari Abu Dzar dia berkata, "Dahulu aku pernah berjalan bersama Rosulullah ﷺ, lalu beliau bersabda :
لَغَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي عَلَى أُمَّتِي
"Sungguh, bukanlah Dajjal yang paling aku takutkan atas umatku."
Beliau mengatakannya tiga kali. Maka aku pun bertanya,
يَا رَسُولَ اللهِ، مَا هَذَا الَّذِي غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُكَ عَلَى أُمَّتِكَ ؟
"Wahai Rosulullah, apakah selain Dajjal yang paling Engkau takutkan atas umatmu ?"
Beliau menjawab :
أَئِمَّةً مُضِلِّينَ
"Para tokoh yang menyesatkan."."
(Musnad Ahmad [35/222])
116
BATINNYA TAK SEINDAH DZOHIRNYA
وكان عيسى عليه السلام يقول :
مثل علماء السوء مثل قناة الحش ظاهرها جص وباطنها نتن.
(قوت القلوب - إحياء علوم الدين)
Nabi 'Isa 'alayhis-salaam bersabda :
"Perumpamaan 'Ulama Suu' itu seperti Qonatul-Hasy*, bagian yang nampak berupa lapisan bangunan, sementara bagian dalamnya busuk."
(Quutul-Quluub, Ihyaa' 'Ulumuddiin)
*) Qonatul-Hasy = Tempat Pembuangan / WC / Septic-Tank
117
MASUKNYA HIDAYAH DARI TIGA PINTU
قال ابن القيم :
إن الهدى يدخل إلى العبد من ثلاثة أبواب، مما يسمعه بأذنه ويراه بعينه ويعقله بقلبه.
Berkata Ibnul-Qoyyim :
"Sesungguhnya petunjuk itu masuk kepada seorang hamba dari tiga pintu, dari apa yang didengarnya dengan telinganya, dan yang dilihatnya dengan matanya, dan yang dipahaminya dengan hatinya."
('Ijtima' al-Juyusy al-Islamiyyah, hal.63)
118
BILA ULAMA JATUH MAKA DUNIA PUN JATUH
Imam Abu Hanifah pernah memberi nasihat kepada anak kecil, "Hati-hatilah, agar engkau tidak jatuh ke lumpur."
Anak kecil itu pun membalas nasihat Imam besar itu dengan nasihat, "Hati-hatilah engkau, agar engkau juga tidak terjatuh, karena jika Orang 'Alim yang jatuh bisa membuat dunia pun jatuh."
Setelah itu, beliau pun tidak berani mengeluarkan fatwa, kecuali setelah mempelajarinya selama sebulan penuh dengan murid-muridnya.
(Ibnu 'Abidin - Muqoddimah Hasyiyah Ibnu 'Abidin)
119
TERGESA-GESA BERFATWA (DENGAN HAWA NAFSU)
Dari Ibn Wahb, ia mengatakan telah mendengar Imam Malik -rohimahullah- berkata :
الْعَجَلَةُ فِي الْفَتْوَى نَوْعٌ مِنَ الْجَهْلِ وَالْخُرْقِ.
"Ketergesa-gesaan dalam berfatwa merupakan jenis kebodohan dan kebingungan."
(Ahmad al-Bayhaqi, al-Madkhol ilâ al-Sunan al-Kubro’, Kuwait : Dâr al-Khulafâ’, hlm. 437, atsar no. 817)
120
CARA SELAMAT DARI CELAAN DAN GANGGUAN MANUSIA
Imam Ahmad ibn Hanbal rohimahullah ditanya :
كيف السبيل إلى السلامة من الناس ؟
"Bagaimana cara selamat dari Manusia ?"
Beliau menjawab :
تعطيهم ولا تأخذ منهم، يؤذونك ولا تؤذهم، تقضي مصالحهم ولا تكلفهم بقضاء مصالحك.
"Berilah mereka dan janganlah mengambil (apapun) dari mereka, (saat) engkau disakiti dan janganlah membalas menyakiti mereka, penuhi kebutuhan mereka dan janganlah membebani mereka dengan memenuhi kebutuhanmu."
(Siyaaru A'lamin-Nubala', 11/12)
121
TERSESAT BAGAIKAN KAUM TERDAHULU
Dari Abu Sa'id al-Khudri rodhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rosulullah ﷺ bersabda :
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ, قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ.
"Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga jika mereka masuk ke lubang Dhobb, pasti kalian pun akan mengikutinya." Kami (para Shohabat) berkata, "Wahai Rosulullah, apakah (yang dimaksud adalah) Yahudi dan Nashroni ?" Beliau menjawab, "Maka siapa (lagi) ?"
(Hadits Riwayat Muslim no. 2669)
122
BAHKAN LAUT PUN INGIN MEMBINASAKAN MANUSIA KARENA KEDZOLIMAN YANG DILAKUKANNYA
Diriwayatkan dalam Hadits Qudsi sebagai berikut :
مَا مِنْ يَوْمٍ إِلَّا وَالْبَحْرُ يَسْتَأْذِنُ رَبَّهُ أَنْ يُغْرِقَ بَنِي آدَمَ، وَالْمَلَائِكَةُ تَسْتَأْذِنُهُ أَنْ تُعَاجِلَهُ وَتُهْلِكَهُ، وَالرَّبُّ تَعَالَى يَقُولُ : دَعُوا عَبْدِي، فَأَنَا أَعْلَمُ بِهِ.
(وذكره ابن القيم أيضاً من روايته في مدارج السالكين ج ١/٤٣٢-٤٣٣)
"Tidak ada dari satu hari (pun) kecuali laut memohon izin kepada Robb-nya untuk menenggelamkan Bani Adam (manusia), dan Malaikat pun memohon izin kepada-Nya untuk menyegerakan dan membinasakannya. Dan Robb Ta'ala berfirman : "Biarkanlah hamba-Ku, maka Aku Maha Tahu tentang mereka."."
(dan disebutkan Ibnu Qoyyim juga dari riwayatnya di Madarijus-Salikin, Juz I/432-433)
123
KEUTAMAAN SHOLAT MALAM
Abu Huroiroh rodhiyallahu'anhu berkata, bahwa Rosulullah ﷺ bersabda :
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ.
“Sholat yang utama setelah Sholat Wajib adalah Sholat Malam.”
(Hadits Riwayat Muslim, kitab ash-Shiyaam bab Fadhli Shoumil Muharrom, no. 1163)
124
IBARAT SATU BANGUNAN
وعن أبي موسى رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
"المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضًا"
وشبك بين أصابعه.
(متفق عليه)
Dan dari Abu Musa rodhiyallahu'anhu beliau berkata, bersabda Rosulullah ﷺ :
"Mu'minin bagi Mu'minin (lainnya) bagaikan batu-bata pada bangunan, masing-masing menguatkan sebagian yang lain." Dan (kemudian) beliau mengaitkan antar jari-jemarinya (mengilustrasikan). (Mutaffaq 'Alayh)
(Riyadhush-Sholihin I/222)
125
AHLI IBADAH YANG BURUK AGAMANYA
al-'Allamah Hamad ibn Atiq rohimahullah berkata :
فلو قدر أن رجلاً يصوم النهار ويقوم الليل ويزهد في الدنيا كلها، وهو مع ذلك لا يغضب ولا يتمعر وجهه ويحمر لله، فلا يأمر بالمعروف ولا ينهى عن المنكر، فهذا الرجل من أبغض الناس عند الله وأقلهم ديناً؛ وأصحاب الكبائر أحسن حالا عند الله منه.
"Seandainya seseorang banyak berpuasa di siang hari dan banyak mengerjakan sholat malam serta zuhud terhadap dunia semuanya, namun bersamaan itu dia tidak marah, tidak berubah wajahnya dan tidak memerah karena Allah, lalu dia tidak menyuruh yang ma'ruf dan tidak pula melarang kemungkaran, maka orang semacam ini termasuk orang yang paling dibenci oleh Allah dan paling rendah agamanya, dan para pelaku dosa-dosa besar lebih baik keadaannya di sisi Allah dibandingkan orang semacam ini."
(ad-Durorus-Saniyyah, jilid 8 hal. 78)
126
APAKAH LAYAK ORANG-ORANG KAFIR SELAMAT DARI LISANMU ? SEMENTARA SAUDARAMU SESAMA MUSLIM TIDAK SELAMAT DARI LISANMU ?
Sufyan ibn Husain berkata, “Aku pernah menyebutkan kejelekan seseorang di hadapan Iyas ibn Mu’awiyyah.
Beliaupun memandangi wajahku seraya berkata, “Apakah kamu pernah ikut memerangi bangsa Romawi ?” Aku menjawab, “Tidak”.
Beliau bertanya lagi, “Kalau memerangi bangsa Sind, Hind (India) atau Turki ?” Aku juga menjawab, “Tidak”.
Beliau berkata, “Apakah layak, bangsa Romawi, Sind, Hind dan Turki selamat dari kejelekan (lisan)-mu sementara saudaramu yang muslim tidak selamat dari kejelekan (lisan)-mu ?”
Setelah kejadian itu, aku tidak pernah mengulangi lagi berbuat seperti itu”.
(Lihat Kitab Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir [XIII/121])
APAKAH LAYAK ORANG-ORANG KAFIR SELAMAT DARI LISANMU ? SEMENTARA SAUDARAMU SESAMA MUSLIM TIDAK SELAMAT DARI LISANMU ?
Sufyan ibn Husain berkata, “Aku pernah menyebutkan kejelekan seseorang di hadapan Iyas ibn Mu’awiyyah.
Beliaupun memandangi wajahku seraya berkata, “Apakah kamu pernah ikut memerangi bangsa Romawi ?” Aku menjawab, “Tidak”.
Beliau bertanya lagi, “Kalau memerangi bangsa Sind, Hind (India) atau Turki ?” Aku juga menjawab, “Tidak”.
Beliau berkata, “Apakah layak, bangsa Romawi, Sind, Hind dan Turki selamat dari kejelekan (lisan)-mu sementara saudaramu yang muslim tidak selamat dari kejelekan (lisan)-mu ?”
Setelah kejadian itu, aku tidak pernah mengulangi lagi berbuat seperti itu”.
(Lihat Kitab Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir [XIII/121]
127
MENGENALI KEBENARAN
al-Harits ibn Hauth berkata kepada ‘Ali, "Apakah engkau mengira, kami menganggap Tholhah dan az-Zubair berada dalam kebatilan (saat perang jamal) ?" Maka, ‘Ali -rodhiyallahu' anhu- menjawab, "Wahai Harits (tampaknya) itu masih kabur bagimu. Sesungguhnya kebenaran tidak diketahui dari tokoh (rijal) nya, tapi kenalilah kebenaran itu sendiri, maka engkau akan mengetahui orangnya." (al-Qurthubi, al-Jami', Juz I/340)
128
BERSUSAH PAYAH HANYA UNTUK DUNIA
Mu'awiyah berkata, "Adapun Abu Bakr adalah orang yang tidak memburu dunia dan dunia tidak memburunya, sedangkan 'Umar dunia menyukainya namun dia tidak menyukainya. Sedangkan kita pontang-panting dengan pundak kita untuk perut kita." (HR. Zubair ibn Bakkar dalam kitabnya al-Muwaffaqiyyat).
(Imam asy-Syuyuthi; Kitab Tarikh Khulafa'; Bab II : Khulafa’urrosyidin)
129
DUNIA BESERTA ISINYA
Harun ibn Zaid menceritakan :
سئل الحسن ، يعني البصري ، عن قوله تعالى : ( ثمنا قليلا ) قال : الثمن القليل الدنيا بحذافيرها.
Ditanyakan (persoalan kepada) Hasan, yakni al-Bashri, tentang Firman (Allah) Ta'ala, (tentang) "Harga yang rendah" (dalam QS al-Baqoroh ayat 41 dan QS al-Maidah ayat 44), maka beliau berkata, "Harga yang rendah (adalah) Dunia beserta isinya."
(Tafsir Ibnu Katsir, 1/243)
130
MENJADI 'ALIM KARENA AMANAH DENGAN 'ILMUNYA
Berkata Abu Darda' rodhiyallahu'anhu :
لَا تَكُونُ عَالِمًا حَتَّى تَكُونَ مُتَعَلِّمًا ، وَلَا تَكُونُ بِالْعِلْمِ عَالِمًا حَتَّى تَكُونَ بِهِ عَامِلًا.
"Tidaklah (seseorang) menjadi Orang berilmu hingga (ia) menjadi Orang yang belajar (terlebih dahulu), dan tidaklah dengan 'ilmu (ia menjadi) Orang berilmu hingga (ia) menjadikan padanya amalannya (sesuai ilmunya)."
(Sunan ad-Darimi, Bab man qoola : al-'ilmul-Khosyatu wa Taqwa, 296)
131
MUKMIN & MUNAFIQ
Dari Abu Huroiroh, beliau berkata, Rosulullah ﷺ bersabda :
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ الزَّرْعِ لَا تَزَالُ الرِّيحُ تُمِيلُهُ، وَلَا يَزَالُ الْمُؤْمِنُ يُصِيبُهُ الْبَلَاءُ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ كَمَثَلِ شَجَرَةِ الْأَرْزِ لَا تَهْتَزُّ حَتَّى تَسْتَحْصِدَ.
"Perumpamaan (seorang) Mukmin seperti tanaman, senantiasa angin menerpanya, dan senantiasa Mukmin ditimpa cobaan. Dan perumpamaan (seorang) Munafiq seperti Pohon Cedar, tidak digoyang hingga dipanen."
(Shohih Muslim no.5029)
132
BERSATU DI JALAN ALLAH
asy-Syaukani berkata :
"Allah memerintahkan mereka bersatu di atas landasan Diinul-Islam, atau kepada al-Qur'an. dan melarang mereka dari perpecahan yang muncul akibat perselisihan di dalam Agama."
(Fathul-Qodir 1/367)
133
BERGERAK SESUAI RASA CINTA & BENCI KARENA ALLAH & ROSUL-NYA
al-Hafidz Ibnu Rojab al-Hanbali berkata :
فمن أحب الله ورسوله محبة صادقة من قلبه أوجب له ذلك أن يحب بقلبه ما يحبه الله ورسوله ويكره ما يكرهه الله ورسوله ويرضى بما يرضى الله ورسوله ويسخط ما يسخطه الله ورسوله وأن يعمل بجوارحه بمقتضى هذا الحب والبغض.
"Maka siapa (yang) mencintai Allah dan Rosul-Nya (dengan) cintanya (yang) tulus dari hatinya, ia akan memaksa dirinya untuk mencintai dengan hatinya apa-apa saja (yang) dicintai Allah dan Rosul-Nya, dan membenci apa-apa saja (yang) dibenci Allah dan Rosul-Nya, dan ridho dengan apa-apa saja (yang) diridhoi Allah dan Rosul-Nya, dan tak meridhoi apa-apa saja yang tak diridhoi Allah dan Rosul-Nya, dan beramal dengan berbagai bagian tubuhnya (sesuai rasa) cinta dan bencinya ini."
(Jami'ul-'Ulum wal-Hikam, Juz 3, hlm.53)
134
TIDAK ADA OBAT BAGI PENOLAK HIDAYAH
al-Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rohimahullah berkata :
إنّ الجاهل إذا عَرَف وعَلِم فهو قريبٌ إلى الانقياد والاتباع، وأما المعاند فلا دواء فيه.
"Sesungguhnya Orang yang bodoh jika telah mengerti dan mengetahui, maka dia akan mudah tunduk dan mengikuti kebenaran, adapun orang yang suka menentang maka tidak ada obat baginya."
(Miftah Daaris Sa'adah, Jilid 1 hlm. 332)
135
MUNAFIQ YANG BERILMU
قال عمر رضي الله عنه :
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى هَذِهِ الْأُمَّةِ الْمُنَافِقُ الْعَلِيمُ،
قِيلَ : وَكَيْفَ يَكُونُ منافقاً عليماً ؟
قَالَ : عَالِمُ اللِّسَانِ، جَاهِلُ الْقَلْبِ وَالْعَمَلِ.
(إحياء علوم الدين, ١/٥٩)
Berkata 'Umar rodhiyallahu'anhu :
"Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan terhadap umat ini adalah Orang Munafiq yang berilmu."
(Para Shohabat) bertanya :
"dan bagaimana bisa seseorang itu menjadi Munafiq yang berilmu ?"
Beliau berkata (menjawab) :
"(yaitu) orang yang pandai bicaranya (layaknya seorang 'alim), (namun) jahil hati dan perilakunya."
(Ihyaa' Ulumiddin, 1/59)
136
MENCINTAI ALLAH DENGAN SEPENUH HATI DAN MENCINTAI MAKHLUKNYA DENGAN KADAR YANG SEWAJARNYA
Berkata asy-Syaikh 'Abdul-Qodir al-Jailani :
"Celaka kamu ! Kamu mengaku mencintai Allah ta'ala namun kamu mencintai selain-Nya. Dia itu bersih, sedang yang lain keruh. Jika kamu membuat keruh yang bersih dengan mencintai yang lain, Dia akan mengeruhkanmu. Dia akan memperlakukanmu seperti yang Dia lakukan kepada Nabi Ibrohim dan Nabi Ya'qub, dimana saat keduanya condong kepada anak mereka, Dia menguji keduanya dengan anak tersebut. Begitu pula yang terjadi pada Nabi kita, Muhammad ﷺ. Ketika beliau condong kepada kedua cucunya, Jibril 'alayhissalaam mendatanginya seraya bertanya, "Apakah kamu mencintai keduanya ?" "Ya", jawab Nabi. Jibril berkata, "Yang satu akan diracun, sedang yang satunya lagi akan dibunuh." Beliau pun mengeluarkan kedua cucunya tersebut dari hati beliau dan menghabiskan semua waktunya untuk Allah. Rasa bahagia dengan datangnya kedua cucunya berubah menjadi perasaan sedih. Dia merasa cemburu kepada hati para Nabi, Wali, dan Hamba-Nya yang Sholih."
(Syaikh 'Abdul-Qodir al-Jailani; Kitab Fathur-Robbani wa Faydhur-Rohmani; Bab.46)
137
KERABAT DEKAT
Imam ‘Ali rodhiyallahu’anhu berkata :
“Kerabat dekat adalah yang didekatkan oleh rasa cinta walaupun nasabnya jauh, sedangkan orang jauh adalah yang dijauhkan oleh permusuhan meskipun dekat nasabnya. Tidak ada satupun yang lebih dekat daripada tangan kepada jasad. Sesungguhnya jika tangan rusak, maka dia akan dipotong, dan jika dia dipotong maka akan terputus.” (Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim)
(Imam as-Suyuthi; Kitab Tarikh Khulafa'; Bab II : Khulafa’ur-rosyidin)
138
RIDHO MANUSIA ITU MEMBINASAKAN
al-Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisy rohimahullah berkata :
واعلم أن أكثر الناس إنما هلكوا لخوف مذمة الناس وحب مدحهم، فصارت حركاتهم كلها على ما يوافق رضى الناس، رجاء المدح وخوفاً من الذم، وذلك من المهلكات فوجبت معالجته.
"Ketahuilah bahwa kebanyakan Manusia hanyalah binasa karena takut terhadap celaan Orang Lain dan senang pujian mereka, sehingga gerak-gerik mereka semuanya menyesuaikan ridho Manusia karena mengharapkan pujian dan takut celaan, dan hal itu termasuk hal-hal yang membinasakan, sehingga wajib menghilangkannya."
(Mukhtashor Minhajil-Qoshidin, hlm. 212)
139
SALAH SATU TANDA HIDUPNYA KEIMANAN
al-Imam Ibnu Rojab al-Hanbaly rohimahullah berkata :
إذا كان الإنسان تسوؤه سيئته ويعمل لأجلها عملا صالحا، كان ذلك دليلا على إيمانه.
"Jika seseorang merasa sedih karena dosanya dan dia beramal sholih untuk menghapusnya, maka itu merupakan bukti atas keimanannya."
(Fathul-Bary, jilid 3 hlm. 28)
140
AMALAN PARA KESATRIA
al-Imam Sufyan ats-Tsaury rohimahullah berkata :
عليك بعمل الأبطال : الكسب من الحلال والإنفاق على العيال.
"Hendaknya engkau melakukan perbuatan Para Kesatria; yaitu usaha yang halal dan mencukupi kebutuhan keluarga."
(Shohih, Kitab al-'Iyal, karya Ibnu Abid Dunya, no. 23)
141
PERBANYAK MENGINGAT PEMUTUS KENIKMATAN
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ.
Dari Abu Huroiroh (beliau) berkata, "Bersabda Rosulullah ﷺ, "Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yakni kematian."."
(Hadits Riwayat Ibnu Majah, no. 4.258; at-Tirmidzi; an-Nasa'i; dan Ahmad)
142
KECENDERUNGAN YANG BURUK
Imam 'Ali rodhiyallahu'anhu berkata :
الناس أعداء ما جهلوا.
"Manusia itu (cenderung) memusuhi apa yang mereka tidak ketahui."
(Abu Manshur asy-Sya'labi (w.429 H), Kitab al-I'jaz wal i-jaz)
143
MENGADU DOMBA MANUSIA
al-Hafizh Ibnu 'Abdil Barr al-Maliki rohimahullah berkata :
والتحريش بين البهائم مكروه، والتحريش بين الآدميين حوب كبير، وأبغض الخلق إلى الله وأبعدهم من الرسول صلى الله عليه وسلم؛ المشاؤون بالنميمة، المفرّقون بين الأحبة، الملتمسون لأهل البرِّ العثرات
"... dan mengadu antar binatang itu dibenci, dan mengadu domba antar Bani Adam (manusia) itu dosa besar, dan orang yang paling dibenci oleh Allah dan paling jauh dari Rosulullah ﷺ adalah orang yang berjalan kesana kemari sambil mengadu domba, memecah belah orang-orang yang tadinya saling mencinta, mencari-cari kesalahan orang-orang baik."
(al-Kaafi fi Fiqhi Ahli al-Madinah 2/1144)
144
TIDAK ADA PERBEDAAN PENDAPAT PADA MADZHAB IMAM YANG EMPAT TENTANG MURTADNYA PENISTA ISLAM DARI KALANGAN MUSLIM
Syaikhul-Islam rohimahullah berkata :
"Penista Agama apabila Muslim, maka menjadi Kafir dan dibunuh tanpa ada perbedaan pendapat padanya. Ini adalah Madzhab Imam yang Empat dan yang lainnya. Diantara Ulama yang menukilkan ijma’ ini adalah Ishâq ibn Rohuyah dan selainnya."
(as-Shorimul-Maslûl, hlm. 10)
145
UNTUK YANG TIDAK MENDAPATKAN LEZATNYA IMAN
Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullah berkata :
من رأى أنه لا ينشرح صدره، ولا يحصل له حلاوة الإيمان، ونور الهداية، فليكثر التوبة والإستغفار.
"Siapa yang merasa dadanya tidak lapang, tidak mendapatkan kelezatan iman dan cahaya hidayah, maka hendaklah dia memperbanyak taubat dan istighfar."
(Majmu’ul-Fatawa, jilid 5 hlm. 62)
146
KEADAAN MANUSIA YANG LALAI
al-Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rohimahullah berkata :
والعجب كل العجب من حال أكثر الناس: كيف ينقضي الزمان، وينفذ العمر، والقلب محجوب عن الله والدار الآخرة، وخرج من الدنيا كما دخل إليها وما ذاق أطيب ما فيها، بل عاش عيش البهائم، وانتقل منها انتقال المفاليس، فكانت حياتُه عجزا، وموتهُ كمداً، ومعادهُ حسرة وأسفاً.
"Perkara yang sangat aneh sekali dari keadaan mayoritas manusia : bagaimana zaman terus berlalu dan umur semakin habis, namun hati tetap tertutupi dari Allah dan negeri akhirat, dan dia meninggalkan dunia ini sebagaimana ketika memasukinya dalam keadaan tidak merasakan sesuatu yang terbaik yang ada padanya, bahkan dia hidup seperti hidupnya binatang, dan meninggalkannya seperti perginya orang-orang yang bangkrut, sehingga hidupnya kelemahan, kematiannya penderitaan, dan tempat kembalinya penuh penyesalan dan kesedihan."
(Thoriqul-Hijrotayn, hlm. 385)
147
KEADAAN JIWA DI PAGI HARI DITENTUKAN DARI SHOLATNYA DI MALAM HARI
Rosulullah ﷺ bersabda :
يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ: عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيْلٌ فَارْقُدْ! فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللهَ اِنْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ اِنْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى اِنْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَأَصْبَحَ نَشِيْطًا طَيِّبَ النَّفْسِ، وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيْثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ.
“Syaithon mengikat di pangkal kepala seseorang darimu saat ia tidur dengan tiga ikatan yang pada masing-masingnya tertulis, ‘Malammu sangat panjang, maka tidurlah!’ Bila ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka satu ikatan lepas. Bila ia berwudhu’, satu ikatan lagi lepas. Dan bila ia sholat, satu ikatan lagi lepas. Maka di pagi hari ia dalam keadaan semangat dengan jiwa yang baik. Namun jika ia tidak melakukan hal itu, maka di pagi hari jiwanya kotor dan ia menjadi malas.”
(Hadits Riwayat al-Bukhori, kitab at-Tahajjud, bab ‘Aqdisy Syaithoni ‘alaa Qofiyatir Ro’-si idzza lam Yushsholli bil Lail, (hadits no. 1142) dan Muslim, kitab Sholaatil Musaafiriin, bab Maa Waroda fii man Naamal Laila Ajma’a hatta Ashbaha, (hadits no. 776))
148
TIGA HAL YANG PANTAS DIDAPATKAN OLEH SAUDARA MUKMIN DARIMU
Berkata Yahya ibn Mu’adz :
قَالَ يَحْيَ بن مُعَاذ :
لِيَكُنْ حَظّ الْمُؤْمِن مِنْكَ ثَلَاثَةً :
إنْ لَمْ تَنْفَعْهُ فَلَا تَضُرَّهُ،
وَإنْ لَمْ تُفَرّحْهُ فَلَا تُغَمِّهِ،
وَإنْ لَمْ تَمْدَحْهُ فَلَا تَذُمَّهُ.
(جَامِع العُلُوم وَالْحِكَم 2/283)
“Hendaknya Seorang Mukmin mendapatkan darimu Tiga Hal;
Jika engkau tidak memberinya manfaat, maka janganlah memberinya mudhorot;
dan jika engkau tidak mampu membuatnya bergembira, maka janganlah membuatnya sedih;
dan jika engkau tidak memujinya, maka janganlah mencelanya.”
(Ibnu Rojab al-Hanbali, Jami’ul-‘Ulum wal-Hikam, 2/283)
149
HAKIKAT TIDUR & TERBANGUN
Berkata 'Ali ibn Abi Tholib rodhiyallahu'anhu :
الناس نيام فإذا ماتوا انتبهوا.
"Manusia (itu) tidur, jika ia mati (barulah ia) terbangun."
(Ismail ibn Muhammad al-‘Ajluti, Kasyf al-Khufa’ wa Muziil al-Iltibas, Maktabah al-Qudsi, Kairo, Hal. 312, No. 2795)
(‘Alamah Abdurrohman asy-Syaibani asy-Syafi’i al-Atsari, Tamyiz al-Thoib min al-Khobits, Dar al-Kitab al-Arobi, Beirut, Hal. 182)
(Shakhowi, al-Maqoshid al-Hasanah, Dar al-Kutub al-'Ilmiyah, Beirut, Hal. 442)
150
KEMATIAN BUKANLAH MUSIBAH TERBESAR
ليس الموت أعظم مصائب الحياة، بل هو سنة الحياة لكن أعظم المصائب أن يموت الخوف من (اللّٰه) في قلبك وأنت على قيد الحياة.
"Kematian itu bukanlah musibah terbesar (dalam) hidup, bahkan ia adalah hukum kehidupan. Akan tetapi musibah terbesar itu adalah matinya rasa takut kepada (Allah) di hatimu, sedangkan engkau masih hidup."
(Syaikh Muhammad Mutawalli asy-Sya'rowi)
151
KEMULIAAN DAN KEHINAAN DIRI
Sa'id ibn al-Musayyab, pemuka tabi'in berkata :
"Tidak ada kemuliaan bagi hamba ketika memuliakan dirinya, seperti melaksanakan keta'atan kepada Allah, dan tidaklah mereka menghinakan dirinya, seperti melaksanakan kemaksiatan kepada-Nya."
(Syaikh 'Abdul Aziz al-Badri, al-Islam Baina al-'Ulama' wa al-Hukkam, hal.133)
152
JIKA HATI LALAI DARI DZIKIR
al-Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rohimahullah berkata :
إذا غفل القلب عن الذكر سـاعة واحـدة، جـثم عليه الشيطـان ووعده ومـنّـاه وشـهّاه، وهـام به في كل واد.
"Jika hati lalai dari dzikir sesaat (saja), bertengger padanya Syaithon, dan dijanjikannya (janji-janji palsu), dan diberikannya angan-angan, dan dibuatnya lalai, dan menyesatkannya ke semua lembah (keburukan)."
(Badaiut-Tafsir, jilid 3 hlm. 466)
153
JAGALAH DIRIMU DARI TIGA HAL
Wahb ibn Munabbih berkata :
اِحْفَظُوا عَنِي ثَلاَثاً :
إيَّكُم وَالْهَوَى مُتَّبَعًا وَقَرِيْنُ سُوءٍ وَاِعْجَابُ الْمَرْء بِنَفْسِهِ
"Jagalah dirimu dari tiga hal :
Hawa nafsu yang selalu diikuti, dan Teman yang buruk, dan bangga terhadap diri sendiri."
(Imam adz-Dzahabi, Siyaru A'lamin Nubala, Juz 4, Hal.541)
154
DAMPAK DARI MEMBANGGAKAN SESUATU YANG DIMILIKI
al-Imam Abu Muhammad ibn Hazm (rohimahullah) berkata :
كم رأينا من فاخر بما عنده من المتاع فكان ذلك سببا لهلاكه - بعين حاسد أو كيد عدو - فإياك وهذا الباب فإنه ضرٌّ محض لا منفعة فيه أصلا.
"Betapa banyak kami melihat seseorang yang membanggakan sesuatu yang berharga yang dia miliki, lalu hal itu menjadi sebab kebinasaannya melalui pandangan mata orang yang dengki atau makar orang yang memusuhi, maka jangan sekali-kali engkau melakukannya, karena sesungguhnya hal itu hanya mengakibatkan keburukan tanpa ada manfaatnya sama sekali."
(al-Akhlaq was Siyar, hlm. 166)
155
IKHLAS-ZUHUD-TAQWA
Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullah berkata :
لا يحصل الإخلاص إلا بعد الزهد، ولا زهد إلا بتقوى، والتقوى متابعة الأمر والنهي.
"Tidak akan bisa terwujud keikhlasan kecuali setelah zuhud (menganggap rendah dunia), dan tidak akan terwujud zuhud kecuali dengan taqwa, dan taqwa adalah mematuhi perintah dan larangan (dari Allah)."
(Majmu’ul-Fatawa, jilid 1 hlm. 94)
Posting Komentar