Oleh : Nina Herlina Ibrahim
Apa reaksi mommy jika melihat anak-anak bermain tanah? Apalagi setelah turun hujan, main anah becek lempar-lemparan hingga terkena baju, wajah dan seluruh badan mereka?
Barangkali sebelum termakan iklan “jangan takut kotor” emak-emak sedunia sepakat melarang anak-anak bermain tanah apalagi tanah becek. Cuci tangan nanti banyak kuman. Pesan itu pasti tak lupa tersematkan.
Berbicara tentang tanah memang cenderung berkesan kotor, jorok, banyak kuman. Karena persepsi kita di tanah itu banyak cacing dan berbagai kuman penyakit. Belum lagi melihat fakta bahwa tanah itu tempatnya di bawah. Diinjak-injak. Bekas apapun sandal atau sepatu kita mesti menginjak tanah. Betul tidak mom?
Tetapi tahukah kita bahwa ternyata tanah itu tidak kotor seperti dugan kita? Tanah itu tak ada kuman seperti asumsi kita? Para ilmuwan telah menemukan bahwa di antara atom-atom debu tanah terkandung disinfektan. Disinfektan merupakan bahan kimia yang efektif untuk menghilangkan berbagai jenis bakteri. Termasuk bakteri yang tidak dapat dihilangkan oleh disinfektan buatan pabrik sekalipun.
Bahkan tanah kuburan itu juga bersih dari kuman penyakit yang terkandung di dalamnya. Sempat ada dugaan bahwa tanah kuburan itu penuh kuman yang berasal dari bangkai-bangkai mayat yang dikubur. Hingga beberapa penelitian dilakukan untuk membuktikan hal itu. Ternyata hasilnya bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Tanah kuburan bebas dari kuman. Jika benar tanah itu kotor dan mengandung kuman, lantas bagaimana dengan firman Allah :
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur. (QS. Al-Maidah : 6)
Dalam ayat ini Allah menyampaikan pengganti air untuk mensucikan dari hadats adalah dengan tayamum menggunakan debu. Berarti debu itu mensucikan. Debu itu suci. Bahkan dalam satu hadits Rasulullah bersabda :
“Sucinya wadah salah satu di antara kalian ketika dijilat anjing adalah dengan cara dicuci sebanyak tujuh kali. Salah satunya dicampuri dengan debu.” (HR Muslim, Ahmad).
Nah jelaskan di sini jika debu dari tanah itu suci. Sebelum para peneliti dan ilmuwan membuktikannya Al-Qur’an telah mengabarkannya. Jika Al-Qur’an ini tidak berasal dari Allah bagaimana bisa menjelaskan tentang fenomena ini? Apakah ini terjadi secara kebetulan?
Tentu saja tidak mungkin ini hanya sebuah kebetulan saja. tidak mungkin Al-Qur’an ini karangan manusia bahkan manusia sepintar apapaun dia. Semua fakta ilmiah ini yang berkorelasi dengan Al-Qur’an menguatkan pemahamana dan keyakinan kita bahwa Al-Qur’an benar datang dari Allah SWT. Bagi orang-orang yang beriman, akan semakin kuat keyakinanya. Bagi orang-orang yang tek beriman, semoga Allah menenggelamkannya pada tanah lumpur hitam dan panas di yaumil akhirNya kelak. Wallahu ‘alam bi showab.
Posting Komentar