Sifat Air yang Melarutkan?


Sifat Air Melarutkan


Oleh : Nina Herlina Ibrahim

Saat belajar di ruang Sains bersama Ananda di rumah, sampailah pada materi zat yang larut dan tidak larut dalam air. Dengan antusias si kecil mencoba berbagai bahan yang tersedia untuk membuktikan apakah bahan itu larut dalam air atau tidak. Dan Ananda menemukan lewat eksperimen sederhana singkat dan menyenangkan, kira-kira bahan apa saja yang bisa larut dalam air dan bahan apa saja yang tidak larut dalam air. 

Selain itu Ananda juga belajar menganalisa, mengapa air dengan minyak goreng, meski sama-sama zat cair, diaduk sedemikian rupa, tetapi tidak dapat tercampur. Setelah air tenang beberapa saat, maka air dan minyak itu akan kembali terpisah satu sama lain. 

Mengapa itu bisa terjadi? Karena adanya perbedaan jenis molekul pada air dan minyak. Molekul air adalah molekul polar, sementara molekul minyak adalah molekul non-polar. Itulah sebabnya meski sama-sama benda cair tetapi keduanya tidak dapat bersatu. Seperti Tom and Jerry dalam film kartun anak-anak ya?. He he 

Bagaimana dengan garam? Apakah garam adalah benda larut dalam air? Dalam percoababn sederhana yang dilakukan anak saya, jelas garam adalah bahan yang larut dalam air. Sangat ampuh untuk berkumur-kumur saat sakit gigi melanda. He he. 

Tetapi ternyata ada satu fakta menarik yang terjadi di selat Gibraltar. Dimana dua laut tak dapat bercampur. Secara logika jika ada air tawar di campur air garam, atau air garam dengan air garam, maka keduanya akan bercampur, saling larut dan saling menambah rasa asin dalam air tersebut. Nyatanya itu tidak terjadi. 

Laut Mediterania dan Laut Antlantik yang bertemu di selat Gibraltar tak dapat bersatu. Bahkan warnanya saja bebeda. 

Adalah Jacques Yves Causteu yang meneliti dengan menyelam, melakukan penelitian tentang keanehan tersebut. Dan itu dilakukannya pada kurun waktu tahun 1900an. Casteu setelah melakukan penelitian cukup lama, berada pada kesimpulan salinitas, kerapatan dan sifat-sifat yang lain dari kedua lautan ini sangat bebeda. Meski berdampingan. Inilah yang menyebabkan kedua laut ini tak dapat bercampur dan saling melarutkan. 

Perbedaan massa jenis yang mengakibatkan perbedaan tegangan permukaan juga mencegah  dua lautan ini saling bercampur seolah-olah terdapat dinding tipis yang memisahkan keduanya. 

Saat manusia terheran-heran dengan fakta dua lautan yang berbeda, yang sepertinya menentang hukum sains yang telah ada, jauuuuh sebeluamnya Al-Qur’an telah menerangkannya : QS. Ar-Rahman Ayat 19-20

Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu

Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing

Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus. (QS. Al-Furqan Ayat 53)


Allahu Akbar!  Allah Maha Besar! Allah Maha Kuasa! Allah mampu menerangkan ayat-ayat kauniyahNya. Ini hanyalah sebagian tanda dari kebesaranNya. Sebagian tanda yang seharusnya menundukkan hati dan pikiran kita tenatng kekuasaanNya. Sebagian tanda yang seharusnya menambah keimanan kita. 

Tak hanya takjub pada kaum muslim yang memilki kitab mulia nan hebat. Tetapi juga seharusnya menguatkan hati kita untuk membenarkan bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat yang turun dariNya. Allah semata. 

Menyakinkan kita untuk beriman kepada Allah yang kuasa tanpa menduakanNya. Menaati seluruh perintah dan laranganNya yang termaktub dalam Al-Qur’an yang mulia. Jadi, setalah pembuktian ini, masih adakah yang meragukannya? Mari segera menuju pada keimanan yang nyata.


Posting Komentar