Sang Penjelajah Angkasa

Sang Penjelajah Angkasa


Oleh : Nina Herlina Ibrahim

Pernakah anda bercita-cita mengelilingi angkasa? Terbang di antara awan-awan putih laksana kapuk. Menyentuh bintanag gemintang. Melihat indahnya bulan. Atau merasakan panasnya matahari yang membakar? He he berhayal bolehlah ya! Tapi jangan ketinggian. Nanti jatuhnya jadi sakit. 

Manusia yang punya sisi lemah tak bersayap, kadang tak sampai berpikir atau bercita-cita untuk bisa menjelajah angkasa. Kecuali beberapa orang revolusioner, yang dengan melihat kehebatan burung terbang di angkasa akhirnya berpikir bagaimana ya bisa terbang seperti burung? Meliuk-liuk indah dan barangkali menyenangkan. Pada akirnya berpikir bagaimana bisa mempercepat gerak, meminimalkan waktu untuk berpindah dari satu tempat  ke tempat lain lewat udara. Bebas hambatan. Bebas polisi tidur. Bebas ngebut. He he. 

Barangkali ini juga yang menginspirasi tokoh dunia Ibnu Firnas, ilmuwan Islam terkemuka di jamannya yang berhasil menciptakan awal mula pesawat terbang yang bernama gantole. Beliau juga orang pertama yang bisa terbang hingga 10 menit di angkasa. Sayang percobaannya ini membuat beliau terjatuh dan harus menghembuskan nafas terakhir sebelum benar-benar berhasil. 

Perjuangan Ibnu Firnas tak berhenti. Wright bersaudara yang di klaim barat penemu pesawat terbang pertama, akhirnya pada tahun 1903 mampu menerbangkan Wright Flyer 1 di Kitty Hawk, North California. Atas keberhasilan mereka inilah, perusahaan yang didirikan Wright bersaudara ramai mendapatkan pesanan dari Angkatan Darat AS untuk tipe pesawat tertentu. Hingga jenis pesawatnya digunakan dalam Perang Dunia 1 dan Perang Dunia II. 

Siapa sangka semua kehebatan manusia ini terinspirasi dari makhluk kecil yang di ciptakan Allah SWT.  Kecil tapi unik. Kecil tapi kuat. Dialah sang penjelajah angkasa sejati. Burung. 

Allah menciptakan burung dengan struktur tubuh yang unik. Karena memiliki tulang rangka yang ringan, otot yang berukuran kecil dan ringan tapi sangat kuat. Sistem pernafasan, sirkulasi darah, bentuk kepala, sayap, ekor dan bulunya diciptakan Allah dengan sangat sempurna dan mendukung kemampuannya untuk terbang. 

Jumlah tulang burungpun terbilang paling sedikit dibandingkan jumlah tulang hewan lain. Ukuran tulang yang paling besar adalah tulang dada dan bahu. Pada jenis tertentu rangka tulangnya lebih ringan dibandingkan berat bulunya. Wooow!  

Burung dengan berbagai jenisnya memang selalu membawa keunikan tersendiri. Tahukah anda, burung terkecil di dunia? Burung kolibri lebah adalah burung terkecil di dunia. Bagaimaan tidak? Telurnya saja tidak lebih besar dari kacang polong. Ukuran burung jantan hanya 5 cm. Bayangkan 5 cm. Sementara betinanya sekitar 6,4 cm. Beratnya hanya 2-6 gr saja. Seberat kalung emas emak-emak ini. Yang punya. He he. Meski demikian, jangan remehkan kemampuan burung ini dalam terbang. Kolibri termasuk penerbang ulung yang gerakan sayapnya sangat cepat. Satu detik mencapai 12-80 kali kepakan.  Waah…kalo kita pasti sudah terkapar mengikuti gerakan sayap burung dalam satu detik harus 12 kali kepakan. 3 kali saja sudah lumayan itu. Hi hi. 

Kemampuan terbang burungpun  memang berbeda-beda tergantung jenisnya.  Ada satu jenis burung, Bar-headed goose yang mampu terbang di atas ketinggian lebih dari 8000 m. Padahal di ketinggian itu angin bertiup dengan kecepatan lebih dari 322 km/jam. Dan suhunya yang rendah dapat mengakibatkan pembekuan. Tak ada pesawat bahkan helikopter sekalipun yang mampu terbang menenpuh ketinggian ini. Apa rahasianya? Burung ini memilki hemoglobin yang dapat menyerap oksigen lebih cepat dibandingkan burung-burung yang lain. 

Luar biasa memang ciptaan Allah yang satu ini. Penciptaan burung ini membuktikn betapa Maha Sempurna dan Maha Akurat perhitungan Allah dalam menciptakan setiap makhlukNya khususnya burung. Allah berfirman : 

Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dapat terbang di angkasa dengan mudah. Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman. (QS. An-Nahl Ayat 79)


Tidak seperti percobaan dan eksperimen manusia yang kadang gagal kadang berhasil, bahkan lebih banyak gagalnya dan penuh kelemahan, Allah tak pernah meleset dalam perhitungan. Sekali penciptaan telah sempurna hasilnya. Tak ada yang sanggup menandinginya. 

Seharusnya cukup menjadi bekal bagi kita untuk memikirkannya.  Cukup bagi kita memahami kebesaran dan kekuasaanNya. Cukup bagi kita mengetahui segala keteraturan yang sudah dilakukan olehNya. Pemiliki kerajaan langit dan bumi. 

Lalu mengapa kita masih menolak aturanNya dalam kehidupan kita? Meremehkan bahkan menganggap tak sesuai zaman segala aturanNya? Bahkan dengan beraninya membuat aturan tandingan yang malah membuat kerusakan di bumiNya? Tak cukupkah peringatan Allah dalam ayat-ayatNya? 

Mari senantiasa mengingat dan mentadabburi ayat-ayatNya agar semkin kuat keimanan kita dan semakin rindu untuk kembali pada syariahNya.




Posting Komentar