Oleh : Alfi Ummuarifah
Sebuah keistimewaan bagi
perempuan yang Allah anugerahkan. Sebuah organ yang menjadi penghubung
silaturahmi manusia yang pernah menghuni dan terlibat di dalamnya. Organ yang
terakhir kali berdialog dengan Allah. Akan kekhawatirannya terjadi perpecahan
manusia yang pernah berada di dalamnya.
Manusia khususnya
perempuan harus bersyukur akan kehadirannya. Nama yang dihadiahkan Allah agar
bersemayam kasih sayang di dalamnya. Ar Rahiim itulah nama Allah yang tersemat
untuknya. Wahai manusia, jagalah silaturrahmi diantaramu. Dia bersedih saat
orang yang pernah ada di dalamnya bersengketa. Wahai saudara serahim,
hormatilah pemiliknya.Para ibu yang mulia. Perempuan mulia pencetak generasi
pada zamannya. Perhatikanlah ayat di bawah ini. Semoga menjadi pengingat untuk
kita.
kemudian Kami letakkan ia
dalam tempat yang kokoh (rahim),
Setelah mengecam para
pendurhaka dalam ayat sebelumnya, ayat-ayat berikut mengingatkan tentang
kelemahan manusia dan bagaimana makhluk ini benar-benar berada dalam
kendali-Nya.
Bukankah Allah telah
menciptakan engkau dari air yang hina
yaitu sperma, kemudian Kami letakkan ia sperma tersebut setelah melalui proses
yang telah ditetapkan, dalam tempat yang kokoh, yaitu rahim, sampai waktu dan
tahap penciptaan yang ditentukan Allah.
Pada ayat ini, Allah
mengingatkan kembali dengan suatu pertanyaan, "Tidakkah manusia itu
dijadikan dari setetes air yang hina?" Air yang hina yang disebut mani ini
tersimpan dalam tempat yang kokoh yakni rahim ibu.
Rahim itulah mani sang
ayah dengan sel telur ibu bercampur dan mengikuti proses kejadian tahap demi
tahap yang diatur dengan sangat rapi dan teliti oleh yang Mahakuasa.
Setelah cukup waktu yang
ditetapkan, maka lahirlah calon manusia itu dalam bentuk bayi.
Ayat di atas kembali mengulang mengenai peran
air mani dalam perkembangan manusia. Namun, dalam ayat ini disebutkan rahim
secara khusus. Untuk itu, tekanan interpretasi yang berkait dengan ayat ini
adalah rahim.
Menurut sains, rahim atau
uterus adalah tempat dimana embrio dan janin tumbuh dan berkembang, sebelum
dilahirkan dalam bentuk anak manusia yang utuh.
Rahim disebutkan sebagai
tempat yang kokoh dan aman karena beberapa hal, yaitu :
Pertama, letaknya
terlindung karena terletak di antara tulang panggul. Ia 'dipegang secara kuat
di kedua sisinya oleh otot-otot, yang pada saat bersamaan memberikan kebebasan
kepada rahim untuk bergerak dan tumbuh sampai beberapa ratus kali ukuran
sebelumnya, pada saat puncak kandungan sebelum melahirkan.
Kedua, Pada saat
kehamilan, dihasilkan suatu cairan yang dinamakan progesteron, atau biasa
disebut sebagai hormon kehamilan, yang berfungsi untuk merendahkan frekuensi
kontraksi rahim.
Ketiga bahwa embrio yang
ada di dalam rahim dikelilingi oleh beberapa lapisan membran yang menghasilkan
suatu cairan dimana embrio itu berenang di dalamnya.
Hal ini menjaga embrio
dari kemungkinan rusak akibat benturan dari luar.
Ada satu ayat lain yang
mengindikasikan tahapan-tahapan pengembangan dan keamanan yang ditawarkan rahim
kepada janin:
... Dia menjadikan kamu
dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat)
demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang memiliki kerajaan. Tidak ada
tuhan selain Dia; maka mengapa kamu dapat dipalingkan? (QS. az-Zumar: 6)
Beberapa peneliti
menghubungkan tiga lapisan kegelapan dalam ayat di atas dengan lapisan membran
amniotik yang mengelilingi rahim, dinding rahim itu sendiri, dan dinding
abdomen di bagian perut.
Subhaanallah Allah
menciptakan itu semua agar bayi aman berada dalam tempat yang kokoh itu.
Bersyukurlah para wanita. Saat adanya organ itu, engkau dimuliakan. Diberikan
pahala yang besar karena mengandung, melahirkan dan menyusui. Demikianlah Allah memuliakan para
hambaNya. Itu bukti cintaNya pada kita. Mengapa kita mengabaikanNya?
Dia pencipta rahim kita.
Balaslah cintaNya dengan cinta yang sama. Taatilah syariahnya, patuhlah pada
perintahNya. jauhilah segala laranganNya. Niscaya dia berikan syurga dan
seisinya untukmu wahai wanita akhir zaman.
Tak ada yang kita harapkan
kecuali hidup di dalam kehidupan akhirat yang membahagiakan. Hidup sesungguhnya
di syurga yang telah disiapkan sejak lama. Bersiaplah, syurga menantimu wahai
wanita sholihah. Berjuanglah untuk memperoleh itu. Agar kita pun berjumpa
denganNya. Sebab Dia(Allah), sungguh merindukan kita
Posting Komentar