Rahasia Siang dan Malam

 

Rahasia Siang dan Malam


Oleh: Maret Atik

Siang dan malam berganti sesuai dengan waktu bumi mengelilingi matahari. Semua benda langit beredar pada orbitnya masing-masing dengan kecepatan tertentu. Jika ada salah satu saja yang menyalahi aturan tersebu, maka bisa jadi akan terjadi tabrakan antarplanet, atau antarbenda langit yang lain. Ngeri ya.. beruntunglah, Allah sudah menundukkan semuanya, sehingga semua benda langit itu beredar sesuai aturan-Nya.

Mari kita perhatikan ayat berikut.

Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.

Tahukah kita bagaimana Allah menciptakan peristiwa siang dan malam?

Siang dan malam terjadi sebagai akibat perputaran bumi terhadap porosnya yang kita sebut rotasi. Rotasi bumi membutuhkan waktu 24 jam. Itulah yang kita kenal sebagai sehari semalam. Pada saat berputar tersebut, ada bagian bumi yang menghadap matahari dan ada yang membelakanginya. Bagian yang berhadapan dengan matahari itulah yang mengalami siang hari. Sebaliknya, yang membelakangi matahari akan mengalami malam hari. 

Allah menciptakan bumi sebagai salah satu planet yang mengelilingi matahari, di antara 7 planet lainnya. Hayoo.. masih ingat tidak nama-nama planet yang lain? Hehe.. flasback pelajaran SD.. 

Dalam perputarannya mengelilingi matahari, yang disebut sebagai peristiwa revolusi, bumi bergerak tidak secara tegak lurus antara garis edar dengan garis ekuator. Tetapi membentuk sudut 23,5O terhadap sumbu putar bumi. Cek gambar ya.. biar ga galfok.. hehe

Dengan posisi seperti itulah, Allah menjadikan panjang siang dan malam di berbagai belahan bumi tidak sama. Misalnya, ketika kutub utara berada pada posisi lebih dekat ke matahari, maka daerah tersebut akan mengalami masa siang yang lebih panjang dibandingkan masa malamnya. Dan sebaliknya, kutub selatan akan mengalami masa malam yang lebih panjang dibandingkan siangnya. Perbedaan masa siang dan malam juga terjadi di belahan bumi lainnya. Hanya di daerah ekuator (katulistiwa) saja yang memiliki masa siang dan malam yang tak jauh berbeda, yaitu sekitar 12 jam. 

Luar biasa pengaturan Allah terhadap makhluk-Nya. Termasuk terhadap malam dan siang ini. Masa siang dan malam yang berbeda ini juga menjadi ujian bagi sebagian manusia. Karena ibadah shalat dan puasa dikerjakan menyesuaikan waktu siang dan malam ini. 

Misalnya shalat maghrib dilakukan setelah matahari terbenam, shalat subuh dilakukan sebelum matahari terbit dst. Demikian juga dengan puasa, yang dilakukan sejak fajar hingga matahari terbenam. Dengan panjang masa siang dan malam yang berbeda, maka lama puasa di berbagai belahan dunia pun akan berbeda. Kalau di daerah ekuator, lama puasa sekitar 14 jam saja, tapi di sekitar kutub, lama puasa bisa lebih dari itu. Sekali lagi, ini menjadi ujian bagi manusia, untuk tetap taat, atau akan ingkar dengan ketetapan Allah. 


Jika Allah saja memperhitungkan siang dan malam dengan perhitungan yang sangat teliti, mengapa manusia begitu mudahnya melalaikan malam-malamnya, tanpa dilewati dengan taqarrub kepada-Nya. Bahkan ibadah yang wajib saja masih ada yang merasa berat. Lalu di mana wujud rasa syukur kita?

Tunggu apa lagi untuk taat kepada Sang Pencipta? Besok? Hati-hatilah, karena esok belum tentu milik kita. Milik kita hanya hari ini, yang dapat kita isi dengan sepenuh ketaatan kepada-Nya. 


Posting Komentar