Pembekuan Darah yang Keren

 

Pembekuan Darah yang Keren

Oleh : Alfi Ummuarifah

 Pernahkah engkau sahabat membayangkan jika terjadi luka padamu, lalu luka itu terus mengalir dan tidak berhenti? Jika luka itu sembuh lalu berhenti, bagaimana prosesnya? Tentu kita ingin tahu bukan, bagaimana itu bisa terjadi?

 Sahabatku, Allah tuhan kita telah membuatkan mekanisme penutupan luka yang keren. Penutupan luka dengan melibatkan proses dan komponen zat di dalam darah yang sangat kompleks dan keren.

 Proses pembekuan darah atau koagulasi merupakan mekanisme alami tubuh untuk menghentikan perdarahan saat terjadi luka atau cedera.

 Proses ini terbilang kompleks dan melibatkan berbagai elemen dalam darah.

Begitu hebatnya Allah membuat cara itu, tentu tak bisa ditiru siapapun. Itu hanya bisa dilakukan oleh sang pencipta. Bukan sesuatu yang biasa. Bahkan manusia sepintar apapun tidak bisa melakukannya dengan hasil yang demikian.

 Saat terjadi luka atau cedera, pembuluh darah dapat rusak dan terjadilah perdarahan. Untuk menghentikan perdarahan tersebut, tubuh secara alami akan menjalankan mekanisme untuk menyembuhkan luka melalui proses pembekuan darah.

 

Tubuh kita sudah lihai soal ini. Pencipta kita sudah menyiapkan seperangkat proses itu secara sempurna. Proses itu dijalankan sesuai sunnatullah ( hukum alamnya).

 

Ada beberapa fase penting dalam proses pembekuan darah, di antaranya fase pembentukan sumbatan oleh platelet atau keping darah dan fase pembekuan darah.

 Proses pembekuan darah merupakan proses yang kompleks, di mana darah membentuk gumpalan atau bekuan darah guna menutup dan memulihkan luka, serta menghentikan perdarahan.

 

Unsur-Unsur Proses Pembekuan Darah
 

Proses pembekuan darah tidak akan terjadi tanpa peran dari beberapa “aktor”. Dalam hal ini, koagulasi melibatkan trombosit dan komponen faktor pembekuan.

Berikut ini adalah penjelasannya. Prosesnya dimulai saat trimbosit keluar untuk menutup luka.

 

trombosit atau keping darah adalah elemen berbentuk cakram di dalam darah dan kerap digolongkan sebagai sel darah.

Padahal, trombosit sebenarnya merupakan bagian dari sel-sel sumsum tulang yang disebut dengan megakaryocytes.

 

Trombosit berperan untuk membentuk bekuan darah guna memperlambat atau menghentikan perdarahan serta mempercepat proses penyembuhan luka.

 

Selain peran trombosit yang menbekukan darah itu sendiri. Ada unsur lain yaitu faktor koagulasi.

Faktor koagulasi merupakan sejumlah protein yang berperan penting dalam reaksi pembekuan darah dan sebagian besar diproduksi di organ hati.

 

Ada 13 faktor koagulasi yang berperan dalam darah dan jaringan tubuh manusia. Hebat bukan?13 faktor ini harus ada, jika kurang satu akan menyebabkan kelainan darah.

 Lihatlah 11 faktor koagulasi di bawah ini.

Faktor I: Fibrinogen

Faktor II: Protrombin

Faktor III:trombokinas

Faktor IV: Kalsium

Faktor V: Proakselerin

Faktor VII: Prokonvertin

Faktor VIII: Plasmokinin

Faktor IX: Protromboplastin beta

Faktor X: Protrombinase

Faktor XI: Faktor PTA

Faktor XII: Faktor Hageman

Faktor XIII: Fibrinase

 

Proses Pembekuan Darah

 

Proses pembekuan darah normal melewati serangkaian interaksi yang kompleks. Berikut ini adalah proses pembekuan darah dari awal hingga akhir.

 

Pertama, trombosit membentuk sumbatan.Trombosit atau keping darah akan bereaksi ketika pembuluh darah rusak atau terdapat luka.

 

Trombosit akan menempel pada dinding area tubuh yang luka dan bersama-sama membentuk sumbatan.

 

Sumbatan bertujuan untuk menutup jaringan kulit yang rusak, sehingga darah yang keluar pun dapat dihentikan. Trombosit juga dapat melepaskan bahan kimia untuk menarik lebih banyak trombosit dan sel-sel lain untuk melanjutkan proses koagulasi ke tahap berikutnya.

Kedua,  Pembentukan bekuan darah. Faktor- faktor pembekuan memberi sinyal satu sama lain untuk melakukan reaksi berantai yang cepat. Reaksi ini dikenal sebagai kaskade koagulasi.

 

Pada akhir tahap ini, faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah fibrinogen menjadi helai-helai fibrin.

 

Fibrin bekerja dengan cara menempel pada trombosit untuk membuat jaring yang dapat memerangkap lebih banyak trombosit dan sel.

 

Gumpalan atau bekuan pun menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama.

Ketiga, penghentian proses pembekuan darah dimulai

Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali.

 

Protein-protein lain akan menghentikan faktor pembekuan agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang diperlukan.

 

Keempat, tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan

Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh, sumbatan secara alami tidak diperlukan lagi.

Helai fibrin pun akan hancur dan darah mengambil kembali trombosit dan sel-sel

 

****

 

Tidak semua orang mengalami proses pembekuan darah yang normal. Kelainan dalam proses pembekuan darah dapat menyebabkan perdarahan berlebih.

 

Kondisi ini dikenal juga dengan hemofilia, di mana terdapat kekurangan faktor koagulasi VIII atau IX. Pada penyakit ini, perdarahan yang terjadi sulit berhenti.

 

Sebaliknya, gangguan proses pembekuan darah juga dapat menyebabkan pembekuan darah berlangsung secara berlebihan sehingga dapat mengganggu sirkulasi darah. Kondisi ini disebut juga darah kental.

 

Pembekuan darah juga bisa terbentuk walaupun tidak diperlukan. Kondisi ini dapat menyebabkan kondisi medis berat, seperti serangan jantung, emboli paru, dan stroke.

Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya pembekuan darah yang abnormal dianjurkan untuk rajin bergerak dan berolahraga, tidak merokok, dan menerapkan pola hidup sehat.

Jika terdapat keluhan berupa mudah memar, perdarahan sulit berhenti ketika terjadi luka, sering mimisan, atau terdapat lebam pada persendian, kemungkinan proses pembekuan darah terganggu.

 

Kita  dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter agar dapat segera dilakukan penanganan.

Demikianlah Allah telah membuat proses pembekuan darah itu berjalan sangat istimewa. Semua itu dilakukan karena Allah benar-benar mencintai hamba-Nya.

 

Adanya mekanisme seperti ini menunjukkan kasih sayang Allah pada kita. Hanya saja manusia lupa  dan jarang sekali berterima kasih kepada PenciptaNya. Sering sekali melanggar aturanNya. Sering sekali mengabaikan Allah, terutama saat berbahagia.

Wahai diri, segeralah mohon ampunannya, jika kita selama ini mengabaikannya. Kurang berterimakasih padaNya. Bahkan meninggalkan aturanNya yang terbaik.

Berdoalah agar hidupmu benar-benar bisa mengantarkan  ke syurganya. Jangan sampai melupakan Allah. Dia maha pengatur atas seluruh hidup  hambaNya dari A hingga Z. Ma syaa Allah. Aamiin.

 


 

 

Posting Komentar