Oleh : Alfi Ummuarifah
Begitu hebatnya
Allah membuat cara itu, tentu tak bisa ditiru siapapun. Itu hanya bisa
dilakukan oleh sang pencipta. Bukan sesuatu yang biasa. Bahkan manusia sepintar
apapun tidak bisa melakukannya dengan hasil yang demikian.
Tubuh kita sudah
lihai soal ini. Pencipta kita sudah menyiapkan seperangkat proses itu secara
sempurna. Proses itu dijalankan sesuai sunnatullah ( hukum alamnya).
Ada beberapa fase
penting dalam proses pembekuan darah, di antaranya fase pembentukan sumbatan
oleh platelet atau keping darah dan fase pembekuan darah.
Unsur-Unsur Proses
Pembekuan Darah
Proses pembekuan
darah tidak akan terjadi tanpa peran dari beberapa “aktor”. Dalam hal ini,
koagulasi melibatkan trombosit dan komponen faktor pembekuan.
Berikut ini adalah
penjelasannya. Prosesnya dimulai saat trimbosit keluar untuk menutup luka.
trombosit atau
keping darah adalah elemen berbentuk cakram di dalam darah dan kerap
digolongkan sebagai sel darah.
Padahal, trombosit
sebenarnya merupakan bagian dari sel-sel sumsum tulang yang disebut dengan
megakaryocytes.
Trombosit berperan
untuk membentuk bekuan darah guna memperlambat atau menghentikan perdarahan
serta mempercepat proses penyembuhan luka.
Selain peran
trombosit yang menbekukan darah itu sendiri. Ada unsur lain yaitu faktor
koagulasi.
Faktor koagulasi
merupakan sejumlah protein yang berperan penting dalam reaksi pembekuan darah
dan sebagian besar diproduksi di organ hati.
Ada 13 faktor
koagulasi yang berperan dalam darah dan jaringan tubuh manusia. Hebat bukan?13
faktor ini harus ada, jika kurang satu akan menyebabkan kelainan darah.
Lihatlah 11 faktor koagulasi di bawah ini.
Faktor I:
Fibrinogen
Faktor II:
Protrombin
Faktor
III:trombokinas
Faktor IV: Kalsium
Faktor V:
Proakselerin
Faktor VII:
Prokonvertin
Faktor VIII:
Plasmokinin
Faktor IX:
Protromboplastin beta
Faktor X:
Protrombinase
Faktor XI: Faktor
PTA
Faktor XII: Faktor
Hageman
Faktor XIII:
Fibrinase
Proses Pembekuan Darah
Proses pembekuan
darah normal melewati serangkaian interaksi yang kompleks. Berikut ini adalah
proses pembekuan darah dari awal hingga akhir.
Pertama, trombosit
membentuk sumbatan.Trombosit atau keping darah akan bereaksi ketika pembuluh
darah rusak atau terdapat luka.
Trombosit akan
menempel pada dinding area tubuh yang luka dan bersama-sama membentuk sumbatan.
Sumbatan bertujuan
untuk menutup jaringan kulit yang rusak, sehingga darah yang keluar pun dapat
dihentikan. Trombosit juga dapat melepaskan bahan kimia untuk menarik lebih
banyak trombosit dan sel-sel lain untuk melanjutkan proses koagulasi ke tahap
berikutnya.
Kedua, Pembentukan bekuan darah. Faktor- faktor
pembekuan memberi sinyal satu sama lain untuk melakukan reaksi berantai yang
cepat. Reaksi ini dikenal sebagai kaskade koagulasi.
Pada akhir tahap
ini, faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah fibrinogen menjadi
helai-helai fibrin.
Fibrin bekerja
dengan cara menempel pada trombosit untuk membuat jaring yang dapat memerangkap
lebih banyak trombosit dan sel.
Gumpalan atau bekuan
pun menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama.
Ketiga,
penghentian proses pembekuan darah dimulai
Setelah bekuan
darah terbentuk dan perdarahan terkendali.
Protein-protein
lain akan menghentikan faktor pembekuan agar gumpalan tidak berlanjut lebih
jauh dari yang diperlukan.
Keempat, tubuh
perlahan-lahan membuang sumbatan
Ketika jaringan
kulit yang rusak sembuh, sumbatan secara alami tidak diperlukan lagi.
Helai fibrin pun
akan hancur dan darah mengambil kembali trombosit dan sel-sel
****
Tidak semua orang
mengalami proses pembekuan darah yang normal. Kelainan dalam proses pembekuan
darah dapat menyebabkan perdarahan berlebih.
Kondisi ini
dikenal juga dengan hemofilia, di mana terdapat kekurangan faktor koagulasi
VIII atau IX. Pada penyakit ini, perdarahan yang terjadi sulit berhenti.
Sebaliknya,
gangguan proses pembekuan darah juga dapat menyebabkan pembekuan darah
berlangsung secara berlebihan sehingga dapat mengganggu sirkulasi darah.
Kondisi ini disebut juga darah kental.
Pembekuan darah
juga bisa terbentuk walaupun tidak diperlukan. Kondisi ini dapat menyebabkan
kondisi medis berat, seperti serangan jantung, emboli paru, dan stroke.
Oleh karena itu,
untuk mencegah terjadinya pembekuan darah yang abnormal dianjurkan untuk rajin
bergerak dan berolahraga, tidak merokok, dan menerapkan pola hidup sehat.
Jika terdapat
keluhan berupa mudah memar, perdarahan sulit berhenti ketika terjadi luka,
sering mimisan, atau terdapat lebam pada persendian, kemungkinan proses
pembekuan darah terganggu.
Kita dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter
agar dapat segera dilakukan penanganan.
Demikianlah Allah
telah membuat proses pembekuan darah itu berjalan sangat istimewa. Semua itu
dilakukan karena Allah benar-benar mencintai hamba-Nya.
Adanya mekanisme
seperti ini menunjukkan kasih sayang Allah pada kita. Hanya saja manusia
lupa dan jarang sekali berterima kasih
kepada PenciptaNya. Sering sekali melanggar aturanNya. Sering sekali
mengabaikan Allah, terutama saat berbahagia.
Wahai diri,
segeralah mohon ampunannya, jika kita selama ini mengabaikannya. Kurang
berterimakasih padaNya. Bahkan meninggalkan aturanNya yang terbaik.
Berdoalah agar
hidupmu benar-benar bisa mengantarkan ke
syurganya. Jangan sampai melupakan Allah. Dia maha pengatur atas seluruh
hidup hambaNya dari A hingga Z. Ma syaa
Allah. Aamiin.
Posting Komentar