Paru Paru Bumi

 
Paru Paru Bumi

Oleh: Maret Atik

Manusia bernafas untuk menghirup oksigen, sebagai bahan baku dalam proses pembentukan energi dalam tubuhnya. Jika suplai oksigen di lingkungannya rendah, maka dia akan kekurangan bahan baku energi, sehingga pembentukan energinya bisa terhambat. 

Akan tetapi, Allah telah mendisain tubuh manusia untuk beradaptasi dalam lingkungan yang kadar oksigennya rendah. Yaitu dengan memperbanyak sel-sel pengikat oksigen. Disain yang canggih, dari dzat yang Maha sempurna. 

Oksigen, kita peroleh dari alam, yaitu dari hasil fotosintesis tumbuhan. Sedangkan tumbuhan, menggunakan karbondioksida, salah satunya dari hasil pernapasan manusia, sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis, yang nantinya menghasilkan oksigen dan energi. MasyaaAllah.. Apa jadinya kalau Allah tak menciptakan tumbuhan di muka bumi ini.  

Mari kita simak firman allah berikut. 

Artinya: "Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, betapa banyak Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam (tumbuh-tumbuhan) yang baik?" (QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 7).

Demikianlah, Allah telah mengabarkan kepada kita, bahwa Dia telah menciptakan tumbuh-tumbuhan dengan berbagai fungsinya. Nah, Menjadi tugas kita sekarang, untuk mengenal lebih banyak ciptaan Allah tersebut, dan mengetahui manfaatnya.

Ukuran normalnya, kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer kita adalah 0,03% saja atau 100 ppm (part per million). Sedangkan hari ini, kadar CO2 di udara mengalami peningkatan. Menurut data dari Observatorium Mauna Loa di Hawaii, tahun 1999, konsentrasi CO2 di atmosfer sudah melebihi 415 ppm. Jauh lebih tinggi daripada tingkat manapun dalam 800.000 tahun terakhir. Apa efeknya?

Karbondioksida merupakan salah satu gas rumah kaca. Yaitu gas yang memiliki sifat seperti kaca; membiarkan panas masuk, tapi akan menahannya untuk keluar. Sederhananya begitu. Perhatikan saja saat kita berada di sebuah ruangan dengan atap dari kaca, maka suasananya akan terasa panas, karena panas dari matahari bisa masuk, tapi tak bisa keluar. Termasuk gas rumah kaca yang lain, yaitu Nitrogen dioksida (NO2), metana (CH4), dan freon (SF6, HFC dan PFC)

Prinsip kerja seperti ini biasa dimanfaatkan oleh petani di negara 4 musim, agar kegiatan bercocok tanam tetap dapat berjalan walaupun melewati musim dingin. Akan tetapi dalam kehidupan nyata, tingginya kadar CO2 di udara menyebabkan naiknya suhu bumi. Apa efek selanjutnya? Efek berikutnya adalah, mencairnya es di kutub utara dan selatan. Dampak selanjutnya adalah naiknya permukaan air laut. Naiknya permukaan air laut ini akan menyebabkan beberapa wilayah di muka bumi ini akan tenggelam.

Lalu apa penyebab tingginya kadar CO2 sekarang? 

aktivitas industri, bertambahnya jumlah manusia, dan semakin banyaknya kendaraan bermotor, menjadi beberapa penyebab kenaikan suhu bumi, sebagai akibat naiknya kadar gas rumah kaca. Dan penyebab lainnya adalah maraknya pembabatan hutan, yang seringkali tidak memperhatikan Amdal.

Sebagaimana telah disebutkan, bahwa tumbuhan berfungsi sebagai petugas pengubah CO2 menjadi O2 melalui proses fotosintesis. Akan tetapi, jika jumlah tumbuhan semakin menurun, maka otomatis jumlah proses fotosintesis juga akan semakin menurun. Dengan demikian, banyak CO2 yang belum dapat diubah menjadi O2. Begitulah, ceritanya, sehingga kita sekarang mengalami pemanasan global.

Dan ternyata, jika ditilik, semua itu memang ulah manusia. Buah dari keserakahan manusia yang mengadopsi sistem kapitalis, sehingga dia ingin menguasai berbagai kenikmatan duniawi, mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya sehingga mereka menghalalkan segala cara.

Mari kita renungkan ayat berikut, yang artinya:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." QS. Ar-Rum 30: Ayat 41)



Posting Komentar