Mengapa Serbuk Sari Itu Ringan, dan Putik Itu Lengket?

Mengapa Serbuk Sari Itu Ringan, dan Putik Itu Lengket?


Oleh : Maretatik

Yang pernah belajar IPA, sains, khususnya biologi, pasti sudah pernah belajar tentang bagian-bagian bunga ya.. Zaman kelas 4 SD, aku sudah mulai belajar tentang bagian-bagian bunga. Dan semakin mendalam pelajarannya seiring naiknya jenjang kelas. Dan alhamdulillah, aku dihantarkan oleh Allah ke dalam jurusan yang nguprek-uprek soal bunga ini. Kali ini bukan bahas bunga yang haram alias riba, hehe..

Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan. Bunga sendiri memiliki beberapa bagian, mulai dari kelopak bunga, mahkota bunga, yang disebut sebagai perhiasan bunga, dan bagian yang berfungsi untuk reproduksi yaitu  putik (alat kelamin betina) dan benang sari (alat kelamin jantan).

 Setiap bunga memiliki ciri khas tersendiri. Sesuai dengan karakternya. Ada bunga yang mencolok perhiasan bunganya, yang biasanya perkembangbiakannya dibantu oleh hewan-hewan, semisal kupu-kupu, lebah. Serbuk sari jenis bunga ini biasanya lengket, agar bisa menempel pada tubuh hewan yang mengambil madu pada bunga tersebut. Sehingga ketika hewan tersebut berpindah kepada bunga lain, maka serbuk sari yang menempel di tubuh hewan tadi akan berpindah ke bunga lain, dan jika menempel pada putiknya, akan terjadi pembuahan. 

Ada juga bunga yang perhiasan bunganya tidak mencolok warnanya, yang biasanya penyerbukannya dibantu oleh angin. Karena penyerbukannya dibantu oleh angin, maka Allah desain serbuk sarinya ringan. Dan bagian kepala putiknya lengket, untuk apa? Tentu saja supaya ketika ada serbuk sari yang diterbangkan angin atas kehendak Allah, maka kepala putik itu bisa menangkap serbuk sari. Indah bukan? Sebuah penciptaan yang penuh perhitungan.

Mari kita simak ayat berikut.

Artinya: Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. (QS. al-Hijr: 22)


Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.

Ternyata jauh sebelum adanya kemajuan teknologi, peristiwa penyerbukan putik oleh benang sari atas bantuan angin itu, telah Allah kabarkan dalam al-Quran. Hal ini semakin menguatkan bukti tentang keberadaan Allah sebagai pencipta alam semesta. 

Dari ayat tersebut, tentu kemudian perhatian kita tidak hanya pada bunga yang perkembangbiakannya dibantu oleh angin. Tapi juga kemudian tertuju kepada jenis bunga lain, misalnya yang perkembangbiakannya dibantu oleh hewan. 

Ternyata pada jenis bunga yang kedua ini, memiliki ciri khas lagi, yaitu; perhiasan bunganya (kelopak dan mahkota)nya berwarna mencolok. Untuk apa? Untuk membuat hewan-hewan pengambil madu bunga itu tertarik datang. Lagi-lagi kita dapati sebuah desain yang sempurna. Semua sudah disiapkan sedemikian rupa. Sesuai dengan kebutuhannya. Tak ada ciptaan Allah yang sia-sia. Semua didesain dengan fungsinya masing-masing. 

Mari perhatikan lagi satu ayat yang menggambarkan tentang orang-orang yang berakal.

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. ali Imran: 191)

Jadi, harusnya, semakin jauh mengenal deretan makhluk di bumi ini, semakin kuat iman kita kepada Allah Swt. Hanya Dia yang berhak disembah, dan hanya aturan-Nya yang layak kita pakai. Karena memang hanya Allah yang mengerti kebutuhan manusia, sehingga hanya aturan-Nya saja yang pas untuk manusia. 

Posting Komentar