Manfaat Puasa Untuk Kecerdasan


Manfaat Puasa Untuk Kecerdasan


Oleh : Lilik Yani

Puasa adalah ibadah yang banyak manfaatnya. Baik segi ruhiyah memiliki dampak positip untuk hubungan manusia dengan Sang Pencipta, meningkatkan ketaqwaan. Untuk sisi jasmani, puasa membuat badan menjadi sehat, meningkatkan imunitas, detoksifikasi. 

Selain itu dari sisi akal, puasa memiliki dampak positip untuk mencerdaskan. Benarkah? 

Luqman Al-Hakim, seorang yang bijak dan alim. Namanya disebut Allah dalam Al-Qur'an, bahkan menjadi nama surat. Beliau berkata tentang puasa yang mempengaruhi akal. "Wahai anakku, jika perutmu penuh, pikiranmu akan tidur, kebijakanmu akan keluar, dan anggota tubuh akan malas menjalankan ibadah."

Syaikh Al-Zarnuji (570-636 H) dalam karya Ta'lim Muta'allim beliau menyampaikan bahwa, para penuntut ilmu sudah seharusnya berpuasa karena dengan berpuasa, otak akan terpacu untuk berkonsentrasi. Sementara banyak makan akan menimbulkan dahak, dan dahak yang banyak memicu lemah hafalan. 

Mengapa para ulama salaf itu genius? Karena mereka sering berpuasa. 

Dalam sebuah kisah disebutkan bahwa Imam Al-Suyuthi mampu menyelesaikan separuh kitab Tafsir Al-Jalalain yang belum sempat diselesaikan oleh Imam Mahalli, guru beliau yang wafat. Saat itu usia Imam Al-Suyuthi usia 21 tahun, perlu waktu 40 hari. Dimulai awal puasa Ramadhan hingga 10 Syawwal 870 H.

Bagaimana mekanismenya hingga puasa bisa membuat cerdas pelakunya? 

Secara ilmiah ada mekanisme dalam tubuh yang bisa dijelaskan :

1. Perut kosong akan menyebabkan kosongnya zat-zat makanan dalam usus kecil. Oleh karena itu, darah terpaksa zat-zat yang basah dalam usus sebagai gantinya. Orang yang mengalami keadaan tersebut pada umumnya mempunyai penglihatan yang tajam, gerak-gerik cepat, serta memiliki kecakapan menganalisis persoalan. 

2. Setelah zat-zat basah yang siap dihisap oleh darah tadi hilang, usus dan perut menjadi kering dan panas, seperti halnya ketika mesin kehabisan air. Dalam keadaan demikian, biasanya orang memiliki sifat sederhana dalam segala hal, bertindak tegas, dalam mengambil keputusan tanpa ragu. 

3. Dalam keadaan usus dan perut kosong, lendir yang berada dalam usus dan perut akan hancur. Sebab lendir inilah yang menjadi sumber penyakit. Kalau lendir itu bertambah banyak akan timbul penyakit yang dinamakan muceszichten. Jika seseorang dihinggapi penyakit ini, ia akan bersikap pasif, rendah dan lemah daya pikirnya, serta lambat dalam segala-galanya. 


Sungguh Maha benar Allah dengan segala firmanNya. 

... Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS Al-Baqarah : 184) 

Demikianlah kebaikan puasa. Sebuah aktivitas yang sangat baik untuk kesehatan otak atau pikiran. Selalu ada hikmah kebaikan di balik perintah Allah. 


Hikmah Puasa Sesuai Sunnah Rasul Saw

Seiring bertambahnya umur dan makanan yang berlebihan akan membuat kotoran menempel di dinding-dinding usus bagian dalam. Kotoran yang sangat liat sehingga mengotori dinding usus. 

Kotoran yang menempel ini akan menjadi racun (radikal bebas). Karena sari kotoran itu yang merupakan racun akan diserap boleh usus seperti usus menyerap sari makanan. Kemudian racun memasuki darah dan sistem pembuluh darah. Jika racun sudah memasuki darah, apapun bisa terjadi. Seluruh organ dan sistem organ tubuh akan teracuni, termasuk otak. Jika otak teracuni, tentu kejernihan berfikir juga akan berkurang. 

Puasa yang sesuai sunnah Nabi Saw, mampu menghilangkan paling tidak mengeliminasi, jumlah zat kotor di usus. Ketika berpuasa tidak ada makanan memasuki sistem pencernaan. Maka dari itu sistem pencernaan akan bekerja menyelesaikan tugasnya yang belum selesai yaitu membersihkan zat-zat yang ada dalam saluran pencernaan, termasuk zat yang menempel di dinding.  Wallahu a'lam bish shawwab



Posting Komentar