Langit Tujuh Lapis

 

Langit Tujuh Lapis


Oleh Nina Herlina Ibrahim

"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?".

Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih." (QS. Al Mulk : 3-4).

Dan dari tanda-tanda kekuasaan Allah, yang harus kita pikirkan adalah Dia menciptakan tujuh langit yang bertingkat-tingkat dan tanpa memiliki kecacatan, tidak berlubang atau retak, tidak memiliki kejanggalan atau ketidakseimbangan.

Wahai manusia, lihatlah langit berkali-kali dan cermatilah ciptaan Allah yang besar ini, kamu tidak akan melihat padanya suatu cacat atau kekurangan apapun.

Sahabat, pernahkan memperhatikan pergantian bentuk awan dan warna pada langit di berbagai waktu dan kondisi?

Pernahkan sahabat menemukan langit yang berwarna keunguan atau bahkan nampak berwarna pink?

Umumnya kita menggambarkan warna awan dan langit dengan warna biru muda di kala siang, orange di kala senja dan gelap atau hitam di kala malam.

Tapi jika kita perhatikan dengan seksama ternyata pada situasi dan kondisi tertentu kita menemukan langit yang berwarna ungu atau semi pink. Itulah diantara tanda kebesaran Allah. Allahu Akbar!!!

*****

Di alam semesta ini, terdapat miliyaran bintang dan galaksi yang tidak terhitung jumlahnya. Semuanya itu bergerak dalam orbit yang terpisah. Meskipun demikian, semuanya berada dalam keserasian.

Bintang, bulan, planet, dan benda langit lainnya beredar pada sumbunya masing-masing dan tidak terjadi tabrakan yang menyebabkan kekacauan pada keteraturan alam semesta.

Jarak di ruang angkasa sangatlah besar bila dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan di bumi. Jarak tersebut hanya mampu digambarkan dalam angka saja oleh ahli matematika dan fisika.

Begitu pula dengan kecepatan gerak benda angkasa yang sulit dipahami. Gugus galaksi bergerak di ruang angkasa dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Tahukah sahabat, kecepatan bumi berotasi pada sumbunya itu kecepatan rata-ratanya 1670km/jam. Sedangkan kecepatan orbital bumi mengitari matahari kurang lebih 108.000km/jam... Subhanallah...

Dapat kita bayangkan, biasanya dengan kecepatan tinggi, kecelakaan sangat mungkin terjadi. Namun, tidak dengan sistem ini yang tidak memiliki kecacatan atau ketidak

seimbangan bahkan dengan kecepatan tersebut, kita hampir tidak merasakannya sama sekali.

Dalam ayat ini dikatakan terdapat tujuh langit di alam semesta ini.

Para ulama ahli astronomi mengatakan, batas langit pertama adalah selama masih ditemukannya bintang (matahari) yang jumlahnya miliaran di alam semesta ciptaan Allah SWT ini.

Adapun matahari kita yang memiliki sembilan planet termasuk bumi hanyalah salah satu dari bintang tersebut, sedangkan bumi dan planet lain masih memiliki satelit seperti bulan.

Padahal teknologi teleskop ruang angkasa yang paling modern seperti teleskop Hubble atau Mount Polamor di Amerika Serikat (AS), baru mampu mengamati bintang sejauh 14 miliar tahun perjalanan cahaya dari bumi.

Referensi lain mengatakan tujuh lapis langit itu adalah atmosfer bumi yang terbentuk dari tujuh lapisan.

Berdasarkan Encyclopedia Americana (9/188), lapisan atmosfer terdiri dari tujuh lapis yang saling bertumpukan bergantung pada suhunya. Lapisan tersebut adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, ionosfer, elsosfer dan magnetosfer.

Fungsi dari atmosfer ini adalah menyerap sebagain besar sinar ultraviolet dan sinar X yang dilancarkan matahari. Tanpa adanya atmosfer ini, mustahil ada kehidupan di bumi. Sehingga dikatakan "atap yang terpelihara", yang diciptakan secara khusus.

Hal ini juga sudah Allah kabarkan dalam al Qur'an. Allah Swt. berfirman :

" Dan kami jadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya." (QS. al Anbiya : 32).

Ketika kita menjelajahi alam semesta, maka kita akan menemukan banyak contoh keteraturan. Bumi yang kita tempati diciptakan dengan keseimbangan yang luar biasa stabil, yang membuatnya cocok bagi berlangsungnya kehidupan makhluk hidup.

Kesempurnaan dan keteraturan ini membawa kita pada satu kesimpulan bahwa semua ini ada karena adanya Sang Pencipta yang memiliki kekuatan dan pengetahuan yang tidak terbatas, dialah Allah Sangat Kholik, yang menciptakan alam semesta ini.

Maka jika kita memikirkan alam semesta manusia dan kehidupan, pasti kita  menemukan adanya hakikat Sang Kholik dan membuat semakin yakin akan keMahaBesaran Allah dan semua itu seharusnya membuat kita semakin beriman kepadaNya. Wallahu alam bishshowab.


 

Posting Komentar