Oleh : Nina Herlina Ibrahim
Saat kita begerak, pasti memiliki sebuah kecepatan. Hatta berjalan sekalipun. Kalo benda tidak memiliki kecepatan, berarti benda itu diam tak bergerak.
Apa sebenarnya kecepatan itu? Kecepatan adalah perpindaan yang di tempuh manusia maupun sebuah benda dalam jangka waktu tertentu. Nah jadi, setiap benda atau manusia yang bergerak, berpindah tempat, pasti membutukan waktu tertentu dan menghasilkan kecepatan tertentu. Paham ya dari sini? Lanjuuut.
Untuk mengetaui berapa besarnya kecepatan pergerakan kita atau sebuah benda, maka perlu diketahui jarak dan waktu tempuhnya. Maka kecepatan bisa diperoleh dengan membagi jarak dengan waktu.
Sebaliknya jika ingin mengetahui berapa waktu yang kita butuhkan untuk menempuh sebuah jarak dengan kecepatan tertentu maka kita bisa menghitungnya dengan membagi jarak dengan kecepatan. Jika ingin mengetahui jarak maka bisa dengan mengalikan antara waktu dan kecepatan.
Ternyata tak hanya manusia yang bergerak. Tak hanya manusia yang memilki kecepatan. Tahukah anda bahwa gunungpun ternyata juga memiliki pergerakan dan memilki kecepatan ketika bergerak? Hal ini sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam :
Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (QS. An-Naml Ayat 88)
Maha Besar Allah dengan segala ciptaanNya. Hanya Allah yang bisa melakukan hal ini. Tidak ada seorangpun yang bisa menyamaiNya.
Dengan mengetahui persamaan kecepatan ini, maka menjadi keuntungan bagi manusia untuk bisa mengatur seberapa kecepatan geraknya. Juga bisa mengatur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tertentu.
Hanya saja ada satu kondisi nanti yang kita tidak bisa mengatur pergerakn kita. Tidak bisa mengerem kecepatan yang terjadi. Tidak bisa mengatur waktu agar bisa bejalan dengan santai tak tergesa-gesa dan menikmati perjalaanan yang ada. Kapan itu?
Pada hari ketika siksa itu tiba. Jika kita termasuk pengingkar akan kebenaran yang datang dari Allah, mengingkari ayat-ayatNya, membangkang terhadap perintah dan laranganNya, maka malaikat akan mendorong kita ke neraka jahanam dengan sekuat-kuatnya. Dengan kecepatan penuh. Kecepatan maksimal. Sehingga tidak dapat mengelak dan pasti masuk ke dalamnya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ath Thur 13 :
“Pada hari (ketika) itu mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya” (QS. Ath-Thur : 13)
Silakan dibayangkan bagaimana rasanya. Ketika kita menempuh jalan menanjak atau turunan kadang sudah ketar-ketir dan mulai memperlambat kecepatan. Nah ini di dorong sekencang-kencangnya agar masuk ke neraka jahanam. Jika dan hanya jika kita mengingkari ayat-ayatNya. Mengingakari aturanNya. Meremehkan dan melanggar aturanNya.
Jadi agar terhindar dari kondisi ini, maka segera kembali kepada SyariatNya. Jangan pernah mengingkari atau melanggar aturanNya. Sebaliknya taat tanpa tapi tanpa nanti. Semoga masih ada waktu bagi kita untuk mendekatkan jarak dengan Allah sehingga menjadi kaum yang beruntung. Yang menjadi pewaris surga Firdaus. Bukan penghuni neraka Jahannam yang tak dapat menolak kecepatan dorongan malaikat untuk masuk ke dalamnya. Naudzubillahi min dzalik.
Posting Komentar