Genetik dalam Pandangan Islam


Genetik dalam Pandangan Islam


Kacang jatuh tak jauh dari pohonnya. Begitulah ungkapan untuk menggambarkan sifat anak yang mirip dengan orang tuanya. Selain sifat yang mirip, ciri-ciri fisik pun biasanya juga mirip. 

Akan tetapi, kadang kala terjadi anomali. Bapaknya berkulit sawo matang dan ibunya kuning langsat, tapi anaknya berkulit hitam. Lebih gelap dari kulit bapaknya. Apa hal? 

Jangan berburuk sangka dulu. Ternyata hal tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah. 

Bahkan kalau dipikir-pikir, nenek moyang kita, kan cuma 2 orang, Nabi Adam dan Hawa, tapi kenapa warna kulit orang sedunia beraneka rupa? Dari yang sangat gelap, hingga albino. 

Baik, mari simak penjelasan sederhana berikut. 

Sifat-sifat bawaan manusia tersimpan dalam bagian yang disebut gen. Yaitu suatu materi genetik yang tersusun atas DNA yang berada pada kromosom, di dalam inti sel. Menurut National Human Genome Research Institute, gen adalah unit dasar pewarisan genetik yang diturunkan dari orang tua pada keturunannya. Manusia memiliki 23 kromosom dengan 20.000 hingga 25.000 gen dalam kromosomnya. Gen berfungsi menurunkan informasi genetik dengan pengkodean protein. Gen menentukan sifat fisik yang akan diturunkan oleh orang tua pada keturunannya.

Menurut MedicineNet, karena menurunkan informasi genetik, gen juga dapat menurunkan penyakit yang biasa kita bilang sebagai “penyakit turunan” seperti diabetes, asma, kanker, dan down syndrome.

Prinsip dasar pewarisan sifat ditemukan oleh Gregor Johann Mendell seorang ahli botani dan biarawan berkebangsaan Austria, pada tahun 1865. Mendel melakukan percobaan dan merangkum gen pada simbol-simbol agar lebih mudah dipelajari.

Gen Dominan disimbolkan oleh huruf capital seperti A, H  atau W misalnya. Gen dominan bersifat dominan dan dapat menutupi ekspresi gen yang lain sehingga gen ini akan sering muncul pada keturunannya.

Gen resesif disimbolkan oleh huruf kecil, misalnya a, h dan w. Ekspresi gen resesif tertutupi oleh gen dominan. Walaupun tertutupi, gen resesif tetap memberikan efek yang terselubung. Sifat gen resesif hanya akan terlihat pada keturunan yang memiliki dua gen resesif tersebut.

Gen homozigot disimbolkan dengan dua huruf kapital, misalnya AA, HH, WW, aa, hh dan ww. Gen homozigot adalah gen yang mengandung dua sifat identik sehingga menurunkan sifat yang identik pula.

Gen homozigot dominan adalah gen yang mengandung dua gen dominan dan disimbolkan dengan dua huruf kapital AA atau WW. Sedangkan gen homozigot resesif adalah gen yang mengandung dua gen resesif dan disimbolkan dengan dua huruf kecil seperti aa, hh atau ww.

Gen heterozigot disimbolkan dengan satu huruf kapital dan satu huruf kecil, misalnya Aa, Hh dan Ww. Gen heterozigot adalah gen yang berisi dua gen berbeda, berisikan gen dominan dan gen resesif.

Genotipe adalah sifat keturunan yang tidak dapat terlihat dan berkaitan dengan gen. Simbol-simbol gen diatas seperti A, a, Aa, dan AA termasuk pada sifat genotipe.

Keturunan dilambangkan dengan huruf F, F1 berarti keturunan pertama atau anak, F2 berarti keturunan kedua atau cucu, dan F3 adalah keturunan selanjutnya. Hal ini disebut dengan fenotipe, yaitu hal yang dapat dilihat seperti bentuk dan warna.

Cukup panjang ya penjelasannya?

Apalagi kalau kuliahnya.. haha.. 

Baiklah, kembali pada kasus adikku yang hiam manis, sementara bapaknya berkulit sawo matang dan ibunya kuning langsat, sementara dua saudaranya juga cukup terang lah kulitnya.. hehe..

Sebagai perbandingan, sila cek gambar saja ya..

Nah, ada yang lebih penting dari bagaimana ceritanya perbedaan warna itu terjadi. Bahwa perbedaan warna kulit itu merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah Swt. Sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut;

Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS. ar-Rum: 22)


Posting Komentar