Fenomena Fatamorgana

 

Fenomena Fatamorgana

Oleh : Alfi Ummuarifah 

Fatamorgana merupakan sebuah ilusi yang tercipta dari fenomena optik dan dapat disebabkan karena beberapa hal.

Seringkali kita sering mendengar banyak cerita dari beberapa orang yang pernah mengalami ilusi. 

Karena fatamorgana tersebut sehingga sulit untuk dibedakan apakah fatamorgana merupakan ilusi semata atau bagian dari halusinasi.

Istilah fatamorgana kini dikenal sebagai sebuah ilusi optik yang sering dijumpai oleh orang-orang di beberapa kawasan tertentu. Umumnya fenomena unik ini hanya terjadi di kawasan gurun yang gersang maupun tanah yang lapang.

Orang seringkali akan melihat danau atau perairan di tengah gurun saat berada terlalu lama di sana, padahal objek yang dilihat merupakan pantulan dari langit semata. Selain terjadi di gurun, fatamorgana juga seringkali dijumpai di padang es, maupun tempat yang terbuka.

Banyak orang yang bertanya-tanya mengapa fatamorgana bisa terjadi. Faktanya adalah, ilusi optik ini disebabkan karena beberapa proses alam. Contoh paling nyata adalah fatamorgana di gurun yang gersang, seringkali orang akan melihat adanya danau atau perairan, padahal ternyata hanya fatamorgana belaka.

Udara panas di sekitar gurun menyebabkan terjadinya fenomena tersebut, udara panas menjadi sebuah cermin yang menjadi perantara pantulan dari langit. 

Meski hanya ilusi semata, namun fatamorgana dapat menyebabkan beberapa dampak.  Salah satu dampaknya adalah tipuan yang membuat manusia cepat lelah.

Hal ini disebabkan karena harapan dari objek yang dinilai sebagai danau atau perairan di tengah gurun tentu saja membuat manusia mengejarnya meski padahal hal itu hanya ilusi semata.

Sementara, dampak lain dari kesalahan tata letak kota menyebabkan dari fenomena fatamorgana ini. Banyak orang yang salah kaprah membedakan antara fatamorgana dan halusinasi semata.

Perlu diingat bahwa fatamorgana bukanlah halusinasi. Bahkan fatamorgana merupakan fenomena yang dapat dilihat oleh banyak orang dan terekam jejak. Sehingga fenomena optik ini berbeda dengan halusinasi. 

Fatamorgana di atas dapat menjadi informasi bagi kita agar semakin mengenal fenomena unik yang satu ini. Bagaimana menurutmu? Allah membahas hal ini pada ayat cinta-Nya

dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana.

Pada hari itu gunung-gunung pun yang tadinya kukuh dijalankan oleh Allah dengan terlebih dahulu dihancurluluhkan. 

Lalul mereka dihempaskan menjadi abu, lalu menjadi seperti kapas yang beterbangan, lalu pada akhirnya terhempas lagi sehingga menjadi fatamorgana. 

Seperti halnya fatamorgana di gurun pasir, asap pekat yang menggumpal tampak seperti gunung padahal tidak ada gunung di sana.

Dalam ayat ini dijelaskan bawah gunung-gunung pada hari itu tidak lagi seperti sediakala. Tetapi akan diguncang sehingga hancur lebur seperti kabut yang dari jauh kelihatan seperti bayangan air. Akan tetapi jika didekati, ternyata tidak ada apa-apa karena bagian-bagiannya telah terpecah belah, dihancurkan, dan beterbangan ke mana-mana.

Firman Allah dalam hal ini diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. (Al-Haqqah: 14)

Kemudian dalam ayat yang lain Allah berfirman gunung-gunung itu dihancurluluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan. (Al-waqiah 5-6).

Kemudian gunung-gunung itu akan dihancurleburkan seperti debu yang beterbangan seperti dijelaskan dalam firman Allah

Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Al-Qari'ah : 5)

Ayat 17-20 dari Surah an-Naba '78 di atas tampaknya berbicara mengenai terjadinya kiamat. Pada ayat yang dibahas, ada penggambaran mengenai tiupan sangkakala. Ada ayat lain yang juga menggunakan kata sangkakala atau terompet dalam menggambarkan kiamat.

Surah An-Nazi'at : 6-9 pun membahas hal ini , "(Sungguh, kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, diiringi dengan tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut, pandangannya tunduk."

Keempat ayat di atas membahas tentang apa yang akan terjadi saat terjadinya hari kiamat. Salah satu kejadian pada hari itu adalah gempa bumi yang sangat dahsyat. Pada ayat 6-9 Surah An-Nazi'at 79, peristiwa gempa, mungkin saja bumi, digambarkan dengan kata "tiupan".

Apabila kita perhatikan ayat 6 dan 7 dari Surah an-Nazi'at 79 di atas tampak adanya kemiripan dalam gambaran tentang hari kiamat.

Dengan gambaran tersebut, gempa bumi yang datang pada hari kiamat akan jauh lebih dahsyat dan mampu memicu gempa-gempa yang sama dahsyatnya sehingga bumi hancur lebur. Saat itu fatamorgana terjadi. Inilah yang paling ditakutkan manusia saat itu. Melihat peristiwa kiamat yang mengerikan. Semoga Allah mewafatkan kita terlebih dahulu. Agar tak merasakan dahsyatnya hari kiamat. Aamiin Wallahu a'lam bish-showaab.


Posting Komentar