Oleh Nina Herlina Ibrahim.
Muhammad Muassis al Aufa, yang berarti
Muhammad sang penggagas yang sempurna, adalah nama yang kami sematkan untuk
anak kedua kami. Nama adalah doa, berharap dengan nama tersebut anak kami
menjadi penggagas dalam semua hal untuk kepentingan agama Allah dan
kemaslahatan ummat.
****
Ketika rumah kami di Cimanggis, untuk
silaturahim ke rumah orang tua di Bogor, kami sering menggunakan jasa
transportasi commuter line, dengan segala kepraktisannya. Mudah, murah, cepat
dan cukup nyaman kalau untuk perjalanan jarak dekat dan bukan di waktu sibuk.
Di sela sela perjalanan kami, Aa, sebutan
untuk muassis, yang kalau itu berusia 3 tahun, sangat serius bertanya,
"mi, kereta ini kan panjang, jalan/ relnya juga panjang banget kan
ya?" Sahutnya. Iya, memang kenapa? Jawabku pendek. Lalu dengan nada serius
dan berfikir, dia kembali mengeluarkan statement, "berarti orang yang
bikin kereta dan jalan kereta ini gak tidur ya mi? " Hmmm...
Seorang ibu di sebelah saya, yang
berprofesi sebagai dosen, kemudian spontan memberikan komentarnya, kenapa kamu
bisa punya pikiran seperti itu dik? Tanyanya kepada muassis. Tapi berhubung
muassis tidak mengenalnya, maka komentar sang dosen pun diabaikannya dan
kembali asik mengamati objek yang ada sepanjang perjalanan, sambil sesekali
bertanya dan komentar lagi.
Lalu Ibu dosen tersebut, kembali
berkomentar dan mengajak diskusi kepada saya sepanjang perjalanan di commuter
line. Dan menanyakan banyak perihal tentang Aa. Ibu, anak ini cukup cerdas, di
usianya yang tiga tahun, punya pikiran seperti itu. Bantu kembangkan dengan
banyak memberikan stimulan ya bu, sarannya.
Lain waktu, Aa menanyakan kepada abinya
ketika perjalanan pulang selepas sholat isya, "bi, bulan nya ko ngikutin
kita terus? Memang bulan banyak ya bi? "Nggak lah, bulan cuma satu kata
abi. Tapi semua orang diikutin, orangnya kan banyak, berarti bulannya juga
banyak dong. Sebelum abinya menjawab dan menjelaskan dia kembali menanyakan,
kenapa bulan tiap malem beda beda, karena kecil, trus sedang, trus tambah
besar. Nanti bulan tambah tua, meninggal juga kaya manusia?
MasyaAllah... Itulah diantara pertanyaan
pertanyaan yang ditanyakan oleh muassis kecil. Semakin besar semakin banyak dan
beragam pertanyaan yang Aa kemukakan, yang dengannya membuat kami, sebagai
orangtuanya, juga menjadi banyak belajar lagi untuk menjawab pertanyaan yang di
kemukakannya.
*****
Alhamdulillah Allah karuniakan keluarga
kecil kami, insyaAllah merupakan keluarga ideologis. Kami berupaya untuk
memaksimalkan diri untuk menjadi hamba yang senantiasa taat, beramar makruf
nahi mungkar dan saling mengingatkan. Tidak hanya untuk keluarga kecil kami,
tapi kami juga menyebarkannya melalui dakwah yang dibimbing oleh harokah yang
kami ikuti.
Konsekuensi dan resiko dari keluarga
ideologis biasanya terletak pada terbatasnya waktu bersama keluarga. Senin
sampai jumat bekerja, sabtu ahad, dipadati oleh agenda dan amanah dakwah.
Sehingga keluarga kecil atau keluarga
besar kami pun terkadang memberikan komentar jika kami tidak bisa hadir dalam
acara keluarga, mereka mengatakan, "bukannya ngaji mah sering dan setiap
pekan juga ngaji, ini kan acara tahunan atau bulanan, izin dulu lah,"
begitu yang diminta oleh salah seorang keluarga kami.
Anak-anak juga kadang minta "jatah
waktu" untuk refreshing dan sekedar bercengkerama secara santai dengan
semua anggota keluarga.
Untuk menyikapi hal tersebut, supaya kami
juga tidak dzolim terhadap anak-anak dan keluarga, akhirnya kami pun mengatur
strategi dan me-manage waktu dan agenda supaya semua dapat bagian dan tidak ada
yang terdzolimi.
Jadilah, setiap abinya dinas luar kota
atau luar daerah menjadi salah satu "family time" bagi kami. Untuk
silaturahim ke keluarga yang tinggal di daerah atau kota tersebut ataupun untuk
mengunjungi salah satu tempat yang menjadi wasilah untuk menjawab pertanyaan-pertaanyaan
muassis selama ini.
Kali itu, karena waktu training di ibukota
cukup panjang, akhirnya kami agendakan untuk mengunjungi museum planetarium,
monas dan skyeorld di kompleks Taman Mini Indonesia Indah. Untuk Planetarium
dan Skyworld mengusungbta yang sama, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan
kehidupan luar angkasa.
Tidak semua informasi yang terdapat disana
sesuai dangan aqidah Islam ya sobat, jadi kita sebagai orangtua harus memilah
dan memilih mana informasi yang sesuai dengan Al Quran dan mana informasi yang
hanya sebatas research yang yang lakuakan oleh peneliti luar angkasa saja.
Begitu pula informasi yang ada yang museum
monas, kita juga harus menyampaikan sejarah versi Islamnya. Jadi semua
informasi nyang kita dapatkan dalam museum tersebut hanya kita jadikan sebagai
maklumat saja.
*****
Betapa antusiasnya muassis ketika sampai
di Planetarium dan Skyworld. Untuk anak lima tahun yang belum bisa
membaca, dia minta dibacakan dan cukup
puas dengan sajian gambar dan informasi melalui film dan suara yang terdapat
dalam museum tersebut. "Kereennn", sautnya pada saat itu.
Kemudian
abinya juga menyampaikan ayat tentang luar angkasa yang terdapat dalam
surat Yunus ayat 5 :
"Dialah yang menjadikan matahari
bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat
orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah
tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan
tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui". (QS.Yunus : 5)
Allah Swt.-lah yang menciptakan langit dan
bumi, yang menjadikan matahari memancarkan sinar dan bulan mengirimkan cahaya.
Dialah yang menjadikan tempat-tempat beredarnya bulan, sehingga cahayanya
berbeda-beda sesuai dengan tempat edarnya ini, dengan maksud agar kalian dapat
mempergunakannya untuk memperkirakan waktu kalian dan dapat mengetahui bilangan
tahun dan hisab.
Allah tidak akan menciptakan itu semua
kecuali dengan hikmah. Dialah yang menjelaskan bukti-bukti yang menunjukkan
ketuhanan dan kesempurnaan kekuasaan-Nya di dalam kitab suci-Nya, agar kalian
merenunginya dengan akal kalian dan memenuhi tuntutan ilmu pengetahuan.
Matahari adalah benda langit yang menyala
dan memancarkan sinar dari dirinya sendiri serta sebagai sumber kekuatan bagi
bumi, seperti sinar dan panasnya. Sedangkan bulan tidak memancarkan sinar dari
dirinya sendiri, tetapi memantulkan atau mengembalikan sinar matahari yang
jatuh di permukaannya, sehingga terlihat seolah tampak bercahaya.
Tempat-tempat beredarnya bulan tidak sama
jika dilihat dari bumi dan matahari. Hal inilah yang menghasilkan bentuk-bentuk
bulan. Dari sini dimungkinkan untuk menentukan bulan-bulan qamariah, yaitu
tanda-tanda angkasa yang jelas untuk menentukan bulan. Dalam mengelilingi bumi,
bulan memakan waktu selama 29 hari, 12 jam, 44 menit, 2,8 persepuluh detik.
*****
Aa boleh memikirkan semua ciptaan Allah,
bahkan dilanjutkan sampai proses penelitian, tapi A, smua itu adalah wasilah
kita dalam menambah kedekatan, keimanan, keyakinan dan keaatan kita kepada
Allah Swt. Sama sekali bukan untuk kebalikannya.
Tadi Aa lihat ya para peneliti dan hasil
penelitiannya yang hebat di museum tadi? Nah, semua itu tidak ada nilainya di
sisi Allah kalau mereka tidak menggunakan kepintarannya untuk taat kepada
Allah. Justru dengan penelitian yang mereka lakukan ini, menjadi bukti bahwa
Allah itu Maha Besar dan maha segalanya.
Subhanallah Allahu Akbar. Abi membimbing
Aa untuk bertasbih dan bertakbir kepada Allah. Wallahu'alam bish-showwab
Posting Komentar