Oleh Nina Herlina Ibrahim
Dalam lmu biologi, koloni berarti
sekelompok makhluk hidup yang hidup bersama dalam hubungan yang dekat dan
saling bergantung. Koloni berbeda dengan kelompok hewan biasa, karena dalam
koloni ada pembagian kasta yang biasanya mencakup ratu, pejantan subur,
prajurit dan hewan-hewan pekerja.
Komunitas semut dipimpin oleh seorang ratu
yang memiliki tubuh yang sangat besar dan bersayap. Kasta ratu dan semut-semut
jantan merupakan kasta tertinggi dari puncak koloni semut karena memiliki peran
besar dalam menjalankan tugasnya. Fungsi
Dan tugas ratu semut adalah meningkatkan jumlah individu untuk memperbesar
koloninya dengan bertelur dan memastikan kelangsungan hidup koloni.
Sedangkan semut jantan memiliki tugas
untuk kawin dan membuahi ratu semut kemudian setelah kawin semua semut jantan
akan mati.
Kasta prajurit adalah para semut yang
bertugas membangun sarang, memelihara sarang, berburu dan menjaga sarang semut
dari berbagai ancaman. Ciri dari kasta ini adalah tubuhnya lebih besar daripada
kasta pekerja, dan memiliki kepala yang sangat besar, yang berfungsi untuk
menutupi sarang.
Kemudian semut pekerja, yang merupakan
semut-semut betina yang steril atau mandul dengan jumlah paling banyak. Semut
pekerja merupakan kasta terendah dari koloni semut, badannya kecil dan tidak memiliki sayap. Tugas mereka cukup
banyak, yang mencakup, mencari makanan, bekerja di sarang, melindungi
komunitas, dan tentunya merawat anak-anak ratu.
Selain itu, tugas semut pekerja ini yaitu
membersihkan dan memberi makan semut di dalam koloninya, membangun koridor dan
serambi baru untuk sarang mereka serta membersihkan sarang. Di dalam kasta
prajurit dan kasta semut pekerja terdapat lagi subkelompok yang disebut budak,
pengasuh, dan pengumpul. Setiap subkelompok memiliki tugas sendiri-sendiri
sesuai dengan kelompoknya.
Setiap semut melakukan bagian pekerjaannya
dengan penuh tanggung jawab tanpa “protes” dengan jenis tugasnya, karena semut
memiliki manajemen serta kerja sama yang baik satu sama lain. Semut hidup
saling tolong menolong, mereka mampu membawa benda yang beratnya 50 kali lebih
berat dari beban tubuh semut. Semut juga memiliki rasa gotong-royong, sehingga
makanan sebesar apa pun terkadang bisa terangkat bersama-sama dan dibawa ke
sarangnya. Subhanallah...
Semut pekerja harus rajin untuk
mengumpulkan banyak makanan bagi koloninya. Semut memiliki rahasia untuk
mendeteksi sebuah makanan karena mereka memiliki penciuman yang akan dan sangat
berguna untuk mencari sumber makanan.
Alat ini terletak pada antena semut.
Antena tersebut memiliki kemampuan penciuman yang lebih baik dibandingkan
penciuman manusia. Antena semut mampu menemukan sumber makanan yang jauh,
kemudian mengikuti aroma makanan tersebut dan mereka akan mengambilnya.
Selain antena, semut ternyata juga
meninggalkan aroma khas yang terbuat dari feromon di sepanjang jalan menuju
makanan. Feromon ini adalah zat kimia yang dikeluarkan semut untuk
berkomunikasi dengan sesamanya. Hal ini seperti meninggalkan jejak untuk bisa
kembali ke sarang.
Setelah menemukan makanan, semut-semut
akan kembali ke sarang dan memberitahu teman yang lainnya. Kemudian semut lain
akan mengikuti jejak feromon yang sudah dibuat tadi untuk menuju sumber
makanan.
Dalam Al Quran, terdapat ayat yang
menjelaskan tentang cara berkomunikasi semut yang tidak disadari oleh manusia,
yang terdapat dalam Surat An Naml ayat 18 dan 19, yang berbunyi :
“Hingga ketika mereka sampai di lembah
semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam
sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya,
sedangkan mereka tidak menyadari.”
Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa
karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, "Ya Tuhanku,
anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan
yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang shalih."
*****
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, ayat tersebut
menceritakan disaat Nabi Sulaiman AS akan melewati koloni semut, para semut
tersebut berkomunikasi diantara koloninya untuk menyelamatkan diri supaya tidak
terinjak oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya.
Hanya saja karena pada saat itu, dan
karena mukjizat yang dimilikinya, Nabi Sulaiman mampu mendengar dan mengerti
apa yang diucapkan oleh semut-semut tersebut.
Mendengar perkataan raja semut bahwa Nabi
Sulaiman AS dan tentaranya tidak bermaksud membinasakan mereka dan berbuat
jahat, membuat Nabi Sulaiman AS tersenyum.
Raja semut itu juga mengatakan bahwa
seandainya ada di antara semut-semut itu yang terinjak oleh Nabi Sulaiman AS
dan tentaranya, maka hal itu bukanlah sengaja dilakukannya, tetapi karena Nabi
Sulaiman AS dan tentaranya tidak melihat mereka, karena tubuh mereka amat
kecil.
Atas rahmat dan karunia yang telah
diberikan Allah Swt. kepada Nabi Sulaiman AS berupa kemampuan memahami
percakapan raja semut itu, dan adanya semacam anggapan baik dari raja semut
terhadap Nabi Sulaiman AS dan bala tentaranya, maka Nabi Sulaiman AS. berdoa
kepada Allah, "Wahai Tuhanku Yang Pemberi Rahmat, jadikanlah aku termasuk
orang-orang yang terus-menerus mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan
kepadaku dan kepada ibu-bapakku. Jadikanlah aku sebagai seorang hamba-Mu yang
selalu mengerjakan amal-amal shalih yang Engkau ridhai, dan jadikanlah aku orang
yang berkeinginan mengerjakan amal shalih itu.
Bila aku meninggal dunia, masukkanlah aku
ke dalam surga bersama-sama orang-orang yang shalih yang Engkau masukkan ke
dalamnya dengan rahmat-Mu."
Dari doa Nabi Sulaiman AS. itu dipahami
bahwa yang diminta oleh Nabi Sulaiman AS kepada Allah Swt. adalah kebahagiaan
yang abadi di akhirat nanti. Sekalipun Allah Swt. telah melimpahkan
beranekaragam kesenangan dan kekuasaan duniawi kepadanya, namun ia tidak lupa
diri karenanya. Nabi Sulaiman AS yakin bahwa kesenangan duniawi itu adalah
kesenangan yang sementara sifatnya dan tidak kekal.
Sikap Nabi Sulaiman AS pada waktu menerima
nikmat Allah Swt. itu adalah sikap yang harus dicontoh dan dijadikan suri
teladan oleh setiap kaum Muslimin.
Berdoa dan bersyukurlah kepada Allah
setiap mendapatkan nikmat-Nya, dan tidak bersikap mengingkari nikmat-Nya. Wallahu
‘alam bish-showwab
Posting Komentar