Belajar dari Biji

 

Belajar dari Biji


Oleh : Alfi Ummuarifah

 

Jika #Day1 kita belajar dari nyamuk, mari kita belajar tentang biji serta siang dan malam. Diriku teringat saat mengajar sains siswa SD tahun 2009. Siswaku sudah menunggu di pintu. Mereka senang banget diajarin sains dengan metode story telling

Ga rumit kata mereka, kalau masuk kelas sains saya. Mereka terpesona dengan kemahakuasaan Allah dan diam khusyuk saat kusampaikan fenomena alam berikut kaitannya dengan Al-Qur'an.

 

Secara fitrah, aqidah yang mereka miliki masih ada dan fitrah mereka terbangun saat mengagumi Maha besarnya Allah. Saat diriku mengajarkan tentang biji. Ya.....biji tanaman. Kukaitkan dengan ayat ini, QS.. Ali Imron 27. Efeknya dahsyat luar biasa...

 Yuk simak

 

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan

Ayat ini mengandung pesan bahwa penciptaan bukanlah suatu kebetulan, sebab apabila ini suatu kebetulan, maka dia tidak dapat berkesinambungan. Penciptaan terjadi dalam dua hal yang bertolak belakang. Siapa yang dapat melakukan yang demikian pastilah yang Mahakuasa. (QS.. Ali Imron 27)

 

Perkataan “mengeluarkan yang hidup dari yang mati” menyatakan kekuasaan Allah membangkitkan orang-orang mati di hari kemudian. Tetapi pembangkitan yang mati menjadi hidup dan sebaliknya juga terlihat pada kejadian sehari-hari dalam proses perkembangan benih tumbuhan, Ma sya Allah.

 

Interpretasi kedua, bahwa biji dijadikan contoh dalam pengaturan siklus antara hidup dan mati yang terus bergulir.Bagi tumbuhan, biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru yang disebut lembaga atau embryo. Dengan biji inilah tumbuhan dapat mempertahankan keturunan jenisnya dan dapat menyebarkannya ke lain tempat

 

Dalam morfologi tumbuhan ...ayuk kita kuliah di MK morfologi tumbuhan, dikenal ada biji tertutup yang disebut Angiospermae, dan biji telanjang/terbuka yang disebut Gymnospermae. Biji memiliki keanekaragaman dalam ukuran, bentuk dengan kulit biji yang berlapis-lapis, dan kekerasan (dari mulai yang lunak sampai dengan yang keras seperti batu).

 Ketika biji sampai pada kondisi yang diperlukan, maka biji tersebut akan tumbuh dan kulit biji yang menjadi pelindung bagian biji yang ada di dalam akan ditembus oleh lembaga. Bahkan lapisan kulit biji yang sekeras batupun dapat dipecahkannya.Begitulah cara Allah megendalikan kematian dan kehidupan. Subhaanallah.

 Siklus kehidupan dan kematian merupakan rahasia keajaiban alam dan rahasia kehidupan. Ciri utama siklus itu adalah bahwa zat-zat hidrogen, karbondioksida, nitrogen,dan garam yang non organik di bumi, berubah menjadi zat-zat organik. Zat organik itu yang merupakan bahan kehidupan bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan ditambah bantuan sinar matahari membentuk ekosistem.

Selanjutnya zat-zat tersebut kembali mati dalam bentuk kotoran makhluk hidup. Selain itu ada juga dalam bentuk tubuh yang aus karena faktor disolusi bakteri dan kimia, yang mengubahnya menjadi zat non organik untuk memasuki siklus kehidupan yang baru.

Begitulah Sang Pencipta mengeluarkan kehidupan dari kematian dan mengeluarkan kematian dari kehidupan di setiap saat. Siklus ini terus berputar dan hanya terjadi pada makhluk yang diberi kehidupan.

 Lafaz “yang hidup” dipergunakan dalam arti lawan “yang mati”, baik yang hidup itu ḥissiyyah seperti hidup hewan dan tumbuh-tumbuhan. Yang demikian itu, amat mudah bagi Allah. Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki. subhanallah.

Posting Komentar