Oleh : Nina Herlina Ibrahim
Apa yang kita rasakan jika mendengar bunyi
petir yang menggelegar? Ditambah kilatan cahayanya yang sangat dasyat
mengerikan? Takut? Wajar. Semua orang pasti mengalaminya. Kebayang jika sampai kilatan petir menyambar
tubuh kita. Maka gosonglah jadinya. He he.
Ketakutan kita pada petir sudah di nashkan
oleh Allah dalam firmanNya :
Tidakkah engkau melihat bahwa Allah
menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia
menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari
celah-celahnya dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit,
(yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka
ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan
dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir
menghilangkan penglihatan (QS. An-Nur : 43)
Dalam ayat ini Allah menyampaikan bahwa
petir itu datang menyertai peristiwa alam lainnya. Hujan. Iya saat terjadi
hujan kadang disertai dengan petir yang membuat kita takut, khawatir hingga
Allah mengibaratkan hampir-hampir petir itu menghilangkan penglihatan kita.
Sebenarnya secara fenomena alam petir ini
terajdi akibat adanya pergesekan antara awan-awan yang berbeda jumlah muatan.
Tentag jenis-jenis awan insyaallah saya tuliskan di judul yang berbeda. Jumlah
muatan ini bisa berbeda karena adanya perbedaan jumlah penguapan air akibat
tidak meratanya sinar matahari yang samapai ke bumi. Ada yang terhalang
pohon-pohonan, gunng, ada juga yang langusng tanpa penghalang.
Tiupan angin akan membawa awan-awan ini
saling berdekatan. Sementara jumlah muatan listrik dari masing-masing awan
berbeda. maka ketika mereka saling berdekatan dan bergesekan terjadilah
lompatan muatan ion. Ion negatif yang biasa kita sebut elektron akan melompat
dari yang jumlahnya banyak ke yang jumlahnya sedikit. Loncatan-loncatan inilah
yang menimbulkan kilatan cahaya yang di sebut petir.
Karena petir mengandung muatan ion inilah,
maka ketika menyambar sesuatu bisa menjadikannya gosong terbakar. He he. Dan
itu akan menimpa pada sesuatu yang lebih tinggi dari yang ada di sekitar kita.
Misalnya ketika kita di tanah lapang. Maka tidak ada sesuatu yang lebih tinggi
dari kita. Kemungkinan petir menyambar akan lebih besar. Makanya jika kita sedang
bermain di lapangan, ada hujan datang dan berpetir segera berlindung. Jika
berlindung di bawah pohon, maka beri jarak setidaknya 1 meter dari pohon.
Mengapa? Karena bisa jadi pohon yang kita buat tempat berlindung justru adalah
tempat tertinggi di sekitar tempat itu yang akhirnya memungkinkan petir
menyabar pohon dan merembet ke kita.
Maka perlu ada jarak. Atau biasanya ada sebua alat yang digunakan untuk
gedung-gedung tinggi bertingkat agar tidak tersambar petir. Penangkal petir
namaya. Yang saat ini sudah banyak diproduksi dan diperjualbelikan.
Tetapi sebagaimana judul awal tulisan ini,
tak selamanya petir itu berbahaya. Bahkan sepertinya petir bisa menjadi sahabat
manusia. Weheee….siapa mau bersahabat dengan petir? Karena ternyata di balik
kedasyatan bunyinya, petir membawa kehidupan bagi manusia.
Petir adalah penghasil nitrat yang di bawa
oleh hujan. Nitrat ini sangat bagus untuk tumbuhan. Masih ingat kan ada pupuk
jenis nitrogen? Pupuk ini digunakan untuk menyuburkan tanaman. Merangsang
pertumbuhan tanaman secara keseluruhan khususnya batang, cabang dan akar. Nah
petani biasanya memupuk tanamannya dengan nitrogen membutukan biaya yang tak
sedikit, ini dapat gratis nitrogen dari peristiwa terjadinya petir. Apa ga
kereen tuch! Petir juga menghasilkan ozon untuk menutupi sinar ultraviolet.
Ada banyak lagi manfaat petir bagi
keidupan kita. Kilatan petir memilki energi yang sangat besar dibandingkan
dengan seluruh pembangkit listrik di Amerika. 100 watt bola lampu dapat
dinyalakan oleh satu kilatan petir selama lebih dari tiga bulan. Wooww! Tiga
bulan menikmati listrik gratis ini hanya dengan satu kilatan petir. Luar biasa!
Benarlah firmn Allah dalam :
Dialah yang memperlihatkan kilat kepadamu,
yang menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia menjadikan mendung. (QS. Ar-Ra’d : 12)
Dalam ayat ini Allah menjelaskan memang
ketika terjadi petir kita akan merasa ketakutan. Tetapi juga timbul harapan.
Karena banyak sekali manfaat petir bagi kehidupan. Betapa pemurahnya Allah.
Memberikan kita petir, yang dengannya dapat mengingatkan akan kelemahan kita.
Bahwa hanya dengan kilatan petir timbul rasa takut dalam diri. Bagaimana dengan
goncangan dasyatnya hari kiamat nanti? Sehingga seharusnya itu menjadi
pengingat diri. Untuk segera kembali pada aturan Illahi. Taat tanpa tapi tanpa
nanti.
Di satu sisi, Allah memberikan harapan,
karunia pada petir yang menggelegar. Kekuatan dayanya, kecepatan cahaya dan
pergerakan ionnya, serta nitrogen yang dibawanya, membawa kehidupan manusia
menjadi lebih baik, jika kita mampu memanfaatkan sesuai dengan ketentuanNya.
Maka nikmat Allah yang manakah yang akan
kita dustakan. Maha Besar Allah dengan segala kekuasaanNya.
Posting Komentar