Alquran Sebagai Penawar Penyakit

Alquran Sebagai Penawar Penyakit


 Oleh : Lilik Yani

Ada orang sakit karena gangguan psikis, ruhani dibacakan Al-Qur'an. Ada orang sakit fisik juga dibacakan Al-Qur'an. Bahkan ada orang yang tak sadar atau koma, tapi masih dibacakan Al-Qur'an. Apa keistimewaan Al-Quran hingga terus dibaca kapan saja? Benarkah bisa jadi penawar, obat, atau syifa berbagai penyakit?

Maha benar Allah dengan segala firmanNya. Allah menyatakan bahwa Al-Qur'an sebagai penawar (syifa) untuk orang beriman. Dan penelitian ilmiah yang dilakukan para ilmuwan akhirnya berhasil membuktikan kebenaran bahwa Al-Qur'an sebagai penawar (syifa). 

Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian. (QS. Al-Isra : 82)

Dan sekiranya Al-Qur'an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah patut (Al-Qur'an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (rasul), orang Arab? Katakanlah, "Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur'an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh." (QS. Fussilat : 44)

Seorang ulama yang menganggap Al-Qur'an sebagai penawar dan petunjuk, beliau mengatakan, "Sesungguhnya kitabullah yang agung (Al-Qur'an) merupakan obat penyakit stres, penentram jiwa, obat penyakit hati, dan cahaya bagi segala kegelapan. Bahkan Al-Qur'an bisa jadi penangkal segala duka, pencipta kehidupan sejahtera yang tak tergoyahkan sepanjang masa oleh berbagai prasangka, dan tak akan tergeser oleh badai kebingungan."


Mana buktinya jika Al-Qur'an sebagai syifa (penawar)?

Sebuah penelitian di Florida membuktikan bahwa terjadi perubahan fisiologis yang besar, baik bagi orang yang bisa berbahasa Arab atau tidak, setelah mendengar bacaan Al-Qur'an. 

Perubahan yang dimaksud adalah penurunan depresi, kesedihan, juga penyakit yang dirasakan. Bahkan perolehan ketenangan bagi mereka usai diperdengarkan tilawah ayat-ayat cinta dari Allah Sang Pencipta.

MasyaAllah.

Seberapa pengaruhnya bacaan Al-Qur'an itu terhadap kesembuhan pasien fisik maupun psikologis?

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa Al-Qur'an berpengaruh hingga 97% dalam memberikan ketenangan dan penyembuhan penyakit. Subhanallah, Allahu Akbar. Semua terjadi karena ijin Allah semata.

Itu penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan yang hanya mengandalkan akal pikiran saja. Bagaimana dengan seorang mukmin yang notabene sudah mengimani Allah sebagai Al Khaliq Al Mudabbir? Bagi mereka Al-Qur'an adalah bacaan yang agung nan mulia. Berisi ayat-ayat cinta dari Allah Sang Penguasa jagat raya. Di mana akan kita rasakan ada pesan cinta dari Allah di setiap ayatnya.

Semua itu baru bisa dirasakan ketika kita membaca, lalu mentadabburi maknanya. Setelah itu tahap selanjutnya adalah memahami isinya lalu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur'an dijadikan standart hidup, pedoman dalam menjalankan seluruh aktivitas kehidupan. Begitulah idealnya.

Sungguh istimewa Al-Qur'an, sebagai mukjizat bagi orang-orang beriman. Membacanya sebagai zikir untuk mengingat Allah. Karena dengan mengingat Allah maka hati akan tenang.

Nah, mengenai jiwa dan hati yang tenang, penelitian Effa Naila Hady dan Ratna Djuwita (dalam Hanna Djumhana Bastaman, 1996) menyatakan bahwa zikir kepada Allah memiliki efek menenangkan.

Allaziina aamanuu wa tatma'innu quluubuhum bizikril laah; alaa bizikril laahi tatma'innul quluub  (QS. Ar-Ra’d Ayat 28)


(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.

MasyaAllah, Maha benar Allah dengan segala firmanNya. 

Jika demikian bukti nyata yang sudah ditunjukkan oleh para ilmuwan, masihkah tidak percaya? Perlu bukti apa lagi untuk mempercayai ayat-ayat cinta dari Allah (Al-Qur'an)?

Bahkan seharusnya bagi seorang mukmin, tanpa penelitian ilmiahpun, jika Al-Quran yang berbicara tiada pilihan lain kecuali yakin (percaya). Wallahu a'lam bish shawwab


Posting Komentar