'Alaq vs Embriologi

Alaq dan Embriologi


Oleh : Lilik Yani

Maha suci Allah yang berkehendak mencipta apa yang dikehendaki-Nya. Allah berkehendak mencipta tahapan-tahapan yang harus dilalui manusia ketika berada dalam rahim ibunda. Dan Allah yang menginformasikan semua itu kepada manusia melalui kalam-Nya. 

Bagaimana ilustrasi mengenai 'alaq atau segumpal darah dalam Al-Qur'an? 

Dr. Keith Moore, Ketua Jurusan Anatomi di University of Toronto, Kanada, sekaligus pakar dalam bidang embriologi (ilmu yang membahas tentang pembuahan dan perkembangan janin) dimintai pendapat mengenai informasi yang terdapat dalam Al-Qur'an berkaitan dengan bidang embriologi tersebut. 

Beliau berkata bahwa sebagian besar informasi tentang embriologi yang disebutkan Al-Qur'an sangat sesuai dengan penemuan-penemuan modern dalam dunia embriologi. 

Firman Allah, "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah." (QS Ali Alaq : 1-2) 

'Alaq dalam ayat tersebut artinya segumpal darah. Bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang melekat menyerupai lintah. (Dr Zakir Naik dalam bukunya Jelajah Alam Bersama Al-Qur'an). 

Pernyataan itu diteliti boleh Keith Moore setelah ia menelaah kajian Al-Qur'an tentang embriologi, maka tidak ada pertentangan dengan penemuan modern. Dr Moore meneliti tahapan awal embrio di bawah mikroskup elektron. Kemudian membandingkan hasil temuannya dengan sebuah diagram dari lintah. Hasilnya, dia menemukan kemiripan antara keduanya. 

Dr Keith Moore menyusun penemuan itu pada bukunya yang ketiga, setelah mendapat pengetahuan baru dari Al-Qur'an tentang embriologi. Buku yang terbit pada tahun 1982 tersebut menerima penghargaan sebagai buku kedokteran terbaik. 

Dalam konferensi kedokteran ketujuh di Damman, Arab Saudi, pada tahun 1981, Dr Moore berkata, "Sangat menyenangkan bagi saya untuk membantu menjelaskan pernyataan-pernyataan dalam Al-Qur'an tentang terbentuknya janin manusia. Jelas bagi saya bahwa pernyataan-pernyataan itu telah turun kepada Nabi Muhammad dari Tuhan (Allah), karena sebagian besar ilmu ini belum ditemukan sampai beberapa abad kemudian. Ini membuktikan kepada saya bahwa Muhammad Saw adalah seorang utusan Allah."

Dokter lain yang memberikan komentar serupa bahwa apa yang tersebut dalam Al-Qur'an dan hadits sejalan dengan penemuan ilmiah modern. 

Dr. Joe Leigh Simpson, Ketua Jurusan Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran, Baylor College, Houston, A.S. Beliau menyatakan, "Hadits-hadits, perkataan Muhammad, ini tidak ditemui dalam dasar-dasar pengetahuan ilmiah yang sudah ada pada masa penyusunannya sekalipun. Bukan hanya tidak ada pertentangan antara ilmu genetika dengan agama Islam, tetapi lebih jauh, agama Islam bisa membimbing sains dengan menambahkan wahyu kepada sebagian cara ilmiah tradisional. Ada pernyataan-pernyataan dalam Al-Qur'an yang baru beberapa abad kemudian terbukti  valid, yang memperkuat bahwa ilmu yang terkandung dalam Al-Qur'an berasal dari Allah."

MasyaAllah, sungguh ayat-ayat Allah semakin membuat para ilmuwan semakin yakin ketika bisa dibuktikan dengan akal melalui penelitian-penelitian yang mereka buat.Wallahu a'lam bish shawwab 


Posting Komentar