Oleh: Maretatik
Aku masih ingat sedikit pelajaran zaman aku masih SMP, tentang awal mula terjadinya alam semesta. Salah satunya adalah teori bintang kembar. Teori yang menyebutkan, bahwa pada awalnya ada 2 bintang yang Kemudian bertabrakan, lalu pecahan-pecahannya membentuk bermacam-macam benda langit.
Teknologi semakin berkembang, berbagai teori pun diajukan oleh para ilmuwan. Berikut beberapa teori pembentukan alam semesta.
Pertama, Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)
Pertama kali dicetuskan oleh Alexandra Friedman pada tahun 1922, seorang ahli fisika dari Rusia. Menurutnya, alam semesta terdiri dari massa yang sangat besar dan massa jenis yang sangat besar juga. Kemudian, adanya reaksi inti mengakibatkan massa tersebut meledak dan mengembang sangat cepat hingga menjauhi pusat ledakan. Ledakan dahsyat itu terjadi sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu. Teori ini juga didukung astronom Amerika, Edwin Hubble.
Kedua, Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)
Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Hermann Bondi adalah tiga orang ahli autofisika dari Inggris yang mengajukan teori keadaan tetap pada tahun 1948. Menurut mereka, alam semesta tidak mempunyai awal dan alam semesta tidak akan berakhir atau akan ada sepanjang masa.
Ketiga, Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)
Teori mengembang dan memampat dirancang oleh Fred Hoyle. Ia berasal dari Inggris dan merupakan orang yang ahli dalam bidang astrofisika. Dalam teori ini, kita harus memahami bahwa galaksi-galaksi baru akan selalu muncul dan terbentuk untuk menggantikan galaksi-galaksi yang sudah tidak ada.
Keempat, Teori Alam Semesta Kuantum
Pada tahun 1966 teori alam semesta kuantum diajukan oleh William Lane Craig. Dalam teori ini, alam semesta dinyatakan sudah ada dari awal dan akan terus ada sepanjang masa. Teori ini juga menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki ruang hampa.
Kelima, Teori Berayun
Kelanjutan dari teori dentuman atau ledakan besar adalah teori berayun. Para ahli mengemukakan bahwa gerak galaksi dan bintang yang saling menjauh. Setelah menjauh, galaksi dan bintang itu akan menunjukkan gerakan yang semakin melambat dan berhenti hingga mengkerut akibat gaya gravitasi.
Menurut teori ini, proses perlambatan yang terjadi memunculkan sebuah hipotesis yang menyatakan bahwa alam semesta ini tidak bertepi dan tidak ada batasannya.
Itulah beberapa teori yang dikemukakan manusia. Lalu, apa kata al Quran tentang kejadian terbentuknya alam semesta?
Mari kita simak ayat berikut. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?" (QS. Al Anbiya 21: Ayat 30)
Ternyata, 14 abad yang lalu, Allah telah mengabarkan bahwa memang alam semesta pada awalnya padu. Lalu dengan kehendak Allah, terjadi peristiwa yang menyebabkannya terpisah, dan terbentuklah jagad raya ini.
Hal tersebut senada dengan teori big bang, yang sejalan juga dengan pendapat terbaru, hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia, bernama Mike Hope King pada 1994. Dari hasil penelitiannya, ia menegaskan teori ‘kesatuan alam semesta’ yang berasal dari satu kesatuan yang memiliki energi yang sangat besar dan sulit dibayangkan.
Mempelajari ciptaan Allah saja, manusia harus mengeluarkan energi yang sangat besar, usaha yang luar biasa. Hal itu menunjukkan bahwa manusia begitu lemah, dan Allah Maha Kuasa. Maka seharusnya manusia tidak sombong, merasa kecil di hadapan-Nya.
Lalu, atas dasar apa lagi, manusia masih suka membantah aturan-Nya?
Posting Komentar