Pisang (Musa paradisiaca) atau Mauzun Syurga

 


Oleh : Alfi Ummuarifah 

Sahabat, dahulu saat kuliah diriku penasaran kenapa pisang diberi nama Musa Paradisiaca. Diriku tersentak saat dosenku bercerita bahwa penamaannya memang istimewa.

Linnaeus orang yang berkiprah memberikan dan menyusun tatanama mengabadikan nama dokter yang meresepkan pisang untuk sang raja yang sakit.  Dokter itu muslim. Dia meresepkan buah istimewa itu karena ada dalam kitabnya (Al-Qur'an). Nama dokter itu Musa dan paradisiaca itu syurga. Keren bukan namanya? 

Jadi pisang itu buah syurga. Buah yang dikenal familiar karena ada dalam ayat Cinta-Nya. Ayat penuh cerita syurga dan penghuninya.  

Masyarakat Indonesia sudah terbiasa mengkonsumsi pisang sebagai buah pencuci mulut, hajatan, upacara adat dan panganan lokal di berbagai daerah.

Kini, pisang juga banyak diolah menjadi makanan camilan yang lezat, seperti pisang goreng, pisang keju, keripik pisang, kue pisang, dan lain sebagainya. 

Hal ini karena kandungan nutrisi dalam pisang sangat besar, kaya akan manfaat untuk kesehatan dan ternyata buah pisang menjadi salah satu buah yang ada di surga.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan tentang para penghuni Surga dan kenikmatan yang dialami mereka dengan firman-Nya:

“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada diantara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah.”  (QS. Al Waqi’ah Ayat: 27-31)

Pendapat mayoritas Ulama dari kalangan Shahabat dan Tabi’in,  juga disebutkan oleh para ahli Tafsir seperti ath-Thabari, ar-Razi, al-Qurtubi, Ibnu Katsir dan asy-Syaukani rahimahumullah. Bahwa  pisang

(Banana) adalah pohon jenis Terna (pohon dengan batang yang lunak dan tidak berkayu) dari suku Musaceae, yang tingginya mencapai enam meter, dengan batang yang kuat. Daun-daun yang besar memanjang dan berwarna hijau tua.

Buah pohon ini nampak dalam bentuk sisir-sisir, yang tiap sisirnya berisi 10 sampai 20 buah pisang, dan dalam buahnya tidak terdapat biji.

Orang-orang Arab menyebutnya dengan Banan (jari-jari), karena ia mirip dengan jari-jari kedua tangan. 

Ketika ia sampai ke Eropa melalui jalur Spanyol, mereka (orang Eropa) menyebutnya dengan kata dalam bahasa Arab yaitu Banana (pisang). Manusia telah mengenal pisang semenjak ribuan tahun SM (sebelum Masehi), dan ada yang mengatakan bahwa ia pada asalnya berasal dari India.

Buah Pisang berasal dari Asia Tenggara yang oleh para penyebar agama Islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika Tengah.  Selanjutnya, pisang menyebar ke seluruh dunia, meliputi daerah tropis dan subtropis.

Negara-negara penghasil pisang yang terkenal di antaranya adalah: Brasilia, Filipina, Panama, Honduras, India, Equador, Thailand, Karibia, Columbia, Mexico, Venezuela,  dan Hawai. Indonesia merupakan negara penghasil pisang nomor empat di dunia. 

Pisang mengalami perjalanan dan sejarah panjang yang dimulai dari hutan di Asia Tenggara hingga menjadi salah satu buah paling populer di dunia.

Kata ‘Pisang’ berasal dari bahasa Arab, yaitu ‘mauzs’ yang oleh Linneaus dimasukkan ke dalam keluarga Musaceae, untuk memberikan penghargaan kepada Antonius Musa, yaitu seorang dokter pribadi kaisar Romawi (Octaviani Agustinus) yang menganjurkan untuk memakan pisang.

Itulah sebabnya dalam bahasa latin, pisang disebut sebagai ‘Musa paradisiacal.’

Para ahli berpendapat bahwa buah ini merupakan yang pertama dibudidayakan oleh manusia dan mendahului budidaya padi. Budidaya pisang diyakini pertama kali dilakukan di dataran tinggi Papua Nugini.

Bukti tertulis paling awal tentang keberadaan pisang ditemukan dalam tulisan-tulisan Buddhis Pali dari abad ke-6 SM, yang menunjukkan bahwa buah tersebut telah mencapai India saat itu. 

Pisang juga disebutkan dalam berbagai kitab-kitab kuno Hindu, Cina, Islam, Yunani, dan Romawi. Awalnya, pisang berwarna merah dan hijau. Pisang pada masa kini merupakan hasil mutasi yang dilakukan oleh Jean Francois Poujot pada tahun 1836 di Jamaika.

Pada tahun 327 SM, Alexander Agung dan pasukannya menemukan pisang selama ekspedisi mereka ke wilayah Laut Tengah.

Kemudian, dengan bantuan penakluk Islam, pisang mencapai Madagaskar dan Palestina.

Pisang kemudian melanjutkan perjalanan melalui pelaut Portugis yang membawa pisang ke Eropa dari Afrika Barat pada awal abad ke-15. Pada tahun 1482, pisang dibawa oleh para penjelajah Portugis ke Canary Island dan Hindia Barat.

Penjelajah Portugis dan Spanyol juga berjasa menyebarkan pisang ke kawasan Karibia dan Amerika. China adalah wilayah pertama yang melakukan budidaya pisang secara terorganisir.

Orang Amerika Serikat tidak mengenal pisang sampai tahun 1870. Pisang diperkenalkan kepada masyarakat Amerika hampir pada saat bersamaan oleh dua orang yang berbeda yaitu Lorenzo Dow Baker dan Minor Keith. 

Lorenzo adalah seorang kapten laut yang berkunjung ke Jamaika dan menjadi tertarik dengan buah kuning yang dijual di pasar.

Karena penasaran, dia membeli beberapa tandan pisang mentah dan menjualnya di pasar buah New Jersey.  Pada saat yang sama, Minor Keith, yang membangun jalan kereta api di Kosta Rika, menanam pohon pisang di dekat jalur kereta api.

Ketika pembangunan jalan kereta api selesai, pisang yang sudah matang diangkut ke pelabuhan dengan kereta api dan kemudian diekspor ke Amerika. 

Segera, pisang menjadi makanan populer di Amerika Serikat. Saat ini, pisang dibudidayakan di lebih dari 170 negara dan memainkan peran penting dalam perekonomian negara-negara berkembang.


Pisang Dalam Ilmu Kedokteran Kuno

Disebutkan dalam pengobatan kuno bahwa pisang bermanfaat dalam (pengobatan) inflamasi (radang) dada, paru-paru dan batuk.

Selain itu juga melancarkan buang air kecil, dan bermanfaat untuk luka ginjal dan kandung kemih. Pisang juga membangkitkan hasrat hubungan suami isteri dan meningkatkan produksi sperma (air mani).

Selain itu, pisang juga dapat melunakkan perut, meningkatan produksi empedu, dan kelenjar yang lain, namun terlalu banyak mengkonsumsinya juga kurang bagus karena ia berat dicerna (oleh lambung).

Analisis menunjukkan bahwa pisang mengandung (68%) air, (25%) gula, (2%) protein, (1%), lemak dan minyak, (1%) serat Selulosa. Sebagaimana juga pisang mengandung pati dan asam tanin, vitamin A (300 IU per seratus gram), vitamin B dengan berbagai jenisnya; B1, B2, B 6, dan 12 (100 mg per seratus gram), persentase yang cukup dari vitamin D, dan sedikit Vitamin Z. Dan pisang juga mengandung Kalsium (100 mg per seratus gram), Fosfor, Besi, Sodium, Kalium (potassium), Magnesium, dan Seng.

Pisang  berkhasiat dalam pelunakan tulang pada bayi pada anak dan Osteoporosis (pengeroposan tulang) pada orang dewasa (tua), dan kekurangan kalsium pada wanita hamil dan ibu menyusui.

 MKarena mengandung jumlah kalsium yang cukup, yaitu setiap 1 kg pisang mengandung 1 gram kalsium. Dan perlu diketahui bahwa kebutuhan harian kalsium untuk tubuh adalah satu setengah gram, dan bahwasanya kalsium pisang lebih mudah dicerna dibandingkan kalsium susu dan kalsium dari produk susu.

Pisang mengandung Fosfor dalam jumlah yang cukup.

Inilah yang membuatnya bermanfaat dalam perkembangan otak dan kemampuan akal, seperti kecerdasan, berpikir dan menghafal. 

Dahulu dikatakan tentang pisang bahwa ia adalah makanan para ahli Filosofi, karena mereka memakannya secara rutin, seperti yang terjadi pada orang-orang (bangsa) Asyur dari bangsa kuno.

Pisang juga bermanfaat dalam perlindungan dan pencegahan gigi dari kerusakan. Dan juga bermanfaat untuk radang mulut dan gusi, karena ia mengandung fluoride, yaitu suatu zat penyeteril.

Pisang mengandung zat Besi dan vitamin D.  Buah ini berguna dalam pencegahan dan pengobatan anemia dan kekurangan zat Besi, dimana vitamin D mempermudah penyerapan zat besi dalam usus.

Pisang mengandung vitamin B 1, B 6, B 12. Buah ini berguna dalam pengobatan peradangan (infeksi) saraf dan kerusakan saraf, seperti dalam disk (gangguan pada saraf lumbar dan sakral) dan cerebral Bell (gangguan pada saraf wajah). 

Perlu diketahui bahwa kekurangan vitamin vitamin B 1, B 6, B 12 menyebabkan peradangan saraf yang berbeda dari yang lain, dan kekurangan vitamin B 12 menyebabkan anemia, di samping radang saraf.

Pisang berguna untuk memperbaiki penglihatan dan mencegah timbulnya penyakit mata dan penglihatan.

Karena buah ini mengandung vitamin A dalam jumlah yang cukup (300 IU per seratus gram). Dan yang perlu diketahui bahwa kebutuhan harian vitamin A bagi tubuh adalah (3500 IU per hari).

Pisang Bermanfaat dalam pengobatan diare. Jika pisang itu matang namun, jika ia mentah maka ia berguna dalam pengobatan sembelit. Pisang mengandung hormon-hormon yang berfungsi untuk mengatur aktivitas sistem saraf.

Buah ini juga bermanfaat dalam pengobatan penyakit psikologis dan depresi, terutama pada anak-anak.

Demikianlah manfaat pisang. Begitu sempurna Allah menciptakannya di dunia dan di akhirat. Meskipun menurut ulama tidaklah sama apa yang ada di dunia dengan yang di akhirat. 

Namun jika itu nikmat di dunia tentu di akhirat lebih nikmat lagi. Sebab nikmat tertinggi hanyalah nikmat syurga saja. Allah menciptakan pisang tanpa cacat dan cela. Semata-mata agar manusia sehat setelah mengkonsumsinya. Waallahu A'lam bisshowaab

Medan, 19 Agustus 2021


Posting Komentar