5 Artikel Remaja Islam Terbaik Pilihan


Table of Contents



Oleh : Widhy Lutfiah Marha

Remaja, Bukan Manusia Biasa

Orang seusia kamu (remaja) itu bukanlah anak yang bau kencur lagi. Tahap perkembanganmu sudah berbeda dengan anak-anak. Begitu pula, tugas perkembanganmu pun juga berbeda dengan saat kamu masih kanak-kanak.

Nah, biar lebih jelas coba kita lihat sama-sama yuk kita jelajahi keistimewaaan-keistimewaan itu!

Saat-saat kreatif dalam hidupmu

Para pakar yang tertarik pada dunia seputar otak dan kecerdasan manusia, secara umum mengkategorikan otak manusia itu pada dua hemisfer, yaitu hemisfer kiri dan kanan. Hemisfer kiri mengendalikan otak bagian kanan, sedangkan hemisfer kanan mengendalikan otak bagian kiri. Jadi, tubuh kamu yang sebelah kanan akan dikendalikan oleh hemisfer kiri, sedangkan tubuh kamu bagian kiri akan dikendalikan oleh hemisfer kanan.

Nah, dua bagian otak itu mengendalikan dua karakter yang berlawanan dalam dirimu. Otak kiri berhubungan dengan semua hal yang teratur, tertata, rapi, dan sangat berhubungan dengan logika. Otak kanan itu pusat segala sesuatu yang berhubungan dengan emosi, perasaan, impulsive, kespontanan, dan kreativitas. Otak kanan tidak mengenal yang namanya aturan tapi lebih cepat bereaksi. Di sinilah otak kanan menyimpan pusat kreativitas. Kreativitas benar-benar tidak mengenal aturan. Aturan justru jadi penghambat kreativitas.

Nah, umumnya remaja seusia kamu tuh usia yang sedang kreatif-kreatifnya. Manusia kreatif seperti remaja akan banyak yang menyayangkan jika kreativitas mereka tidak digunakan untuk hal-hal yang bisa membawa manfaat bagi banyak orang. Siapa tahu kamu bisa seperti remaja-remaja Indonesia yang mampu memenangkan olimpiade internasional di kancah dunia. Untuk hal-hal yang lebih praktis, kamu bisa membuat resep menggoreng tempe yang tak banyak menghabiskan banyak minyak, atau membuat alarm sederhana untuk banjir, atau membuat alat listrik sederhana. Dan masih banyak prestasi-prestasi lain yang sederhana, tapi manfaatnya tak kalah penting. Jadi, jangan ragu untuk berprestasi ya!

Kamu nggak suka diatur

Biasanya remaja seusia kamu itu sangat mencintai kebebasan. Ketidaksukaanmu untuk diatur oleh orang lain mulai terlihat, bahkan dengan orangtuamu sendiri. Kamu sekarang sudah punya ruang-ruang privasi sendiri, yaitu di mana kamu nggak mau dimasuki atau diatur oleh orang lain, apalagi oleh orangtuamu. Kamu menginginkan kehidupan yang bebas, di mana kamu adalah tuan bagi dirimu sendiri. Kamu benci dengan aturan-aturan yang terasa mengekang dirimu. Kamu menginginkan sebuah dunia di mana kamu nggak diatur dengan segala macam aturan yang membuat langkahmu jadi nggak bebas. Terkadang itu bikin kamu jadi lupa kalau di sekelilingmu juga ada orang lain, lengkap dengan keinginan masing-masing.

Salah satu hal yang menunjukkan kalau kamu nggak suka diatur oleh orang yang lebih tua dari kamu adalah rahasia yang kamu punya. Ya, sebenarnya wajar aja kalau setiap orang punya rahasia sendiri. Kalau kamu lebih memilih untuk berbagi rahasia ini dengan teman, itu bisa berarti kamu sudah membuat jarak dengan orangtuamu sendiri. Coba kamu pikir, waktu kamu merasa senang, sedih, atau bête, kamu pertama kali cerita sama siapa? Trus, waktu kamu ngeceng atau fall in love sama seseorang, siapa yang  pertama kali denger cerita bahagia kamu ini? Pasti sebagian besar dari kamu lebih memilih buat cerita sama temen daripada sama orangtua. Wajar aja sih, karena mungkin kamu merasa lebih nyaman untuk cerita sama mereka karena kadang kalau cerita sama orangtua sendiri merasa malu. Selain curhat sama temen, ada juga yang merasa kalau rahasianya itu lebih aman kalau ditulis di buku diary, betul nggak?

Kamu suka mencoba dan mengeksplorasi hal baru

Saat remaja adalah saat di mana kamu suka sekali mencoba hal-hal baru. Kamu menjadi kreatif untuk menciptakan atau melakukan sesuatu hal yang baru, seperti mendekorasi sebuah pentas seni di sekolah dengan hiasan yang lucu-lucu. Kamu juga bisa merancang acara perpisahan sekolah dengan sangat atraktif. Baik ketika rapat penyatuan ide-ide ataupun pelaksanaan, kamu bisa dengan ajaib menciptakan pesta perpisahan sekolah yang rame, heboh, berkesan, dan takkan terlupakan buat kamu dan juga teman-temanmu.

Begitu kamu mendapat kesempatan untuk berbuat hal-hal baru, terlepas dari apakah itu positif atau negatif, maka kamu suka menggunakan kesempatan ini karena rasa penasaran kamu yang begitu besar. Contoh negatifnya, seperti mencoba narkoba dan akhirnya malah ketagihan. Nggak heran banyak pengguna dan bahkan pengedar narkoba yang masih berusia belasan dan masih duduk di bangku SMP atau SMA. Yakinlah kalau kamu bukanlah tipe remaja seperti itu. Kata kuncinya adalah rajin mencoba hal baru menyebabkan kamu mudah dipengaruhi oleh lingkunganmu.

Semangatmu tinggi namun kadang nggak stabil

Ciri yang lain dari kamu adalah mempunyai semangat tinggi namun kadang tidak stabil. Nah, itulah bedanya antara remaja seusia kamu dengan orang dewasa. Kalau orang dewasa membuka sebuah usaha, pasti dia akan mikir bagaimana kelanjutan usaha ini ke depannya, bagaimana aliran keuangannya, bagaimana produksinya dan sebagainya. Intinya biar usahanya bisa tetap lancar dan menghasilkan keuntungan. Remaja kadang-kadang masih mikir, kalau untungnya besar dan peluang terbuka lebar, baru mereka semangat untuk menjalankannya. Tapi kalau bisnis itu sudah mulai mandek, mereka akan berhenti dan tidak mau lagi meneruskan usaha itu.

Hal ini belum tentu jadi suatu hal yang jelek karena minimal kamu udah punya semangat yang tinggi. Manusia tanpa semangat itu seperti mobil tanpa bensin. Mau didorong seperti bagaimanapun, tetap nggak bisa jalan. Kalau kamu punya semangat, kata pepatah, gunung pun bisa kamu tembus. Tapi kalau nggak ada semangat, peluang besar di depan mata pun bisa lewat begitu aja.

Antara anak-anak yang culun dan orang dewasa

Menurut para psikolog, kamu berada di antara peralihan dua fase, yaitu masa anak-anak dan masa dewasa. Transisi! Kamu nggak bisa disebut lagi sebagai anak-anak, tapi kamu juga belum bisa disebut orang dewasa. Awal usia dewasa berdasarkan psikologi perkembangan dimulai dari usia 20 tahun. Nah, kamu belum berusia 20 tahun kan? Dalam masa transisi ini banyak perubahan terjadi pada dirimu, baik perubahan psikis maupun perubahan biologis.

Waktu masih anak-anak, kamu bisa menangis dan merengek kepada orangtuamu kalau kamu punya satu keinginan tapi kamu tak mendapatkannya. kamu bisa menangis bahkan hanya karena satu alasan yang sangat sepele. Kalau kamu dijahili sama temanmu, kamu bisa menangis dan ngadu sama orangtua atau ibu guru. Pokoknya, kamu bisa marah, menangis, tertawa, bahkan sedih untuk sebuah alasan yang menurut orang dewasa sangatlah sepele.

Di masa peralihan antara masa anak-anak di mana kamu masih berada di bawah tanggung jawab orangtua, menuju ke masa dewasa yang harus dipertanggungjawabkan oleh diri sendiri, berarti kamu berada pada masa pertengahan itu. Dan jujur, masa-masa itu sangat tak nyaman…tapi, kamu tetap harus melewatinya karena hidup itu maju terus pantang mundur!

Masa yang paling berani dalam hidupmu

Masa remaja ini adalah masa dimana kamu bisa dengan mudah melakukan hal-hal berani atau kadang juga nekat. Kamu nggak banyak pertimbangan seperti orang dewasa yang biasanya banyak pertimbangan saat melakukan sesuatu. Kamu cenderung melakukannya spontan. Asalkan kamu senang melakukannya, ya kamu akan melakukannya. Keberanianmu dalam beberapa hal layak diacungi jempol, baik dalam konteks positif ataupun negatif. 

Kamu tuh suka melakukan terobosan-terobosan baik yang oke, maupun yang nggak oke. Contohnya, kamu bisa punya ide untuk bolos saat jam pelajaran berlangsung, kamu hobi ngerjain guru, kamu suka melanggar aturan sekolah. Itu yang nggak okenya. Sedangkan yang oke juga banyak. Kamu bisa bisa berprestasi, kamu bisa peduli sama orang lain misalnya saat kamu jadi relawan untuk para korban bencana alam, kamu bisa aktif dimana-mana misalnya di berbagai organisasi.

Special generation

Orang-orang banyak menaruh perhatian sama generasi kamu karena generasi muda itu generasi yang potensial. Potensial sehingga generasi kamu itu sadar nggak sadar sudah menjadi perhatian banyak orang. Presiden negara kita yang pertama alias Bung Karno pernah berkata, “ Berikan padaku sepuluh orang pemuda, akan aku guncang dunia.” Wah…hebat ya! Pemuda tentunya identik dengan orang yang enerjik dan cerdas. Kalau seorang negarawan seperti itu, bisa sangat menghargai pemuda, berarti pemuda alias remaja bahasa psikologinya, bukan generasi main-main.

Punya banyak potensi tapi belum terarah.

Pada masa remaja ini kamu juga mengalami self awareness dan mulai mencari peran. Kamu mulai bertanya-tanya pada dirimu sendiri, siapa aku? Dan mulai mencari peran-peran yang cocok dalam hidupmu. Apakah aku cocok jadi dokter, perawat, psikolog, atau motivator? Biasanya begitu kamu tidak cocok dengan satu peran kamu akan segera beranjak ke peran hidup yang lainnya. Peran hidup yang kamu pilih terkait dengan potensi yang kamu miliki.

Setiap orang dibekali Sang Pencipta dengan potensinya masing-masing. Itu sudah jelas. Kamu itu unik dan berbeda dengan yang lainnya. Coba aja tengok di lingkungan teman-teman sekelasmu, kebiasaan dan bakatmu itu berbeda. Ada di antara kamu yang suka sepakbola, ada yang suka main basket, ada yang suka renang, ada yang suka situasi yang rame-rame. Namun ada juga yang suka mojok sendirian, bukan karena autis tapi karena suka kesendirian dan kesunyian.

Itulah hebatnya remaja, semua potensi dan keistimewaan itu tentunya diciptakan-Nya khusus bagi remaja.  Karena remaja adalah aset masa depan dan agent of change. Artinya ditangan pemudalah suatu negara akan menjadi negara maju dan bermartabat atau hanya pembebek.  Sekali lagi, remaja memang bukan manusia biasa.

Istikharah Cinta 

Untuk urusan pernikahan ternyata Nabi saw sudah jauh-jauh hari mengingatkan umatnya untuk selalu be careful. Waspada. Jangan terlalu percaya pada apa  yang dilihat dan apa yang didengar. Seperti kata iklan, “nggak semua yang lu denger tuh bener!” Bisa jadi ada orang yang suka melebih-lebihkan kawannya agar dilamar atau lamarannya diterima. Supaya tuh cowok lamarannya diterima, maka dibuatlah teknik pencitraan ala politisi di Indonesia. Prettt! Misalnya pernah diberitakan di satu situs berita ada cowok yang ngadalin seorang cewek. Ngakunya mahasiswa dari keluarga kaya taunya tukang nasi goreng, padahal bisa jadi calon mertuanya sebenarnya lagi butuh mantu yang jago masak buat bikin resto. Udah gitu cowok tukang kibul itu mencabuli pacarnya. Aduh biadab banget tuh cowok. Kudu digoreng ama nasi-nasinya!


Ada juga kejadian unik tapi gokil, ada seorang cowok yang sukses dikadalin ama pasangannya yang dikenal lewat facebook. Tuh cewek yang fotonya imut di FB ternyata cowok, sodara-sodara! Malah bukan sembarang cowok, itu orang juga preman dan pemain sepak bola tarkim alias antar kampung! Ampun! Nggak kebayang ancur banget rumah tangga tuh cowok. Ngarepin dapat istri yang cantik eh dapatnya abal-abal!
Untuk itu Rasulullah saw mengingatkan kita semua agar melakukan istikharah. Beliau saw juga mengatakan bahwa orang-orang yang gemar melakukan istikharah dan rela dengan yang Allah berikan kepadanya, adalah  tanda orang yang berbahagia. Wah, kamu mau nggak diberikan status sebagai orang yang paling bahagia? Nabi saw bersabda: 

“Di antara kebahagiaan anak Adam adalah istikharahnya (memohon pilihan dengan meminta petunjuk kepada Allah), dan di antara kebahagiaan anak Adam adalah kerelaannya kepada ketetapan Allah, sedangkan diantara kesengsaraan anak Adam adalah dia meninggalkan istikharah kepada Allah, dan di antara kesengsaraan anak Adam adalah kemurkaannya terhadapa ketetapan Allah.” (HR.Ahmad, al-Hakim, al-Bazzar, dan Tirmidzi)


Disinilah penting banget arti istikharah. Biar Allah yang memberitahu kita apakah kisah asmara kita layak berlanjut ke pentas pernikahan atau kandas lebih awal demi kebaikan bersama. Nabi saw bersabda:


“Sembunyikan pinangan, kemudian berwudhulah, dan baguskanlah wudhumu, lalu shalatlah dengan cara yang Allah telah tentukan kepadamu. Setelah itu pujilah Rabbmu dan keagungan-Nya lalu ucapkanlah: ya Allah sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui. Engkaulah Zat  yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang tersembunyi, jika Engkau melihat si fulanah - lalu sebutkan namanya- itu baik untukku, untuk agamaku, untuk duniaku dan akhiratku, maka takdirkanlah dia untukku, dan jika orang selainnya lebih baik untukku daripada dirinya, untuk agamaku, untuk dunia dan akhiratku, maka tentukanlah dia untukku atau takdirkanlah dia untukku.” (HR. AL-Hakim dan Ahmad)



Lalu apa sih persiapan dan saat apa kita harus istikharah ?

Pertama, istikharah nggak boleh dilakukan untuk perkara haram. Jadi nggak boleh istikharah antara melanjutkan pacaran atau tidak. Ini jelas haram.

Kedua, posisi kamu adalah dalam keadaan sudah akan memilih. Untuk ikhwan berarti akan memilih untuk melamar calon istri atau melamarnya. Untuk akhwat adalah dalam kondisi apakah akan menerima lamaran seorang ikhwan, atau akan menolaknya. Sehingga istikharah itu akan menghasilkan satu di antara dua pilihan.


Tidak ada istikharah kalu bukan dalam keadaan tidak sedang memilih. Misalnya kamu yang ikhwan dalam keadaan menjomblo dan belum ada akhwat yang akan kamu lamar, lalu melakukan shalat istikharah, nah apa yang diistikharahin? Lha wong nggak ada yang akan dipilih?

Ketiga, calon pasangan yang akan diminta dalam shalat istikharah sudah jelas harus orang yang memang halal hidup berumahtangga. Kalau dengan orang yang haram dinikahi atau menikah dengannya  maka shalat istikharah tidak ada artinya, bahkan tidak boleh dilakukan. Misalnya tidak ada istikharah bagi muslimah yang dilamar laki-laki kafir.

Keempat,  kerjakan seperti apa yang diajarkan Nabi saw, perbaguslah wudhu lalu kerjakan shalat sunah  istikharah dua raka’at. Tidak ada surat atau ayat khusus yang harus dibaca dalam shalat istikharah. Surat dan ayat apapun dari Al-Qur’an sah untuk dibaca. Surat panjang atau pendek juga boleh.

Selain itu tidak ada waktu khusus untuk mengerjakan shalat sunah istikharah. Bisa dikerjakan  pagi, siang, sore atau malam hari. Ada sebagian orang yang mengerjakan shalat sunah istikharah sebelum tidur. Dengan harapan nanti Allah akan memberi jawaban itu lewat mimpi mereka. Hal ini nggak ada dasarnya, jadi bukan sebuah keharusan meski boleh aja dilakukan.

Kelima,  shalat sunah istikharah boleh dilakukan berkali-kali, nggak hanya sekali aja. Setiap kali selesai mengerjakan  dianjurkan untuk membaca doa istikharah di antaranya sebagai berikut:

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu yang ada pada-Mu. Dan aku memohon keputusan-Mu untuk menyelesaikan urusan dengan kodrat-Mu. Dan aku memohon sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa dan aku tidak berkuasa. Dan Engkau Mahatahu dan sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini…(sebutkan urusan yang dimaksud)…untukku, agamaku dan kehidupanku, serta lebih baik pula akibatnya di dunia dan akhirat. Maka, takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku. Kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. Dan sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini…(sebutkan urusan yang dimaksud)…lebih buruk untukku, agamaku dan kehidupanku serta lebih buruk pula akibatnya di dunia dan akhirat. Maka, jauhkanlah urusan ini dariku. Dan takdirkanlah kebaikan untukku dimanapun dan jadikanlah aku ridha menerimanya.” (HR. Bukhari)


Nah, setelah melakukan shalat istikharah mungkin sekali atau lebih, para ulama menjelaskan bahwa jawaban yang Allah berikan kepada hamba yang melakukan shalat istikharah adalah dengan memunculkan kecenderungan yang semakin kuat atas pilihan yang dia ambil. Tapi bila Allah tidak menghendaki hal itu dia pilih maka kecenderungannya akan melemah sehingga tidak ada lagi hasrat pada pilihan tersebut.

Misalnya seorang cowok melakukan shalat istikharah  untuk menentukan pilihan apakah akan maju melamar gadis, atau membatalkan niatnya, maka bila kecenderungan hatinya semakin kuat untu melamar berarti Allah Swt menghendaki itu untuk dilakukan. Bila tidak maka kecenderungan itu akan memudar.

Jadi, jangan bayangkan jawaban istikharah itu berupa cahaya putih lalu terdengar suara, “kamu saya jadikan satria baja hitam RX.” Eh itu mah film jadul tahun 90-an. Nggak ada yang seperti itu ya sobat. Jawaban itu berupa kecenderungan hati akan menguat atau melemah.

Menyelami Kehidupan Remaja


Kalau ditanya masa-masa apa yang paling indah dalam hidup, banyak yang bilang kalau itu masa sekolah. Orang bilang kalau masa-masa SMP dan SMA adalah masa-masa kamu sedikit badung (kreatif ya). Ingat nggak kalau kamu suka ngasih nama julukan sama guru kamu dengan sebutan yang membuat kamu tertawa saking puasnya, atau masa-masa kamu jatuh cinta, atau kamu waktu bolos sekolah saat bulan puasa karena nggak bisa nahan ngantuk. Atau kamu jalan-jalan jajan waktu jam belajar, terus kamu dikejar-kejar orang gila saat pulang sekolah karena kamu godain. Hehehe! Semua pasti menjadi kenangan manis dan lucu untuk dikenang. Saya berani jamin kalau foto kamu zaman SMP, SMA pasti pada narsis. Beda dengan ilustrasi waktu SD yang polos sekaligus culun.
Begitulah sekilas hidupmu di masa remaja. Saking indahnya masa remaja, coba saja kamu lihat banyak orang mencoba mengabadikannya dengan membuat sinetron remaja, pokoknya spsesial buat remaja. Karena kamu makhluk istimewa yang menjadi pusat perhatian banyak orang. Kamu tuh beda banget, salah satunya karena kamu adalah makhluk yang sedang mengalami masa transisi, nggak bisa disebut anak-anak, juga belum layak disebut dewasa (sabar ya).


Nah, karena kamu sebentar lagi bakal memasuki masa dewasa, sepertinya kamu kudu nyiapin diri nih. Kalau nanti kamu udah dewasa, itu artinya sebentar lagi kamu bakal jadi manusia mandiri dengan tanggung jawab yang lebih besar dari sebelumnya.

.
Banyak kasus yang menimpa remaja karena remaja seusia kamu rawan dengan pengaruh-pengaruh negatif. Bisa-bisa tanpa sadar kamu terperosok menjadi pemakai atau bandar narkoba, bahkan bisa jadi kamu jatuh dalam pergaulan bebas alias free sex. Itu hanya sedikit contoh. Kan sayang banget, di saat kamu bisa membuat karya-karya gemilang, kamu malah terjebak pada perbuatan-perbuatan seperti itu. Tahu nggak kalau sebenarnya kamu bisa melakukan lebih banyak hal agar lebih aktif, produktif, dan ceria. Makanya sayang banget kan kalau masa remaja yang indah ini kamu sia-siakan begitu saja. 
Jadi, kalau kamu nggak mau nyesel belakangan, kamu harus bisa menata diri dari sekarang, hidup ini cuma sekali. Seperti kata orang bijak, hidup ini cuma sekali , jadi hiasilah dengan prestasi!
Teori Memang Lebih Gampang


Buat sebagian orang yang sedang jomblo mungkin merasa, orang-orang di sekitarnya kok gampang banget ya dapat jodoh. Sementara yang udah nikah juga kayaknya gampang banget gitu ngasih tips, trik, dan cara agar mudah dapat jodoh. Nggak hanya itu, yang udah lama berumahtangga, kayaknya juga gampang banget memberi guidance agar hubungannya kian mesra, sakinah dan awet. Intinya para kaum jomblo ngerasa, orang-orang di luar sana gampang banget berteori untuk mendapat suami atau istri shalih atau shalihah.

.
“Kalau Cuma berteori, gampang banget, tapi pada faktanya menunggu jodoh nggak semudah membalikkan telapak tangan. Saya Contoh riilnya, sudah lama mencari bidadari yang siap untuk hidup bersama. Namun juga belum ketemu.” Begitu komentar seorang teman. Pada kesempatan lain juga ada komentar dari seorang kenalan “Menikah, jangan enaknya aja yang dipikirin. Pada saat hunting mencari pasangan, timbul kesulitan. Nanti setelah akad nikah diikrarkkan, bau minyak wangi pengantin sudah habis, maka disitu juga timbul kesulitan.” Begitulah kurang lebih curhatan sebagian para jomblo.


Itu belum komentar yang pernah ditolak berkali-kali khitbahnya hingga harus menunggu hingga saat ini belum dapat juga. Memang kalau cuma ngomong, nulis atau berteori itu gampang, hampir semua orang bisa. Tapi, ada kepedihan yang dirasakan oleh kaum  yang masih jomblo. Ada sebagian yang masih nunggu ada juga yang mencoba khitbah dan gagal berkali-kali. Aduh pasti perih banget.
Tapi, bagi orang yang beriman, cara berpikirnya pasti positif. Sebab, mereka yakin bahwa semua hal yang menimpa dirinya, baik-buruknya telah dipilih sebagai kondisi yang telah ditakdirkan Allah untuknya. Orang beriman akan qadha dan qadar dan yakin bahwa tidak ada suatu kejadian pun kecuali sudah ditakdirkan oleh Allah. Mungkin kalau menurut kacamata manusia, dipandang sebagai suatu keburukan, tapi keyakinan seseorang yang beriman apa yang telah menimpa pada dirinya, dalam hal ini ujian jodoh mengandung dua makna. Yakni ujian jodoh itu sedang menguji dirinya untuk naik tingkat, dan ujian jodoh untuk menguji kesabarannya, jika dia sabar maka bertambah tabungan pahalanya.


Artinya, bagi orang mukmin sekarang yang terpenting adalah bagaimana dirinya melakukan usaha yang terbaik. Karena, dirinya yakin apa yang telah dituntut Allah bukan hanya soal iman aja, tapi juga amal shalih. Nah, disamping yakin akan takdir jodoh, maka orang beriman  akan berikhtiar mendekatkan diri dengan jodoh, baik minta untuk dicarikan jodoh atau mencarinya sendiri. Tentang jodoh, tentang siapa orangnya yang akan menjadi pasangan kita, kapan ia datang, di mana tempatnya, adalah hak Allah sepenuhnya. Dan yang dihitung oleh Allah adalah seberapa keras, cerdas dan ikhlasnya kita mendekatkan diri kepada jodoh. Jadi, tentang jodoh apakah kita tunggu atau cari, kita sepakat bahwa jodoh itu harus kita jemput. Tugas kita adalah mendekatkan, melayakkan diri untuk bisa sampai pada kreteria jodoh yang kita inginkan.


Aktivitas Remaja di Era Khilafah
Sejarah mencatat bagaimana pada masa Rasulullah saw tidak sedikit para remaja tidak terkecuali kaum hawa melakukan aktivitas politik dan perjuangan politik lho. Mereka berjuang bersama-sama Rasulullah saw dan para sahabat lainnya tanpa memisahkan barisan mereka dari barisan Rasul dan sahabat. Lihat saja:


Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq
Sobat tentu mengenal dengan sosok mulia ini. Seorang remaja muslimah yang sangat cerdas bahkan dengan kecerdasannya yang luar biasa beliau dijuluki gudang ilmu. Ya, siapa lagi kalau bukan Aisyah r.a anak Abu Bakar dengan pernikahannya dengan Ummu Ruman binti Amir bin Uwaymir al-Kinaniyah. Di rumah yang dinaungi dengan kebenaran,  kejujuran dan keimanan inilah Aisyah dilahirkan, 7 tahun sebelum hijrah. Aisyah diberi julukan Ash-Shiddiq (perempuan yang sangat jujur dari orang yang sangat jujur). Terkumpul dalam dirinya ketinggian ilmu dan keutamaan, ia menjadi tempat bertanya para sahabat dan shahabiyah. Ia juga perawi hadits yang handal, termasuk satu dari tujuh orang yang paling banyak meriwayatkan hadits, bahkan  menerima langsung dari Rasulullah saw. Ia tidak pernah membiarkan orang yang salah dalam memahami Al-Qur’an dan Hadits atau melanggar syariat.

Tidak diragukan lagi bahwa Aisyah adalah seorang perempuan yang tangguh dalam berjihad. Ketika perang uhud ia ikut mengangkut air di pundaknya bagi para mujahidin. Anas bin Malik meriwayatkan: “Aku melihat Aisyah binti Abu Bakar dan Ummu Sulaim, keduanya menyingsingkan ujung pakaiannya, mereka mengangkut gerabah air di atas pundaknya lalu memberi minum orang-orang terluka. Kemudian keduanya kembali memenuhi gerabah itu, lalu memberi minum mereka” HR. Muttafaq Alaih)

Demikian pula, ketika perang khandak: Aisyah terjun langsung dalam perang tersebut bergabung dengan para sahabat. Pada waktu itu ia maju mendekati front mujahidin paling depan. Aisyah telah memberikan teladan yang sangat banyak, ia merupakan cermin bagi para muslimah yang dari perjalanan hidupnya mereka dapat mengetahui bagaimana ia memiliki kepribadian yang kuat tanpa harus merendahkan diri, bagaimana ia menjaga kecantikan lahiriah tetapi penuh ketundukan dan kesederhanaan, bagaimana ia mendalami agama sehingga menjadi sumber argumentasi, bagaimana ia memahami hukum-hukum agama dan mempraktekkannya dalam amalan-amalan nyata, bagaimana ia memberikan buah pikirnya dan materi yang dimilikinya untuk menegakkan agama Allah.


Asma binti Yazid bi As-Sakan


Dia adalah Asma binti Yzid bin As-Sakan bin Rafi bin Umru’ul Qais bin Abdul ashal bin Harits. Seorang wanita ahli hadits, mujahidah yang agung, cerdas, taat Bergama, dan ahli pidato, sehingga ia digelari orator wanita. Sesuatu yang special dalam diri Asma adalah kehalusan perasaannya dan kehalusan budi bahasanya. Sebagaimana remaja muslimah lainnya yang lahir dari madrasah kenabian, ia tidak malu untuk mengeluarkan pendapatnya. Dia adalah wanita teguh pendirian dan pejuang yang gagah berani.


Dia adalah contoh wanita pelopor dalam berbagai bidang. Asma datang dalam serombongan kaum wanita kepada nabi untuk berbaiat pada tahun pertama Hijriyah, berjanji untuk taat kepada Islam. Asma berbai’at kepada Nabi saw dengan penuh kejujuran dan keikhlasan. Dalam kitab-kitab sirah sejarah disebutkan bahwa ketika mau melakukan bai’at, Asma memakai dua gelang emas yang besar di kedua tangannya, maka nabi bersabda kepadanya: Lemparkanlah kedua gelang itu, wahai Asma! Apakah engkau tidak takut jika engkau kelak memakaikan gelang dari api neraka kepadamu? Tanpa membantah atau berbicara sedikitpun, dia langsung melaksanakan perintah Rasul saw. Kedua gelang itu dilepaskannya dan diletakkannya dihadapan Rasulullah.


Asma pernah diutus oleh kaum wanita untuk membicarakan masalah  mereka kepada Rasul saw. Suatu ketika dia datang kepada Rasul saw dan berkata: “Wahai Rasul saw, aku adalah utusan dari sekelompok wanita kepadamu. Apa yang akan kutanyakan sama dengan pertanyaan mereka dan pendapat mereka sama dengan pendapatku. Sesungguhnya Allah ta’ala telah mengutusmu kepada seluruh kaum laki-laki dan kaum wanita, maka kami beriman dan mengikutimu. Akan tetapi, kami kaum wanita terbatas gerak geriknya. Kami hanyalah sebagai tiang penyangga (pengurus) rumah tangga, tempat penyaluran syahwat para laki-laki, dan yang mengandung anak-anak mereka, sedang kaum laki-laki memperoleh keutamaan, dengan diperintahkannya melakukan shalat  berjamaah, mengantar jenazah, dan berjihad di medan perang. Jika kaum laki-laki keluar untuk berperang, kamilah yang menjaga harta-harta mereka dan mengasuk anak-anak mereka. Oleh karena itu, apakah kami bisa mengimbangi pahala mereka, wahai Rasulullah?”


Mendengar pertanyaan seperti itu, Rasul saw lalu menoleh kepada para sahabat yang ada di dekatnya dan bertanya: “Pernahkah kalian mendengar pertanyaan wanita lain tentang urusan agamanya yang lebih baik dari pertanyaan wanita ini?” Mereka menjawab: “Belum pernah, wahai rasul saw.” Selanjutnya beliau bersabda: “Kembalilah engkau, wahai Asma, dan beri tahukan kepada wanita-wanita yang mengutusmu bahwa perlakuan baik salah seorang dari kalian kepada suaminya, usahanya mencari keridhaan suaminya, dan ketaatannya kepada suaminya, dapat menyamai pahala dari amal laki-laki yang engkau sebutkan tadi. Asma pulang sambil bertahlil dan bertakbir karena saking gembiranya dengan apa yang disampaikan Rasul saw.

Tangguhnya Asma juga terlihat dalam penuturan Ibnu Hajar: “ Dia adalah Asma binti Yazid bin As-Sakan  yang ikut terjun dalam perang Yarmuk. Pada hari itu dia berhasil membunuh sebilan orang tentara Romawi dengan tiang tendanya. Setelah perang Yarmuk, dia masih hidup dalam waktu yang cukup lama. Asma keluar dari medan pertempuran dalam keadaan luka parah sebagaimana juga banyak dialami pasukan kaum muslimin. Akan tetapi, Allah berkehendak ia tetap hidup dalam waktu yang cukup lama.


Sobat, munculnya sahabiyah-sahabiyah yang menjadi figur remaja muslimah yang mengagumkan tadi bukanlah suatu kebetulan, bukan karena sarana kebutuhan yang masih sederhana, bukan pula karena kebutuhan mereka berbeda dengan remaja muslimah saat ini, melainkan karena dilandasi oleh suatu pemahaman Islam ideologis yang tegak di atas keyakinan yang kokoh, yakni akidah Islam. Mereka sangat menyadari bahwa konsekuensi dari pemelukan akidah islamiyah adalah terikat dengan semua aturan-aturan yang terpancar dari akidah tersebut. Mereka belajar untuk memahami aturan-aturan Islam, tidak memilih sebagian aturan saja dan mencampakkan sebagian aturan yang lain.


Mereka belum merasa memeluk akidah Islam, kalau mereka tidak  siap untuk menanggung resiko keterikatannya dengan hukum Allah, sekalipun mereka harus mengorbankan harta tertingginya yaitu nyawa. Mereka lebih mencintai Allah dan RasulNya daripada keluarganya, bukan tradisi yang kebetulan pada saat itu, tapi dilandasi oleh suatu pemahaman bahwa mencintai Allah dan rasul-Nya adalah suatu kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim dan muslimah. 


Demikian pula ketika mereka bersama-sama barisan Rasulullah dan para sahabat di medan pertempuran, baik di garis belakang dengan menyediakan air dan makanan, merawat yang terluka atau menyemangati kaum lekaki yang berperang. Beberapa di antara mereka mengirim makanan  ke medan pertempuran, bahkan ikut berhadapan dengan musuh bersama dengan Rasulullah dan sahabatnya. Seluruhnya dilakukan semata-mata karena kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Wallahu a’lam biashshawab.




Posting Komentar