Macron, Tidak Tahu Malu

Macron, Tidak Tahu Malu

Oleh : Abdullah


Nama Macron akhir-akhir ini menjadi perbincangan panas. Peristiwa tentang gonjang-ganjing di Eropa tepatnya di Perancis, akan tetapi getarannya sampai ke negeri kita dan negeri lainnya, khususnya negeri-negeri muslim. Karena ulah Macron mengungkapkan kata-kata yang mendorong Islamofobia dengan menyerang umat Islam, hubungan antara Perancis dengan sejumlah negeri  muslim kian memanas. Dan  dari  kejadian ini Allah Ta'ala ingin membuka kebusukan Emmanuel Macron dan orang kafir lainnya yang setuju dengan perbuatan Macron. Sehingga kita semua mengetahui kondisi sebenarnya di sana.


Kronologi ini berawal saat seorang guru di Perancis bernama Samuel Patty, menunjukkan gambar kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di kelas kewarganegaraan tentang kebebasan berekspresi.


Saat itu, Patty mengajak mahasiswa muslim yang tidak tertarik untuk pendidikannya untuk keluar dari kelas. Namun, ada satu siswa yang tinggal di kelas tersebut.


Kemudian siswa tersebut menceritakan  kembali didikan Patty kepada ayahnya, yang membuat  sang ayah marah dan kemudian mengajukan keluhan di sekolah dan meminta Patty dipecat.


Sang ayah kemudian membuka identitas Patty dan alamat sekolah putrinya di internet, dan bersikeras mengatakan hal ini harus dihentikan.


Jadi, sebenarnya sudah ada upaya tanpa kekerasan, yaitu meminta seseorang untuk dipecat dari jabatannya sebagai guru karena telah keterlaluan, sebenarnya lebih halus. Namun, semua itu tidak diperhatikan pihak yang  bermasalah


Puncaknya, pada 16 Oktober 2020, Patty tewas dengan kepala terpenggal, ketika kembali dari sekolah ke rumah tahanan di Conflans-Saint-Honorine, 30 kilometer dari Paris. Menurut berita, disampaikan bahwa Patty dalam perjalanan pulang dan dibunuh oleh seorang pria kelahiran Chechnya berusia 18 tahun bernama Abdullah Anzurov.


Berdasarkan keterangan Jaksa Agung Anti Terorisme Jean-Francois Ricard, diketahui Anzurov datang ke sekolah tersebut pada Jumat sore dan mengetahui keberadaan Patty.


Polisi setempat bergerak cepat untuk menangkap sembilan orang yang bertanggung jawab. Empat dari mereka dilaporkan sebagai kerabat Anzurov, dan satu dari lima lainnya adalah orang tua siswa yang mengungkapkan identitas Patty.


Beberapa hari setelahnya, Abu al-Aish kemudian terbunuh oleh peluru polisi ketika dia melaporkan diri setelah membunuh guru berusia 47 tahun itu dan menolak untuk menangkap.



Ternyata kasus tidak selesai di situ, saat memberikan penghormatan kepada guru yang tewas tersebut, Presiden Perancis, Emmanuel Macron mengatakan bahwa Paty “meningkat karena (kalangan) Islam menginginkan masa depan kita.” Sebelumnya, pada 23 Oktober lalu, Macron juga menyatakan bahwa Islam sedang mengalami krisis di seluruh dunia.


Tentu saja komentar Macron menuai gelombang protes dan kecaman dari berbagai negara, khususnya dari negeri-negeri muslim. Pertama kali dari kawasan Timur Tengah. Salah satunya, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan bahwa Macron lebih memilih untuk mendorong islamofobia dengan menyerang Islam yang teroris dan sengaja memprovokasi umat Islam, termasuk warganya sendiri. 


Seruan untuk memboikot produk Prancis menjadi viral di twitter setelah Macron mengutuk pemenggalan mengerikan terhadap seorang guru sejarah Perancis dan menyatakan bahwa Perancis tidak akan melepaskan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.


Parahnya lagi, pada 23 Oktober 2020 tersebut, Karikatur Nabi Muhammad justru menggunakan proyektor ke gedung balai kota di wilayah Occitanie, yakni Montpellier dan Toulouse. Hal tersebut  disebut sejarah, sebagai bentuk penghormatan terhadap guru, Samuel Paty, yang menurut berita, dipenggal kepalanya oleh seorang imigran muslim. Ini artinya, Macron sudah menjadikan kaum muslimin sebagai musuhnya. Siap-siap saja terima akibatnya!


Sebenarnya kaum muslimin tidak akan melawan dan melakukan pembelaaan jika tidak dipicu dengan pelecehan mereka, terlebih lagi kepada Baginda Nabi Muhammad.


Bagaimana pun juga kita kaum muslimin, dalam keseharian kita, selama 24 jam, perilaku kita berdasarkan tuntunan nabi kita Muhammad saw. dimulai akan tidur, posisi tidur, saat bangun tidur karena mimpi buruk, ketika bangun tidur, akan masuk kamar mandi, tata cara mandi (termasuk mandi wajib), ketika akan buang hajat, keluar dari kamar mandi, tuntunan wudhu, saat keluar rumah, saat melangkah menuju masjid atau mushola, saat memasuki pintu masjid, saat mendengar azan, berdoa di antara azan dan iqomah, shalat, dzikir dan doa setelah shalat, dzikir pagi, ketika keluar dari masjid, masuk rumah, ketika makan dan minum, saat naik kendaraan , saat di jalan, saat bekerja, kembali ke rumah, dzikir sakit, menafkahi keluarga dan sebagainya yang disediakan banyak sekali, pendek kata, setiap hari sepanjang hayat kita, sebagai muslim yang mengikuti tuntunan nabi. Jadi , Wajar dan memang seharusnya akan marah jika nabi kita dilecehkan, dihina begitu rupa.


 Sikap Abdullah Anzurov sudah benar. Ia menyebut kehormatan nabinya. Nabi Muhammad. Penjelasan tentang wajibnya membunuh para penghina nabi, para ulama memberikan tuntunannya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sampai membuat kitab khusus berjudul “as-Sharim al-Maslul 'ala Syatim ar-Rasul” (Pedang Tajam Terhunus Bagi Penghina Rasul) Dan Imam as-Subki yang menulis kitab “as-Saiful al-Maslul' ala Man Sabba ar-Rasul ”(Pedang Terhunus Bagi Penghina Nabi). Luar biasa kecintaan para ulama. Itu artinya, jika ada orang yang justru mengajak makan di resto Perancis di tengah gencarnya seruan boikot, perlu ditanyakan keislamannya. Mengaku muslim, tetapi bungkam saat nabinya dihina. justru melakukan hal kontroversial. 


Menghina Nabi,  adalah tindakan kekafiran, dapat menyebabkan pelakunya keluar dari Islam. Baik dilakukan serius maupun dengan bercanda. Allah berfirman (yang artinya), “Jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab,“ Sesungguhnya kami hanya bersenda-gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” (QS at-Taubah [9]: 65)


Saat orang-orang munafik yang menghina Nabi itu menyanggah, bahwa mereka melakukan itu hanya bercanda, Allah Ta'ala menjawab dengan firman-Nya (yang artinya), “Tidak perlu kalian mencari-cari alasan, karena kalian telah kafir setelah beriman.” (QS at-Taubah [9]: 66)


Bahkan Syekh Abdurrahman as-Sa'di rahimahullah menjelaskan makna ayat ini dalam kitab tafsir karyanya, “Menghina Allah, ayat-ayat dan Rasul-Nya, adalah penyebab Kekafiran, pelakunya keluar dari agama Islam (murtad) . Karena agama ini dibangun di atas prinsip mengagungkan Allah, serta mengagungkan agama dan RasulNya. Menghina salah satu bertentangan bertentangan dengan prinsip pokok ini. ” (Taisir al-Karim ar-Rahman, hlm. 342)


Jadi, sangat jelas dari ayat-ayat-Nya dan tafsir di atas jika  sampai ada orang yang menghina Nabi? Berarti siap-siap saja mendapatkan perlawanan dari kaum muslimin. Itu artinya, sekali lagi, Macron musuh muslim.


Memboikot produk perusahan-perusahan Perancis yang diserukan beberapa pimpinan negeri muslim wajib dilakukan. Kecuali pemimpin negeri ini yang mengecam tidak berani serukan boikot, itu pun hanya mengecam dengan nada suara super lemes.


Para ulama harus tampil memimpin umat. Gelombang demo pada Aksi 211 yang lalu, bertajuk Aksi Bela Nabi, adalah salah satu sikap yang patut mendapat dukungan. Memang kita baru sebatas bisa melakukan boikot, menunjukkan aksi kepedulian dan pembelaan, dan tentu berdakwah serta berdoa. Namun, mudah-mudahan itu semua sebagai satu bentuk kecintaan kepada nabi. Insya Allah menjadi amal shalih.


Saatnya umat Islam bangkit lebih semangat lagi. Semoga menjadi awal revolusi untuk menegakkan kembali syariat Islam. Semoga kejadian ini menjadi pemicu alias pemicu kesadaran umat yang sudah tertidur sangat lama. Saatnya menyatukan gerak dan langkah untuk menyebut Islam sebagai bentuk kecintaan kepada nabi.


Gelorakan terus dakwah ke tengah kaum muslimin, dengan beragam cara dan segmentasi penerima dakwah. Mari, bersama-sama membangun kesadaran kaum muslimin dari beragam kalangan. Remaja, anak-anak, dewasa, para guru, akademisi, cendekiawan harus terus disadarkan. Semoga dimudahkan oleh Allah Ta'ala, dan kita menjadi bagian penyeru untuk kebangkitan Islam, sekaligus menjadi saksi perjalanan dakwah dan perjuangan Islam. 


Posting Komentar