Semua Keadaan Menjadi terbalik!

Seperti saat ini, memang banyak orang yang mengatakan kebenaran disalahkan. Orang yang menyeru kebenaran disangkut pautkan dengan merongrong NKRI.

 





Pada saat terjadi perang badar kubro, pasukan kaum muslimin jauh lebih sedikit dibandingkan kaum kafir Quraisy, bahkan jumlah dari Quraisy tiga kali lipat dari kaum muslimin. Tetapi perang tersebut dimenangkan atas kaum muslimin. Karena mereka adalah orang-orang yang beriman.


Perang badar dipimpin langsung oleh sebaik-baik manusia di dunia ini yaitu Rasulullah saw. Rasul tahu Allah berjanji akan dimenangkan atas kaum muslimin, tapi Rasul tetap saja memohon kemenangan kepada Allah dengan ibadah dan doanya hingga kaki bengkak dan berlinangan air mata.


Rasul berangkat menuju Badar karena bukan untuk perang pada awalnya, tetapi karena terdengar kafilah Mekah keluar untuk menyelamatkan unta-unta mereka. Padahal ada sebagian harta kaum muslimin ada pada mereka, maka kaum muslimin akan mengambilnya kembali.


Kabar keberangkatan Rasul dan kaum muslimin terdengar juga oleh Abu Sufyan dan Quraisy. Abu Sofyan pun meneliti sendiri kabar tentang kaum muslimin tersebut. Ia meneliti  hingga melalui kotoran hewan, yang bekasnya jatuh terpendam pasir di sekitaran. Melalui itu Abu Sofyan menyadari bahwa kaumnya dalam bahaya.


ketika memastikan pasukannya aman dari musuh Abu Sofyan mengirim surat pada pembesar kaum Quraisy atas keamanan kaumnya. Dan kemudian kembali ke Mekkah. Namun beberapa pasukan, berselisih paham untuk tidak mau kembali, karena mereka merasa terhina jika lari dari kaum muslimin yang menurut mereka derajatnya lebih rendah. Dan melalui kabar bahwa jumlah kaum muslimin jauh lebih sedikit. Jadi mereka memutuskan tetap berangkat menuju Badar.


Melalui dari pencari informasi yg diperintahkan Rasul. Bahwa kaum Quraisy menuju Badar untuk memerangi kaum muslimin dan ingin membunuh Rasul.

Mulai dari sini target berubah yang dari awal tidak ingin perang menjadi harus siap perang untuk membela Islam.


Quraisy berangkat dengan congkak dan sombong. Dan siap dengan keseluruhan persiapan perang. Jika melihat dari jumlah sepertinya tidak mungkin kaum muslimin menang. Tapi nusrah dari Allah tak bisa dihitung dengan matematika manusia.


Dalam perang ini Rasul menerapkan strategi, metode, bahkan taktik  jitu yang membuat kaum Quraisy kaget dan ternganga. Bahkan Rasul telah memanfaatkan kondisi alam, sosial dan geografis, hingga membuat kaum muslimin menang dan Quraisy lari tunggang langgang terpukul mundur karena kalah. Karena barang siapa beriman kepada Allah maka tidak akan pernah gagal.

 

Seperti saat ini, memang banyak orang yang mengatakan kebenaran disalahkan. Orang yang menyeru kebenaran disangkut pautkan dengan merongrong NKRI. Orang yang sedang menuju perbaikan kata mereka pikirannya keliru dan perlu di edukasi dan mereka juga berdoa semoga segera bertaubat para aktivisnya, masyaAllah.


Semua sudah terbalik dan memang posisi kebenaran terasing, tapi tak ada kata kegagalan bagi orang-orang beriman. Allahuakbar.


Posting Komentar