Islam Milik Kita! Hanya Ingin Mengembalikan.


By: Uli nice

Saya memilih Islam dan kalian pun demikian. Saya Islam dan kalian pun juga Islam. 

Kita sama-sama Islam. Islam adalah milik kita, milik kita bersama. Maka kenikmatan apapun yang ada di dalamnya, kita sama-sama berhak memilikinya, kita sama-sama berhak merasakannya, dan kita sama-sama berhak mengambilnya. Islam adalah kemuliaan, keselamatan, dan kebahagiaan. Islam adalah rahmatan bagi seluruh alam.

Namun, masalahnya kenapa sebagian dari kita tidak mengambil apa yang sudah ada dan sudah menjadi milik kita. Menggambil, menerapkan hingga akan peroleh pada manfaatnya, yaitu ketaatan pada aturan Islam. 

“Shinobi yang melanggar aturan memang disebut sampah, tetapi shinobi yang meninggalkan sahabatnya lebih rendah dari sampah” (Uchiha Obito)

Aturan, ialah aturan Islam dengan semua syari’at yang harus diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan. Sebagaimana, bagi seorang yang beragama Islam. Dan muslim adalah predikat bagi ia yang mentaati pada aturan Islam. Maka, sudah thobi’inya menerima semua ajaran yang ada di dalamnya. 

Sami’naa wa atha’na

Dan thobi’inya pula merasa bangga, merasa memiliki, dan menjadikan tujuan satu-satunya sepanjang perjalanan kehidupannya.  Sebab, adanya aturan dari Sang Pencipta adalah bentuk kasih sayang-Nya dan petunjuk untuk memperoleh pada kebahagiaan. Kebahagiaan yang manusia selalu inginkan dan harapkan. 

Bagaimana kita memisalkan aturan itu. cobalah kita melihat mobil. Bagaimana pembuatan semua bagian demi bagian mobil tidak dibuat kecuali dengan aturan dan ukuran-ukuran tertentu. Kenapa seperti itu…? Agar mobil itu bisa digunakan sesuai dengan tujuan penciptaan, yaitu sebagai alat transportasi dalam kehidupan manusia. Terus bagaimana, jika mobil itu dibuat tanpa aturan dan ukuran-ukuran tertentu…? Maka tidak lain ia akan cacat atau bahkan tidak akan berguna ‘sampah’. 

Itulah aturan yang dibuat untuk mencapai pada tujuan. Maka jika disampaikan dan diserukan kepada kalian untuk kembali pada ajaran-ajaran dan aturan-aturan Islam. Maka tidak lain hanya untuk mengembalikan Islam pada diri-diri kalian. Agar kembali pada kemuliaan dalam ketaatan dan penghambaan hanya pada Yang Esa. 

Memang setiap aturan butuh pada perjuangan, menyakini bahwa semua tidak ada yang instan. dan perjuangan ini tidaklah menyesatkan kalian, tidaklah menjauhkan dari kebaikan, tidaklah mengancam keselamatan kalian, tidaklah memecah belah persatuan kalian, tidaklah menghalagi masa depan kalian, tidaklah mengambil harta benda kalian, dan tidalah meminta dukungan atau jabatan dari kalian. Sama sekali tidak !!!

Masalah kalian menerima atau tidak, ikut bergabung berjuang di dalamnya atau tidak itu urusan kalian dengan Sang Pencipta. Namun, tugas dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan dan mengembalikan Islam pada kehidupan kalian dan kita semua.

 Maka bagaimanapun bentuk penolakan, perlawanan sampai pada kebencian dan permusuhan yang kalian lontarkan kepada kami. Itu tidak menjadikan kami terluka. Namun, luka itu ada saat kalian menolak apa yang menjadi milik kalian sendiri, menolak sumber keselamatan kalian sendiri, menolak hadirnya kemuliaan itu sendiri, dan menolak hadirnya kebahagiaan itu sendiri. 

Bagaimanapun sikap kalian, kami hanya ingin kembali dan mengembalikan Islam sebab Islam bukan milik kami atau milik kalian. Namun, Islam adalah milik kita semua. Semua, seluruh alam bukan hanya umat Muslim namun juga untuk umat-umat lainnya serta semua makhluk yang ada di alam dunia ini.

Posting Komentar